22: Momen yang Selalu Terulang

763 82 9
                                    












22

#### Malam Minggu di Pasar Malam

Hari itu, langit cerah dan malam minggu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Shani sudah merencanakan sesuatu yang spesial untuk menghabiskan waktu bersama Gito. Dia ingin mengajak Gito ke pasar malam yang baru dibuka di dekat apartemen mereka. Namun, dia tahu ini bukanlah hal yang mudah. Gito, dengan sifat keras kepala dan tidak sukanya pada keramaian, pasti akan menolak. Tapi Shani tetaplah Shani, prinsip yang masih dirinya pegang. Apapun dirinya inginkan, bagaimanapun caranya harus didapatkan.

Shani memasuki kamar, menemukan Gito yang sedang fokus kearah laptopnya. "Gito, malam ini kita pergi ke pasar malam, ya?" katanya dengan semangat.

Gito menutup laptopnya dan memandang Shani dengan malas. "Pasar malam? Ngapain sih? Ramai, berisik, nggak enak," jawabnya dengan nada datar.

Shani mengerucutkan bibirnya, bersiap dengan strategi andalannya. "Ayolah, Git. Pasti seru. Aku udah lama nggak ke pasar malam. Kamu temenin aku, ya?"

Gito mendesah, mencoba menghindar. "Capek kali Shan. Aku masih mau ngerjain Tugas Akhir nilho."

Namun, Shani tidak menyerah. Dia mendekat, memegang tangan Gito dengan tatapan memohon. "Git, please. Sekali ini aja. Istirahat dululah, masak dari tadi gak selesai-selesai tuh TA!"

"Apatuh. Sekali ini aja ? Yang bener aja, mulutnya licin bener!" Gerutu Gito dalam hati.

Gito menghela napas panjang, tahu bahwa ketika Shani sudah seperti ini, tak ada gunanya menolak. "Oke deh, Shan. Kamu siap-siap sana, pake jaket. "

Shani bersorak girang, melompat memeluk Gito. "Yay! Makasih, Gito! Kamu memang yang terbaik!" katanya sambil mengecup pipi Gito.

Setelah bersiap-siap, mereka berdua berangkat menuju pasar malam. Di perjalanan, Gito masih merasa malas dan enggan, tapi Shani terus mengajaknya mengobrol tentang berbagai hal. Mulai dari cerita-cerita lucu di tempat kerjanya hingga rencana-rencana kecil mereka untuk akhir pekan mendatang.

Sesampainya di pasar malam, Gito langsung merasa risih dengan keramaian dan kebisingan. "Shan, kita benar-benar harus di sini?" tanyanya sambil mengerutkan kening.

Shani tertawa kecil, menarik tangan Gito. "Iya dong, Git. Ayo, kita nikmati aja. Pasti seru kok."

Mereka mulai berjalan-jalan, melihat-lihat berbagai stan yang menjual makanan, mainan, dan barang-barang unik. Shani bersemangat sekali, sementara Gito berusaha menyesuaikan diri.

#### Malam Minggu di Pasar Malam

Sesampainya di pasar malam, keramaian dan kebisingan langsung menyambut mereka. Gito terlihat sedikit tidak nyaman, tapi Shani menggandeng tangannya dengan erat, membuatnya merasa lebih tenang.

"Git, tuh ada permainan, bonekanya boleh juga. Bagus, gede, lucu" ajak Shani dengan tersirat.

Gito hanya tersenyum tipis. "Ya, udah coba aja."

Shani mengambil beberapa gelang dan mulai melemparkannya dengan penuh semangat. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya dia frustrasi sediri. "Git, coba kamu dong, kayaknya hoki kamu lebih bagus!".

Gito tersenyum dan mengangguk. "bukan hoki Shan, main beginian mah... Skill."

Shani tertawa kecil dengan kepercayaan diri dari Gito. Gito pun mencobanya, "nih liat...!"

"Ahh..."

"Ahhhhh! Hampir...!

"Ahhh! Elah kecil banget gelangnya. Gimana mau masuk!" Kesal Gito karna gagal...

CERITA DIBALIK KONTRAK (GITSHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang