13. Siapa sebenarnya dia?

260 56 15
                                    

"sekarang kita kemana?" tanya Gibran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sekarang kita kemana?" tanya Gibran

"kita cari temen-temen yang lain lewat jalur kanan aja" tunjuk Bagas

"tunggu! mending kita cari jalan keluar aja, gue cape lama-lama di hutan ini" ujar Wain

"Wain kita semua ini temen, lo tega biarin temen lo dalam bahaya" sahut Bagas

"maaf" ucap Wain

"udah jangan berdebat lagi! mending sekarang kita gerak cepat, gue takut temen-temen yang lain dalam bahaya" ujar Gibran

"oke ayo!"

...

Davin memeluk lengan Noel sangat erat, rasa takut benar-benar menghantui dirinya.

"Vin jangan kayak anak kecil, lengan gue hampir copot woi"

"ck, lebay lo gue kan cuma meluk doang! gak mungkin sampe copot" ucap Davin

"ya tapi lo meluknya ngajak berantem!" jengkel Noel

"habisnya gue takut"

"lo badan doang besar tapi nyali kecil"

"Wtf! jangan diperjelas bisa kan?!" kesal Davin

Srek! Srek!

"Vin lo denger suara langkah kaki gak?" tanya Noel

"Ck jangan nakut-nakutin!"

"siapa juga yang nakut-nakutin lo upil! gue serius"

"lo tunggu disini" Noel hendak mencari usul suara tersebut

Davin dengan cepat menarik tangannya "woi lo mau kemana? jangan tinggalin gue"

"bentar doang, gue penasaran dengan suara langkah kaki tadi"

Davin melihat depan, belakang, kanan dan kiri hobahh!. Dia sedikit merinding karena Noel meninggalkannya sendirian.

"Katanya bentar doang!" kesal Davin

Tuk!

"aw!" Davin mengusap kepalanya yang baru saja terkena batu.

Davin dengan takut-takut menoleh kebelakang, namun ternyata tidak ada orang sama sekali.

"tempat ini gak beres" batinnya

Srek! Srek!

Davin tersenyum senang saat mendengar suara langkah kaki yang semakin dekat ke arahnya.

ia pun menoleh "woi kok lam___s-siapa lo?!" tanya Davin dengan suara sedikit gemetar.

BUGH!

Pandangan Davin seketika buram akibat pukulan dahsyat di kepalanya. Darah segar mulai mengalir deras karena di pukul menggunakan Palu.

Davin memegangi kepalanya yang berdarah, dia mundur beberapa langkah dari orang yang ada dihadapannya.

Blood School [Zayyan xodiac]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang