Cerita ini mengisahkan perjalanan hidup seorang gadis SMA bernama Amanda. Menjadi anak semata wayang dari seorang single mother, tidak menjadikan Amanda sebagai gadis yang sangat kuat. Banyak masalah muncul setelah dirinya putus dengan Caraka dan me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦥🦥🦥
Sesampainya di rumah Amanda, teman-temannya segera masuk karena sudah dipersilahkan oleh Sarah. "Dari kemarin sore badan Amanda panas banget, Tante juga nggak tau kenapa." Ujar Sarah kepada keenam teman-temannya.
"Kemarin di sekolah juga sakit, Tante. Kayanya asam lambungnya naik, dia mual gitu." Jawab Karina.
"Dia sering banget telat makan. Tante sebenernya juga sering ingetin dia makan, cuman beberapa hari belakangan dia susah banget disuruh makan." Jelas Sarah. "Ayo, kalian makan camilannya. Habis ini Tante panggilin Amanda."
"Iya, Tante." Jawab mereka kompak.
"Guys, kalian mau nggak bantuin gue?" Tanya Karina. Semua teman-temannya mengangkat kepala mereka pertanyaan menanyakan "apa?"
"Jadi, beberapa Minggu belakangan, Kak Dewa sering banget mintain duit Amanda. Gue juga nggak tau kenapa dan apa alasannya sampe Amanda mau ngasih duit dia secara cuma-cuma ke Kak Dewa. Kalian mau nggak bantuin gue?"
"Mau." Jawab Tio. "Mau." "Mau." Jawab semua tamannya kompak.
"Jadi, gue agak curiga kalo mereka ada apa-apa, cuman gue nggak punya bukti sama sekali. Kita mulai kapan ya?"
"Hari ini aja." Jawab Talia bersemangat. "Gue punya hutang budi sama Amanda, soalnya dia pernah bantuin gue belajar UAS semester kemarin. Jadi kayanya gue harus gantian bantuin dia." Lanjutnya.
"Kayanya kita semua punya hutang budi sama Amanda." Ujar Edo mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gue juga mau bantu, kita mulai hari ini aja."
"Kalo kita langsung tanya ke Amanda, nyinggung perasaan dia nggak?" Tanya Tio.
"Gimana kalo kita ikutin aja kemana dia jalan?" Tanya Caraka.
"Lo demen sama dia, ya?" Tanya Karina, mereka semua diam. "Ya soalnya saran Lo kayanya pengen 24/7 bareng sama Amanda sih!" Lanjut Karina cengengesan.
"Ah, kirain beneran demen Lo sama gebetan gue." Gerutu Tio.
"Enggak." Jawab Caraka meyakinkan. "Kita bisa nguping dia-
"Hai, guys!" Sapa Amanda menuruni anak tangga rumahnya.
"Hai!" Jawab teman-temannya kompak.
"Hampir aja." Lirih Karina.
"Sorry guys gue tiba-tiba nggak masuk lagi, perut gue sakit banget." Seru Amanda sembari tos dengan semua temannya, termasuk Caraka. "Udah lama?"
