Chapter 11

92 11 12
                                    

IOMH
.
.
.
.
.
.
.

WARNING TYPO ANYWHERE!!
.
.
.
.
.
.
.

" Kalau Halilintar pergi ke rumah Nk berarti itu tandanya Nk ga masuk kuliah dong ? Tak bisa aku harus mengikutinya " Setelah puas bermonolog sendiri akhirnya kembar kedua elemental itu memutuskan untuk menyusul Halilintar

" Oy...  Taufan " Baru saja Taufan hendak melangkahkan kakinya tiba-tiba ia sudah dikejutkan lagi oleh suara salah satu adiknya. Taufan pun menoleh kearah sampingnya, ternyata dia adalah Blaze yang sedang duduk di atas motornya 

"  Blaze ? Ngapain kamu disini ? " Tanya Taufan bingung pasalnya anak ini berbeda kampus dengan dirinya, Halilintar, Solar dan ice

" Aku habis nganterin barangnya si Ice " Jawab Blaze dengan santai " Ka Taufan ngapain hayoo... Mau bolos kan ? Aku laporin kak Gempa ahh " Kata Blaze ia sudah bersiap mengeluarkan ponselnya dari dalam saku nya

" Ehh... Kalau mau lapor nanti aja sekalian laporin tuh si Hali dia juga lagi bolos, sekarang aku lagi mau nyamperin dia... karna kamu ada disini ayo anterin aku " Jelas Taufan, dan tanpa persetujuan Blaze lagi ia langsung naik keatas motor besar milik adiknya itu

" Dih... Tumben si gledek bolos ? Bolos kemana dia ? " Tanya Blaze penasaran. emang pada dasarnya anaknya emang kepo an sih.

" Ke rumah Nk " Jawab Taufan malas

" APA ?!!  Tapi ngapain dia kesana? Atau jangan-jangan mereka sudah pacaran kah ?"

Plak

Dengan kesadaran penuh Taufan menempeleng kepala adiknya itu. untung saja si Blaze sedang menggunakan helm.

" Aduh "

" Udah buruan ga usah banyak nanya, atau mau aku tempeleng lagi huh? " Bagus suasana hatinya kini makin memburuk setelah mendengar perkataan Blaze tadi

" Isshh... Udah minta tolong marah-marah lagi, nih pakai nih helm " Ujar Blaze seraya ia memberikan salah satu helm nya kepada Taufan, dan Taufan pun menerimanya lalu langsung memakainya. Tentu saja ia menggunakan satu tangannya

" Ngebut Blaze " Pinta Taufan

" Oke oke... Gini gini gue gak rela kalau kakak biru gue ini jadi sad boy... Pegangan " Blaze pun langsung menjalankan motornya meninggalkan kawasan kampus kakaknya itu.

.
.
.
.
.

Teett... Teett

Suara bel pintu rumah Nk. Ya benar Halilintar kini sudah berdiri didepan teras rumah Nk sambil berusaha memanggil Nk atau siapapun yang berada didalam.

" Mobilnya Nk ada disini, seharusnya dia ada dirumah kan ?  " Gumam Halilintar bermonolog. Ia melihat mobil yang biasa NK pakai ke kampus terparkir dengan rapih di parkiran rumahnya

Teett... Teett...

Halilintar menekan lagi tombol bel pintu rumah Nk

" Tunggu sebentar... " Halilintar menghela nafas lega ketika ia mendengar sahutan dari dalam rumah, dan sepertinya ia tau siapa itu.

Idol Of My Heart ( Halilintar x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang