Chapter Fourteen: Queencard - 10

220 37 5
                                    

Bertaruh dengan angka besar ternyata cukup menyenangkan. Yerim merasa lebih baik setelah mengembalikan chipnya ke jumlah semula. Dia juga punya beberapa chip lebih. Berapapun yang akan dia dapatkan di akhir permainan nanti, dia tidak peduli. 

Yerim tanpa beban kembali menaruh chip satu juta di sisi Player. Dia menyalahi strateginya sendiri, saat seharusnya dia skip pada set ini. Perilakunya menarik perhatian Horang yang ada di sampingnya, namun pemuda itu tidak memberikan komentar. Dia meletakkan taruhan pada tempat yang sama. 

Seperti rantai, mereka menyontek. Kali ini tidak ada yang berniat bertaruh pada Banker. Kegilaan Kai di set sebelumnya bukan contoh yang baik. Setelah dua kemenangan Player berturut-turut, mereka semua secara natural berpikir kalau hand Player akan menang lagi. Kai di luar dugaan tidak melakukan kegilaannya tadi. Dia juga bertaruh pada sisi yang sama. Semua orang bermain pada sisi Player.

Empat kartu kemudian disusun di tengah meja, satu persatu dibuka oleh si dealer. Kartu player yang dibuka sangat cantik: Queen Wajik dan Sembilan Hati. Kartu Banker yang hanya enam poin, terdiri dari Enam Hati dan King Keriting, tidak dapat menandinginya.

"Natural nine, Player's win."

Sangat mudah, dua juta didapatkan dalam dua set yang beruntung. Pundi-pundi makin aman, Yerim makin percaya diri. Senyumannya sudah lebih tulus, dan dia sudah bisa menentukan kapan dia akan bertaruh.

Player menang tiga kali, itu streak yang cukup meyakinkan. Mengingat sejak awal sering terjadi hal serupa, wajar berpikir untuk bertaruh di sana lagi. Bisa juga sebaliknya, karena sudah tiga kali menang, mungkin kali ini giliran Banker. Di antara dua kemungkinan itu, ternyata bertaruh pada Player memang populer. Horang, Julie, Jungwon, dan kawannya itu kompak bertaruh pada Player. mereka hanya bertaruh sedikit, satu atau dua chip. 

Sedikit mencurigakan saat Kai lamban menaruh chip. Dia ragu, terlihat seperti menunggu. Yerim segera tahu kalau pemuda itu memutuskan taruhan berdasarkan miliknya. Sayang sekali, kali ini dia akan skip.

"Kai-ya, kau bertaruh tidak?" tanya Jay yang mulai tak sabar. Waktu sepuluh detik sudah habis, jemari sang kawan melayang dengan sebuah chip di tempat yang tidak pasti.

Kai memilih untuk mundur. "No."

Dan permainan dimulai dengan hanya empat pemain saja.

Kartu Player yang dibuka oleh Jay adalah Queen Hati dan Tujuh Wajik. Poin yang cukup tinggi sehingga posisinya adalah stand. Kartu Banker di sisi lain adalah Enam dan Lima Hati. Jay menarik satu kartu untuk Banker. Tujuh Keriting.

"Eight over Seven, Banker wins."

Kesialan datang beramai-ramai, keempat pemain semuanya gagal mendapatkan keuntungan. Player streak sudah berakhir dan mereka semua merugi. Tatapan buruk diterima oleh Yerim, karena dia tersenyum. Dia senang karena tidak bertaruh tadi.

Sekarang dia akan bermain. Angka kecil bukan lagi seleranya, Yerim meletakkan chip satu juta lagi pada sisi Player.

"You choose wrong place again," tegur Horang. "Kau lupa dengan strategimu sendiri?"

"Kau tahu apa tentang strategiku? Aku tidak punya strategi apapun." Yerim berkelak, meskipun dia sadar kalau Horang itu teliti dan dia tidak salah.

"Lalu, atas dasar apa sekarang kau bertaruh pada Player?"

"Hanya ingin."

"Tanpa dasar apapun?"

"Iya."

"Kau tak takut kehilangan uangmu?"

Yerim terkekeh, "ini bukan uangku." Dia melirik ke arah Hyunjin. Pemuda itu sebelumnya terlihat acuh, namun saat dia dilibatkan dalam pembicaraan, dia sadar. "Dia kaya, kehilangan sedikit uang tidak akan masalah baginya,"

THE GAMBLER 2: Big League🔞 | TXT & EN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang