04. Amanah Jenderal

478 132 12
                                    

Noted; author nya galak, ga usah ada kepikiran buat jiplak😾🫵🏻


Noted; author nya galak, ga usah ada kepikiran buat jiplak😾🫵🏻☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




☆☆☆☆☆

Panggilan nama arsam terdengar begitu jelas dan cukup keras, sukses membuat pemilik nama seketika berlari untuk cepat-cepat menemui pemanggil.

"masalah lagi nih" bisik bayu yang saling menatap dengan dikta.

"kita kena lagi ga ya-?" saut dikta kembali menatap arsam yang kian menjauh dari mereka.

Sesampainya di ruang temu komandan, seperti kebiasaannya, arsam hanya bisa menunduk tak berani bertanya. "masuk..., ada jenderal haidar didalam. Dia memannggil mu" saut baskara yang kini tengah berada diambang pintu masuk.

Arsam kemudian masuk dengan sikap sopannya, ia memberi salam serta hormat kepada sang jenderal. Fikirannya terbang jauh menduga jika jenderal haidar akan membahas dan menanyakan tentang kejadian tadi pagi.

"arsam--, arsam prasetyo prabaswara. Kamu bilang semua penugasan pendidikan magelang sudah semuanya selsai" tutur jenderal Haidar mengitari berdirinya arsam. Sangat begitu intens bak tengah mengintimidasi.

"SIAP BENAR, SUDAH SEMUA JENDERAL" tegasnya cepat.

Tak ada sautan, jenderal Haidar lalu setengah duduk di atas meja tepat dihadapan arsam. Laki-laki itu kini Kembali pada fokusnya seperti mencari sesuatu didalam lembaran berkas penugasan. Lain hal nya dengan arsam yang masih dengan rasa ketakutan meskipun raganya berdiri tegap.

BRAKKK

Sejurus kemudian, beberapa berkas dipukulkan secara langsung tepat diatas kepala arsam. Sakit-? Tentu, tetapi mau bagimana pun ia masih harus menjaga sikap dan kefokusan. Sebelumnya arsam juga sempat berfikir tentang apa yang salah dari berkas-berkas yang ia berikan.

"kenapa-ini-kurang-3-penugasan lapangan-!!!!" imbuh jenderal haidar dengan mengeja setiap katanya.

Arsam mengkerutkan keningnya kebingungan, mulutnya berceloteh dalam diam, batinya seketika bertanya tanya tentang 3 berkas lapangan apa saja yang tengah dibicarakan oleh sang jenderal kali ini. Fikirnya ia sudah membawa semua laporannya kejakarta, serta selsai mendatanya kembali lalu baru setelah itu ia berikan kepada sang jenderal.

"Saya butuh jawaban anda tuan arsam prasetyo" lanjut jenderal Haidar dengan ketegasannya.

"Tak ada alasan apapun, malam ini semua laporan harus sudah kamu salin dan kirim kan berkasnya secara online"

Before ExpulsionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang