04

1.2K 188 8
                                    



Becky tersenyum bahagia karena Heng sudah menjemput nya di bawah, becky langsung bergegas turun ia tidak mau membiarkan Heng lama menunggu, dan benar saja Heng sudah menunggu nya, senyuman masih tak lekang dari wajah tampan itu membuat becky semakin tertarik.

"Good morning princess"

Becky tertawa mendengar Heng memangilnya princess, karena ia bukan seorang tuan putri, Heng memakaikan helm di kepala becky, becky tersenyum sebelum akhirnya naik di boncengan.

"Pegangan yang kuat"

Becky akhirnya dengan ragu memeluk pinggang Heng, Heng tersenyum lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota Thailand di pagi hari, becky merasa lebih aman karena ada Heng ia tidak terlalu merasa kesepian.

°

Becky tiba di kantor dengan senyum sumringah, ia langsung duduk di kubikel nya, Rose merasa heran dengan becky.

"Hei ada apa dengan mu?"

"Tidak ada apa-apa"

"Hei kau mencoba membohongi ku, wajah mu terlihat seperti gadis yang sedang kasmaran"

Becky kembali tertawa, dan Rose semakin penasaran.

"Ayo katakan siapa pria itu?" Bisik Rose.

"Ya ampun Rose kami tidak pacaran"

"Jadi masih dekat?" Becky mengangguk.

"Jadi siapa dia?"

"Dia bekerja disini juga, dapartemen keuangan"

"Benarkah? Siapa namanya?"

"Apakah harus aku beritahu namanya?"

"Tentu saja becky yang cantik, aku hampir mengenal semua karyawan disini kau tau"

"Heng Asavarid"

Rose merasa terkejut dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Oh my God! Heng? Kau bisa menaklukkan nya?" Becky merasa heran dengan ekspresi Rose.

"Memang nya kenapa Rose?"

"Heng adalah pria yang cuek, tampan, seksi, dan dia cukup populer Disini becky, kau sangat beruntung!"

"Hm tapi dia sangat..."

"CEPAT KELUAR SEMUANYA!! PRESDIR SUDAH TIBA DI KANTOR!!"

Bentakan dan teriakan Mrs. Tifanny membuat semua orang kaget termasuk becky, akhirnya semua orang berhambur keluar.

"Ya Tuhan kenapa ini mendadak! Ayo becky cepat!!"

Rose langsung berlari keluar dan becky pun ikut, mereka semua berbaris rapi di koridor pintu utama gedung, ribuan karyawan semua sudah berdiri dan berjejer rapi.

"Becky tundukan wajah mu oke, kita dilarang menatap wajah Presdir"

"Tapi kenapa.."

"TIDAK ADA YANG BERBICARA!!"

Lagi-lagi bentakan Mrs. Tifanny membuat becky dan Rose terdiam, becky hanya menunduk mengikuti perintah Rose, padahal becky sangat ingin melihat wajah CEO SC group itu.

Semuanya senyap, saat puluhan mobil Audi hitam tiba di depan gedung utama, becky hanya bisa mendengar tidak bisa melihat karena semua karyawan sudah di perintahkan untuk menunduk.

Seorang pria tampan turun dari mobil dengan setelan formal nya, gerakannya sangat elegan dan terlihat berkelas, kemudian puluhan bodyguard berdiri di belakang pria tersebut kemudian mereka berjalan dengan pelan, wajah pria itu terlihat sangat dingin, rambut hitam legam di sisir sepenuhnya kebelakang tubuh tinggi dengan hidung mancung dan rahang tegas membuat ketampanan itu terlihat sangat sempurna bak dewa Yunani.

Becky dapat mendengar suara ketukan sepatu itu menggema dan semakin dekat, dan tiba-tiba ponsel becky berdering, becky mengumpat dalam hati, Rose sudah menyikut nya sejak tadi suaranya memang tidak begitu keras tapi terdengar begitu jelas, akhirnya becky menggerakkan tangan dan meraih ponsel di saku celana dan mematikan nya dengan cepat.

Namun suara ketukan sepatu itu terdengar sudah di depan nya, becky memasukkan kembali ponselnya dengan tergesa ke dalam saku rok nya, alih-alih masuk malah ponselnya itu melayang jatuh ke lantai dan terhenti tepat di depan sepasang sepatu hitam mengkilat itu.

Becky memejamkan matanya erat, ia merutuki kecerobohan nya, jika ia bergerak untuk mengambil ponselnya tentu tidak mungkin, becky pasti akan menerima akibatnya terlebih ponselnya jatuh di depan Presdir SC group yang terhormat.

Langkah sang Presdir terhenti, becky hanya bisa merapalkan seribu doa agar ia tidak di pecat karena masalah sepele ini, tanpa di duga sang Presdir menunduk dan mengambil ponsel tersebut, dan becky semakin jantungan tatkala sang Presdir berjalan mendekat ke arah nya lalu menyerahkan ponselnya yang terjatuh.

Tangan becky sudah berkeringat dingin karena saking takutnya, dengan ragu tangan Becky mulai terangkat untuk mengambil ponsel yang di sodorkan tersebut.

"Angkat wajah mu" Suara itu membuat nyali becky semakin menciut.

Tetapi rasanya tidak sopan jika Terus menunduk, akhirnya dengan mengumpulkan keberanian nya becky mengangkat wajahnya menatap sang Presdir tersebut, dan detik itu juga tubuh becky langsung lemas karena sangat terkejut, wajah Presdir nya ini kenapa sama persis dengan pria misterius di halte.

Tatapan iris hitam kelam itu, hidung mancung dan bibir tebal yang menggoda, becky menelan Salivanya dengan kasar, ia tidak sanggup melihat tatapan pria di hadapannya ketampanan itu sangat sempurna bak pahatan dewa Yunani.

"Saya tidak suka orang ceroboh"

Setelah mengatakan hal itu, sang Presdir langsung melanjutkan langkahnya untuk memasuki ruang rapat, becky masih merasa lututnya lemas bagaikan jelly, kenapa ini semua terasa sangat aneh? Apakah mereka orang yang sama? Wajah tampan dan iris hitam kelam itu, tatapan mematikan itu seolah memiliki arti yang sama, becky merasa kepalanya semakin pusing jika mengingat tatapan itu.

Presdir sudah masuk kedalam ruang rapat dan semuanya bernafas lega, mereka semua menatap ke arah becky dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Becky kau ingin cari mati?" Ucap Rose.

"Rose ak-akuu.."

"Jangan sampai ceroboh lagi becky, kau bisa saja di pecat karena hal sepele, kau tau bahwa Presdir kita sangat mengerikan"

Becky hanya mengangguk dan merasakan kepalanya begitu pusing, apakah mereka orang yang sama? Tapi untuk apa seorang Presdir duduk di halte setiap hari?

Memikirkan teori tersebut membuat kepala becky semakin pusing, dan bayangan wajah Presdir nya itu terngiang-ngiang di benak becky.

°°

Hujan mengguyur kota Thailand di sore hari, becky keluar dari gedung kantor dan hujannya begitu deras, hari ini ia sepertinya harus pulang sendirian karena Heng kerja lembur becky tidak membawa payung, sepertinya ia harus menunggu hujan reda.

Dan tak lama kemudian Presdir SC group juga keluar dari gedung, becky hanya memperhatikan pria tersebut, sang asisten memayungi nya namun sang Presdir menatap ke arah nya, membuat becky gelagapan dan langsung membuang muka.

Sang Presdir masuk kedalam mobil dan mobil Audi hitam itu melaju dengan kencang meninggalkan gedung kantor, ia menatap becky yang berdiri disana sambil menunggu hujan reda.

"Anda sudah bertatap wajah nya dengan langsung tuan" ucap seorang pria yang menjadi supir pribadi nya itu.

"Dan rasanya, aku sangat ingin membawanya kedalam pelukan ku"

"Anda bisa melakukan nya dengan mudah"

"Itu tidak akan mudah, karena dia tidak mengingat siapa aku"












••••••

Returning My Forgotten Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang