4. Pertengkaran Sheila dan Alex

47.2K 182 6
                                    

Pagi itu, suasana di rumah orang tua Sheila terasa tegang. Sheila baru saja memulai persiapan untuk perjalanan bisnis berikutnya, mengemas barang-barangnya dengan cepat di kamar tidur mereka. Alex duduk di tepi tempat tidur, tampak marah dan cemas.

Sheila memasukkan pakaian ke dalam koper dengan gerakan terburu-buru. "Aku tidak bisa berlama-lama di sini, Alex. Aku masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan sebelum aku pergi."

Alex, yang merasa frustrasi, berdiri dan mendekat. "Sheila, aku benar-benar tidak mengerti mengapa kamu harus terus-menerus pergi. Setiap kali kamu pulang, kita tidak pernah memiliki waktu yang berarti bersama. Aku merasa seperti kita semakin jauh."

Sheila menutup koper dengan keras dan memandang Alex dengan tatapan tajam. "Aku sudah memberitahumu, Alex. Pekerjaanku memerlukan perjalanan ini. Jika aku tidak pergi, pekerjaan ini akan terpengaruh, dan itu juga akan berdampak pada kita."

Alex menatap Sheila dengan kesedihan. "Tapi setiap kali kamu pergi, kita hanya memiliki sedikit waktu untuk berbicara atau menghabiskan waktu bersama. Aku merasa terabaikan dan kesepian."

Sheila merasakan kemarahan dan kelelahan yang mendalam. "Aku sudah berusaha untuk menyeimbangkan pekerjaan dan hubungan kita. Tetapi sepertinya itu tidak pernah cukup. Aku tidak bisa hanya berhenti bekerja karena kamu merasa kita tidak punya waktu bersama."

Alex mencoba untuk menjaga ketenangannya, tetapi suaranya tetap tegas. "Aku tidak pernah mengatakan bahwa pekerjaanmu tidak penting. Tapi aku juga butuh kamu di sini. Aku merasa bahwa hubungan kita semakin menurun karena ketidakhadiranmu."

Sheila mengangkat bahu, terlihat putus asa. "Aku sudah mencoba segala cara untuk menyisihkan waktu setiap kali aku pulang. Tapi kalau kamu tidak menghargai usaha itu, bagaimana aku bisa merasa termotivasi untuk melanjutkan semuanya?"

Alex merasa hatinya hancur. "Aku menghargai segala usaha yang kamu lakukan, tetapi aku juga merasa kita perlu mencari keseimbangan. Setiap kali kita bertengkar tentang hal ini, aku merasa tidak ada solusi yang kita temukan."

Sheila memutar bola matanya dan mulai mengemas barang-barangnya dengan lebih cepat. "Aku lelah berdebat tentang ini. Pekerjaan ini tidak akan berhenti, dan aku harus pergi sekarang. Aku tidak tahu lagi bagaimana cara membuatmu mengerti."

Alex, merasa tertekan, berdiri dan meraih tangan Sheila. "Sheila, aku hanya ingin kita bisa berbicara dan menemukan solusi. Aku mencintaimu dan ingin kita bisa memperbaiki hubungan kita, tetapi kita tidak bisa terus-menerus seperti ini."

Sheila menarik tangannya dengan kasar dan menjauh. "Aku juga mencintaimu, Alex. Tapi saat ini, aku tidak bisa terus menerus merasa bersalah karena tidak bisa memberikan waktu yang cukup. Aku butuh waktu untuk diriku sendiri dan pekerjaanku."

Alex merasa hatinya terbagi antara cinta dan frustrasi. "Baiklah, Sheila. Pergilah, dan hati-hati di jalan. Aku harap kita bisa berbicara lebih baik ketika aku kembali."

Sheila menghela napas berat, tampak penuh kesedihan dan kemarahan. "Aku akan pergi sekarang. Semoga kita bisa berbicara lebih baik ketika aku kembali."

Sheila meninggalkan kamar dengan koper, sementara Alex berdiri di tempat tidur dengan perasaan hancur. Rumah orang tua Sheila terasa semakin dingin dan sepi, dan Alex tahu bahwa hubungan mereka sedang berada di titik kritis. Dia berharap bahwa waktu dan komunikasi akan membantu mereka menemukan solusi dan kembali mendekat satu sama lain.

Ketika Sheila meninggalkan rumah untuk perjalanan bisnisnya, dia tahu betapa pentingnya perannya di perusahaan Richard. Sheila, sebagai Manajer Pengembangan Bisnis dan Hubungan Klien, memiliki tanggung jawab besar yang memerlukan banyak perjalanan dan waktu di luar kota. Dia sering berhadapan langsung dengan Richard Alexander, CEO perusahaan, dan mengelola berbagai proyek strategis. Meskipun dia merasa tertekan dengan tuntutan pekerjaan, Sheila tahu bahwa perannya sangat penting untuk kesuksesan perusahaan, yang pada gilirannya mempengaruhi banyak aspek hidupnya, termasuk hubungannya dengan Alex

Tbc

Love & Lies : Affair With Brother-in-Law 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang