They are sick

40 4 1
                                    

19 HARI KEMUDIAN (20 Desember 2022)

Joon sudah tinggal bersama Peleton Dua selama 2 minggu lebih. Mereka sudah seperti keluarga. Terkadang Joon tidak suka dengan sikap manja Hana. Gadis itu sama sekali tidak berkontribusi terhadap Grup.

Cuaca semakin dingin. Salju akan turun beberapa hari lagi.

•••

Hari ini, Joon dibuat kalang kabut... Karena semua anggota Peleton Dua jatuh sakit. Bocah itu sedang memasak air untuk membuat teh hangat.

Joon menolehkan kepalanya melihat Jangsoo ada di depan pintu basecamp. "Hyung, jangan keluar. Udaranya dingin. Masuk ke dalam !" Ia mendekati Jangsoo.

Jangsoo terserang flu, hidungnya memerah. Joon langsung mendorong badan besar Jangsoo untuk masuk ke dalam.

Begitu masuk ke dalam, Joon disuguhi pemandangan di depannya. "Taeman Hyung, kenapa tidak pakai kaos ! Nanti masuk angin !" Ia melihat Taeman tepar di lantai, bertelanjang dada.

Joon pergi ke tempat yang dihuni oleh para laki-laki. Ia mengambil kaos entah milik siapa, lalu kembali dan memakaikannya pada Taeman.

Joon keluar untuk mengecek air panas yang ternyata sudah mendidih. Ia segera membuat banyak teh hangat.

Joon bekerja keras mengantarkan teh hangat pada semua anggota Peleton Dua. Semua orang mendapat teh hangat dan meminumnya dengan perlahan.

•••

Joon kembali disibukkan dengan kegiatan masaknya. Kali ini ia akan memasak bubur. Bocah laki-laki itu memakai jaket tebal supaya terlindungi dari udara dingin. Pipinya memerah.

Di dalam, Yoojung dan Nara keluar dari kamar mereka, bertemu dengan Jangsoo dan Taeman yang masih menyesap teh hangat mereka.

"Dimana Joon ?"

"Di luar..." Jangsoo membalas.

Yoojung dan Nara mengalami batuk dan pilek.

"Jangan keluar, nanti dimarahi..." Jangsoo menatap Nara. "Aku tadi dimarahi..."

"Aku juga..." Taeman menatap.

"Itu karena kamu tidak pakai kaos tadi. Itu kaos punya Deokjoong..." Yoojung menatap.

Taeman melihat kaos yang ia pakai. "Joon yang mengambilnya."

Hatchiiii ! Mereka melihat Bora yang baru saja bersin. Hidungnya terlihat memerah, seperti hidung badut.

Bora berjalan dengan membawa gelas miliknya yang kosong. Ia mengambil teh hangat yang ada di termos besar.

Bora menyesap teh hangat, menatap sekeliling. "Mana Joon ?"

"Diluar..."

"Berjaga ?"

"Entahlah. Mungkin saja..."

Bora melotot. "Diluar dingin !" Ia meletakkan gelasnya di meja. Siap untuk keluar, belum sampai pintu sudah terbuka.

Bora dan empat temannya melihat Joon masuk. Joon menatap kelimanya bergantian.

"Kalian baik-baik saja ?" Joon bertanya.

"Apa yang kamu lakukan diluar ?" Nara menatap.

"Tentu saja masak bubur. Memangnya apa lagi. Kalian belum makan dari pagi..." Joon menatap.

Mereka saling berpandangan.

•••

Joon dan Peleton Dua menikmati bubur bersama. Meskipun ada beberapa dari mereka yang kurang sehat, terpaksa harus ikut makan.

DUTY AFTER SCHOOL : SOUL TRANSMIGRATION [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang