"Iya, Sayang, ini aku makan. Kamu udah makan belum?"
"Makan aja dulu, baru zoom meeting. Katanya kamu bossnya? Bisa dong nyuruh orang pabrik nunggu. Makan itu cuma sebentar, Sayang."
"Nah gitu, pinter Sayangnya aku."
"Ya oke. See you later, love you."
Aurora masuk ke dressing roomnya Julian tanpa permisi, dan mendengar percakapan penuh gula antara Julian dan Bianca.
Dengan kesal, dia berkata, "Ada kru youtube channel gede mau wawancara kita. Ditunggu setengah jam lagi."
"Diizinin sama sutradara?" tanya Markus. "Setengah jam lagi kan mulai syuting?"
"Diizinin."
Julian tak berkata apa-apa dan melanjutkan makan.
"Kak Julian mau sama Kak Bey kenapa, sih? Pasti karena uangnya kan? Kalo soal cantik juga, cantikan Karla."
Julian meletakkan sendok garpunya.
"Rora, kamu mau ngatain aku, itu terserah, aku nggak peduli. Tapi kalo kamu ngatain Bianca, aku nggak terima. Apa sih salah Bianca? Setiap hari kamu ngatain dia."
"Dia itu pengkhianat, Kak! Dia pacaran sama kamu di belakang aku!"
Julian menggelengkan kepalanya, tak habis pikir.
"Pertama, aku nggak pernah ada hubungan sama kamu, Ra. Sebelum sama Bianca aku itu single. Jadi dia nggak ngerebut aku dari siapapun. Kedua, aku yang ngejar dia. Aku yang mohon-mohon supaya dia mau sama aku. Jadi kalo kamu benci sama Bianca, kamu itu salah alamat. Lagian, bukannya Bianca itu yang bantuin kamu debut? Dia itu memperlakukan kamu dengan baik! Kenapa kamu sekarang malah kayak gini?"
Mata Aurora jadi berkaca-kaca, "Belain aja Kak Bey terus! Belain!"
Menghentakkan kaki, Aurora lalu pergi. Julian dan Markus hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Aurora yang sangat kekanak-kanakan itu.
"Baru sebulan gue kerja sama dia. Gimana gue bisa tahan lima bulan lagi?"
"Sorry ya, tapi sama Karla yang bucin banget sama lo aja lo bisa sinetron kejar tayang dua tahun. Harusnya Aurora sih masalah kecil buat lo," jawab Markus dengan wajah prihatin.
"Julia yang gila, Karla yang obsessed, Aurora yang halu berasa Bey ngerebut gue dari dia. Apa nggak bisa ya gue ketemu cewek yang normal-normal aja?"
"Kan udah ada bini lu."
"Maksud gue partner kerja yang normal. Yang nggak gila."
"Salahin aja muka lo yang kegantengan."
Julian menghela napas lelah.
**********************************
"Mungkin ada pesan terakhir dari Kak Julian dan Kak Aurora sebelum kita akhiri perbincangan kita?"
"Ya, jangan lupa nonton film Fiksi tahun depan. Ini film action pertamaku, dan aku bakal bekerja keras supaya film ini memenuhi harapan. Dukung film ini, ya!" Julian menjawab dengan penuh senyum.
"Kalo Kak Aurora gimana?"
"Jangan lupa nonton film ini, ya."
Karena reporter youtube channel itu masih berharap Aurora mengatakan lebih, Aurora menambahi dengan, "Udah gitu aja."
"Okeee. Tadi kita udah berhasil wawancara Kak Julian dan Kak Aurora dan denger cerita mereka tentang keseruan syuting film Fiksi! Jangan lupa like dan komentar! Kalau views video ini tembus 10 juta, bulan depan kita akan samperin mereka lagi untuk lihat kemajuan syutingnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Idol's Secret Wife
RomanceAku kaya raya, tapi dipaksa nikah dengan idol yang kubenci! Bianca adalah pewaris tunggal keluarga Hartoyo yang kaya raya. Sayangnya, karena skandal dengan mantan pacarnya, ibunya marah besar dan mengancamnya untuk menghapus namanya dari Kartu Kelua...