***
"Bocchan.... Jangan kau campuri urusan otousanmu ini, berhenti!!! atau aku akan membunuh wanita itu sekarang juga" Teriak Nakamoto kepada Yuta dari lantai dua mansion mewahnya itu.
Yuta semakin siaga untuk melindungi Dita saat suara ancaman dari otousanya itu dilayangkan padanya.
"Otousan.... Aku pernah bilang kepadamu jika otousan menyakiti orang yang sangat berarti untukku, maka aku tidak akan tinggal diam. Aku akan melawan otousan!!!! Jangan libatkan orang-orang yang tidak bersalah hanya untuk balas dendam OTOUSAN!!!" Yuta dengan suara tak gentarnya sambil mendongakan kepalanya menghadap Nakamoto. Tangan kanannya masih memegang pistol disamping tubuhnya.
Sedangkan Dita masih gemetar ketakutan karena suara tembakan yang tadi sempat dilayangkan oleh Nakamoto kearah pintu utama mansion besar ini.
Menyadari ketakutan yang dirasakan Dita, yuta segera meraba tangan Dita dengan tangan kirinya yang menganggur. Digenggamnya tangan mungil itu untuk meredakan ketakutan wanita hamil itu.
"Jangan takut aku akan melindungimu Dita-kun" Yakin yuta kepada Dita tanpa menolehkan kepalanya.
Melihat ketakgentaran anaknya itu, Nakamoto segera mengarahkan pistolnya kearah tangan Yuta yang tengah memegang pistol. Nakamoto ingin melumpuhkan anaknya tanpa menyakiti Yuta secara fatal.
DORR
Yuta yang tak menyangka otousannya menembakkan pistolnya kearahnya. Pistol digenggaman tangannya terlempar karena tembakan itu, otousannya benar-benar penembak jitu.
"Seret Yuta pergi dari sini!!biarkan wanita itu sendirian!!! " Perintah Nakamoto kepada anak buahnya yang sudah siaga dibawah menunggu perintah tuanya.
Yuta mencoba melawan dengan sekuat tenaganya, dirinya sungguh kewalahan karena banyaknya anak buah otousannya itu. Melihat kegaduhan itu Nakamoto nekat menembakkan satu tembakan lagi ke arah bawah.
DORR
"AKHHH..... " Dita memekik sekeras-kerasnya, dirinya terpaksa jatuh dan bokongnya membentur lantai membuat Dita merasakan sakit yang teramat sangat di area perut dan pinggangnya, dan ternyata tembakan itu juga menggores sedikit lengan Dita, darah segera mengalir karena goresan tembakan itu.
Yuta yang mendengar teriakan Dita segera menghentikan perlawanannya terhadap anak buah otousannya.
"Dita-Kun!!!!" Teriak Yuta melihat Dita jatuh terduduk dengan lengan yang mengeluarkan darah.
Melihat Yuta tengah lengah anak buah Nakamoto segera melumpuhkan Yuta dengan memukul tengkuk Yuta, kemudian mereka mengikat Yuta.
"Bocchan jangan melawan, otousan sudah memperingatimu!! Otousan bisa lebih nekat dengan menembak kepala wanita itu segera jika kamu terus memberontak" Ancam Nakamoto kepada anaknya itu, dirinya tidak peduli harus menyakiti siapapun asal semua rencananya tercapai.
"Bawa Yuta kedalam kamar, kunci pintunya. Jangan biarkan dirinya keluar!!!"
"Dita-kun!!! Lwepaskan.... Lepaskan!!!! " Teriak Yuta yang terus memberontak saat dirinya diseret paksa oleh anak buah otousannya.
Dita yang masih dalam posisi jatuh terduduk itu merasakan lembab dan basah diarea bawah tubuhnya dan terkejut mendapati darah segar yang mengalir di pahanya dan jatuh menetes ke lantai.
"Ba... Bayiku.... Hiks.... " Ucap Dita lirih sambil terisak menahan rasa sakit diperut dan lengannya. Dita menggigit bibirnya dan mencoba merangkak secara perlahan menuju pintu utama mansion Nakamoto. Dengan tangan kanan yang berlumuran darah yang memeluk perutnya dan tangan kiri yang bertumpu dilantai yang dingin. Dita berusaha menyeret tubuhnya dengan posisi menyamping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti ~ Jaehyun_Dita
Fanfiction"Bangunlah yeobo jangan salahkan dirimu atas kepergianku, ini semua sudah kehendak Tuhan. Samahalnya Tuhan telah mengirimkanku kepadamu sebagai obat penenang trauma atas kepergian hyungmu, maka Tuhan jugalah yang mengirimkan Eonniku sebagi obat pen...