Langgarkan sila untuknya! Tuan Fu yang haus darah dengan lembut membujuknya

421 - 425

Bab 421: Petunjuk ditemukan

"Tongfate Gu,"

kata lelaki tua kurus berambut putih itu dengan suara yang dalam.

Nasib yang sama Gu?

Nasib yang sama?

Mata sipit Fu Tingchen tiba-tiba menyempit, dan rasa dingin yang menakutkan memenuhi matanya.

"Racun jenis ini cukup istimewa,"

lelaki tua itu melanjutkan menjelaskan dengan suara yang dalam di bawah tatapan menawan Fu Tingchen.

"Setelah ditanam, orang yang diracuni akan hidup dan mati bersama orang yang menanam racun, dan bernasib sama,"

jedanya.

"Sederhananya, jika orang yang meracuni mau, dia bisa langsung mengontrol hidup dan mati orang yang diracuni."

Kami berbagi takdir yang sama.

Mata Fu Tingchen menjadi gelap setiap kali lelaki tua berambut putih itu mengucapkan sepatah kata pun.

Seluruh tubuh dipenuhi amarah yang menyesakkan dan menakutkan.

Hidup dan matinya sebenarnya dikendalikan oleh orang lain?

Bagaimana bisa Si Nan, beraninya kamu? !

Ketiga lelaki tua itu tidak dapat menahan perasaan tertekan ketika mereka menyadari tekanan yang luar biasa.

Waktu berlalu menit demi menit, dan udara di seluruh ruangan seakan membeku.

Fu Tingchen mencoba yang terbaik untuk menahan niat membunuh yang muncul di dalam hatinya dan berbicara perlahan.

"Gu ini,"

dia memandang beberapa orang dengan rasa dingin di tulangnya, suaranya serak.

"Bagaimana menjelaskannya?"

Ketiga lelaki tua itu tidak langsung menjawab, tetapi saling memandang secara serempak, dengan ekspresi kebingungan di wajah mereka.

Akhirnya, lelaki tua berambut putih yang menjadi pemimpinnya berbicara.

"Voodoo ini tidak punya solusinya."

Wajah Fu Tingchen yang tampan dan anggun berangsur-angsur menegang, dan mata hitam sipitnya dipenuhi dengan warna yang menakutkan.

Mungkinkah ini alasan Wan Wan merahasiakannya darinya? !

Sebelumnya, Fu Wenjie mengingatkan mereka tentang identitas dan temperamen orang di depan mereka.

Ini sangat menakutkan.

Merasakan aura menakutkan di sekitar mereka, ketiga lelaki tua itu merasakan hawa dingin muncul dari punggung mereka.

Dia tidak akan melampiaskan amarahnya pada mereka, kan? !

"Itu tidak sepenuhnya mustahil,"

lelaki tua yang mengenakan gaun panjang dan tidak pernah berbicara itu berkata dengan ragu-ragu, memikirkan gaji yang telah dia janjikan sebelumnya, sambil menatap Fu Tingchen.

"Memang tidak ada obat untuk racun dari nasib yang sama ini, tapi ada cara untuk memindahkan racun itu."

Begitu kata-kata ini keluar, dua lelaki tua lainnya menunjukkan ekspresi rumit di wajah mereka.

Jelas sekali, mereka tahu apa yang dimaksud dengan pengalihan kata-kata itu.

Fu Tingchen berbicara perlahan, seolah ada badai tak berdasar yang tersembunyi di matanya yang kental.