"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!"
Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak satu senti antara hidungnya.
"Cantik. Gue mau lo."
📖 Bercerita tentang Ricardo Ace Austin dengan sega...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
📖Happy Reading 🔖Mentari Jingga
💌💌💌
Naeva menggeliat perlahan lalu membuka kedua matanya. Pandangannya beralih ke samping tempat Ricardo tidur yang kini menjadi kosong.
"Ar," tubuhnya ia sandarkan pada dashboard dengan mencari keberadaan suaminya.
"Udah bangun?"
Naeva menoleh ke arah pintu kamar mandi yang terbuka. Ricardo berjalan mendekatinya dengan lilitan handuk pada pinggangnya dan handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya.
Tak menjawab ucapannya Ricardo, Naeva justru salah fokus pada perut kotak-kotak suaminya. Bangun-bangun udah di kasih yang segar-segar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cup.
Kecupan pada bibirnya membuat Naeva menyadari kalau Ricardo sudah berada di sisinya.
"Malah bengong. Kenapa? Mau pegang?" goda Ricardo menyadari tatapan mata istrinya.
"Engga!"
Ricardo tertawa lalu membawa tangan mungil istrinya untuk menyentuh perutnya yang tak terhalang apapun. "Halal di sentuh sayang."
"Apasih!" Naeva mengambil tangannya yang Ricardo gerakkan naik-turun di atas perutnya. Pipinya kini bersemu merah.
Melihat istrinya yang malu-malu membuat Ricardo terbahak keras. Berbeda dengan Naeva yang kesal. Ketawanya itu lho, mengejek sekali.
"Ih, udah ah. Aku juga pengin mandi," Naeva beranjak menuruni ranjang bergegas menuju kamar mandi.
"Mau aku mandiin ga, sayang?"
"GA PERLU!!"
Mendengar balasan Naeva membuat Ricardo kembali tertawa. Lama sekali ia tak menggoda istri cantiknya itu.
"Ar," panggil Naeva yang masih berada di dalam kamar mandi. Naeva hanya menyembulkan kepalanya saja pada pintu.
Ricardo yang sudah berpakaian dan sedang memainkan ponsel pun menatap istrinya. "Kenapa?"
