Kini para anggota Asther, maaf maksudnya ex anggota Asther yaitu Prince, Sean, Agil dan Firr sedang berada di rumah Argala, kini mereka berkumpul untuk merayakan kelulusan mereka.
Sambil disuguhkan kopi dan camilan oleh Aleta, mereka bercanda gurau bersama.
"lucu bangett anak lo Ga, sini biar gua gendong, gumush-gumush," ucap Sean sejak tadi gemas menatap bayi yang sudah menginjak satu bulan itu.
Argala yang mengendongnya sangat enggan memberikan Maxio ke gendongan Sean, "ogah gua, kotor tangan lu, najis," ucapnya dengan kejam.
"Sialan, tangan gue bersih gini di katain kotor." Sean berdiri dari tempat duduknya, "abis gua cuci tangan, serahin anak lo ke gua."
Sean pun beranjak pergi menuju toilet. Agil, prince dan Firr pun bergeleng-geleng.
"Kaya bocah rebutan robot aja lu berdua," celetuk Agil, sedangkan Prince dan Firr hanya terkekeh.
"Argavi kaga kesini?" Tanya Prince kepada teman-temannya.
"Palingan tu bocah lagi ngebucin sama cewenya," jawab Firr sambil memainkan ponselnya.
"Balikan?" Celetuk Argala bertanya tentang kembaranya itu.
"Iya, mereka balikan," jawab Agil. Argala tidak menjawabnya lagi, lelaki itu kembali mangayun-ayunkan Maxio yang sebentar lagi akan terlelap.
"Kenapa kalo mereka balikan, Ga, lo cemburu?" Tanya Prince.
Argala menoleh malas kearah Prince, " buat apa gua cemburu? Kaga liat lo gabungan gue sama Aleta se cakep ini?" Argala menatap wajah putranya, "habis ini gue mau buat lagi, gue pengen anak cewe."
Seketika ketiga temannya itu langsung bergeleng-geleng.
"Anjing lo, mentang-mentang udah nikah!"
Tak lama setelah obrolan itu Sean pun kembali dari toilet, ia langsung menghadap kearah Argala.
"Sini anak lo, gue pengen gendong," ucap Sean sambil melebarkan tangannya.
"Telat, max udah tidur." Argala beranjak dari tempatnya lalu pergi ke kamar untuk menidurkan anak laki-laki.
"Sialannnn...."
✧✧✧✧
Beberapa jam kemudian Prince dan kawan-kawan pun pulang dari rumah Argala, setelah mengantarkan teman-temannya ke depan gerbang Argala langsung masuk lalu mencari keberadaan Aleta.
Argala membuka pintu kamarnya, disana ia melihat Aleta yang tertidur bersama bayinya.
Argala pun mendekat lalu ikut berbaring di samping Aleta, tangan kekarnya memeluk pinggang Aleta hingga gadis itu sangat dekat dengannya.
Merasa ada sesuatu yang menarik tubuhnya, Aleta pun seketika terbangun dan mendapati Argala yang sedang mendusel di punggungnya.
"Kak? Mau ngapain?"
"Gue mau tidur, Lo gak boleh pergi dari pelukan gue sampe gue bangun nanti!" Tekan Argala sambil memejamkan matanya.
"Guenya di ganti dulu nanti aku temenin tidur sampe kamu bangun." Persyaratan yang membuat Argala langsung luluh.
"Oke."
"Yaudah, ayo di ulangi kata-katanya tadi," seru Aleta.
"Aku mau tidur sampe nanti, kamu gak boleh ..." Tiba-tiba Argala terdiam.
"Kok berhenti? Ayo lanjutin, kak."
'sialan, kaku banget gue"
"Yaudah kalo gamau," Aleta pun hendak melepaskan pelukannya namun langsung di cegah oleh Argala.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALA
Teen FictionOn Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak sadarkan diri ia langsung meminumnya tanpa waspada. Hingga keesokan harinya ia telah...