Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...---------------------------------
Teriakan nyaring dari ruangan milik Aditya membuat Andre, sang sekretaris langsung melesat masuk ke dalam ruangan tersebut dengan nafas yang naik turun.
"Ada apa, pak?" Andre bisa melihat wajah mengerikan dari atasannya ketika dia masuk ke dalam ruangan itu. Kali ini dia membatin, apa lagi salahnya. Sebab, ini sudah kesekian kalinya dia masuk ke dalam ruangan lelaki itu dengan mewujudkan permintaan aneh bin nyeleneh dari sang atasan. Dia sendiri heran, sejak kapan lelaki yang berdiri di hadapannya sekarang menjadi menganehkan seperti ini.
"Kamu ini bisa membuat kopi tidak? Kopi yang kamu buat ini terlalu manis, Andre. Kamu ingin membuat saya terkena diabetes?" sinis Aditya.
"Bukannya bapak sendiri yang meminta di buatkan kopi dengan takaran gula sepuluh sendok makan?" bingung Andre.
Aditya berdecak. "Terus, jika saya menyuruh kamu membuat kopi dengan takaran gula sepuluh sendok makan kamu menuruti perintah saya?"
Andre mengangguk.
"Seharusnya kamu menanyakan ulang kepada saya, apakah sepuluh takar sendok makan itu berlebihan? Seharusnya kamu bisa lebih peka terhadap sekitar kamu, Andre. Pantas saja sampai sekarang kamu belum mempunyai pasangan. Hal sekecil ini saja kamu tidak mengerti" ejek Aditya.
Andre rasanya ingin berteriak dengan kencang di wajah sang atasan. Dia ingin berteriak jika yang menyebabkan dirinya sampai saat ini tidak mempunyai pasangan adalah lelaki itu. Salahkan saja bosnya yang setiap weekend selalu membuatnya lembur dan selalu membatalkan kencan buta yang di atur oleh mamanya. Tidak sadar diri memang.
"Kamu dengar saya tidak, Andre?" sinis Aditya.
"Saya mendengar, pak" jawab Andre mengalah. Jika saat ini yang ada di hadapannya bukanlah bos nya, sudah di pastikan dia akan bersungut-sungut membalas ucapan itu. Namun, dia masih cukup waras untuk tidak melakukan itu. Sebab, jika dia melakukan itu, dia yakin, dia akan kehilangan pekerjaan yang memberikannya gaji dan bonus yang di atas rata-rata. Bahkan, teman-temannya iri kepada dirinya yang memiliki pekerjaan dan gaji yang menjanjikan. Tapi sialnya, mempunyai bos seperti Aditya Gautama yang benar-benar membuatnya harus menahan kesabaran.
"Buang jauh-jauh kopi yang ada di hadapan saya sekarang. Melihatnya saja sudah membuat saya ingin muntah" ucap Aditya memerintah.
Andre menurut. Dia mengambil gelas kopi yang berada di atas meja sang atasan dan kemudian berpamitan keluar.
"Membuat kopi saja tidak becus. Dasar" gumam Aditya setelah sekretarisnya keluar.
*****
Axel yang sedang dalam suasana hati senang karena sekolah yang di pulangkan lebih awal, berinisiatif untuk mengunjungi perusahaan milik papi nya. Dengan seragam sekolah yang terlihat urakan seperti bad boy, remaja itu berjalan dengan santai memasuki perusahaan.
Terdengar sapaan sopan dari orang-orang ketika melihat sosok anak dari bos mereka berpapasan melewati mereka. Ingatan mereka masih terekam jelas saat bos mereka, Aditya Gautama memperkenalkan secara resmi istri dan anaknya di pesta perusahaan beberapa waktu lalu. Mereka awalnya cukup terkejut ketika mengetahui fakta bahwa bos yang selama ini mereka anggap single, ternyata sudah memiliki seorang anak, bahkan istri. Namun, mereka cukup sadar diri untuk tidak mencari tau lebih dalam mengenai kehidupan bos mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAMAN SAHABATKU || END
Romansa"Akhirnya, setelah sekian lama saya menemukan kamu, sweety." Tubuh Agatha seketika menegang ketika mendengar suara yang sangat dia kenal. Suara yang bertahun-tahun tidak pernah dia dengar, kini kembali mengalun dengan lembut di telinganya. Dia tau s...