Chapter 22 - Pertemuan Tak Terduga

37 1 0
                                    

* Haloo guys. Ini cerita pertamaku jadi apabila ada kesalahan, mohon kritik dan saran untuk perbaikan dan juga biar aku semakin berkembang kedepannya. Tolong juga buat vote, komen dan share biar aku makin semangat buat update ceritanya. 😘

HAPPY READING! 🥰  *

Di jam istirahat sekolah, Ryuzaki mengajakku untuk makan siang di kafetaria namun ku sedang tidak ingin menghabiskan waktu istirahat disana. Ku memilih untuk melanjutkan membaca buku biografi Robert. Saat sedang membaca bab mengenai perjalanan karir politiknya, ku mendengar teman sekelas yang bernama Freddy berkata kepada Max,"Apa kamu sudah mendengar berita bahwa Robert Cruiz meninggal?", kutajamkan pendengaran sambil berpura-pura membaca. Max menggeleng,"Tidak, aku baru saja mendengarnya." , Freddy memperlihatkan ponselnya pada Max,"Lihat di artikel ini diberitakan bahwa Robert Cruiz meninggal jam 9 pagi tadi karena serangan jantung." , ku merasa enggan untuk tetap mendengarnya jadi kuputuskan untuk menutup buku kemudian menyimpannya di laci.

Ku berjalan menuju taman sekolah untuk menghabiskan jam istirahat. Saat sudah hampir sampai di taman, ku berpapasan dengan gadis berambut coklat sebahu. Ku belum pernah melihatnya namun saat melewatiku, dengan nada bicara yang begitu dingin, gadis itu berkata,"Anata wa soshiki no menbādesu ka? ( Apakah kamu anggota organisasi?)", sempat terpikir untuk bertanya apa yang dia maksud namun dia berbicara dalam bahasa Jepang yang berarti jelas organisasi yang dimaksud adalah organisasi keluargaku. Kutatap tajam gadis itu,"Īe. Watashi wa mada soshiki no menbāde wa arimasen. Tadaima, kaiin ni naru tame no kenshū-chūdesu. Koko de kikimasuga, anata wa sono soshiki no menbādesu ka? ( Tidak. Aku belum menjadi anggota organisasi. Saat ini, aku sedang menjalani latihan untuk menjadi anggota. Izinkan aku bertanya, apakah kamu anggota organisasi?)" , gadis itu menatapku dengan lekat,"Watashinonamaeha Sugimura Aoko desu. Watashi wa rikei o senkō shite iru 3-nenseidesu. Soshite, wa i, watashi wa soshiki no menbādeari, watashi ga motte iru sainō no 1tsu wa takai kanjusei o motte irunode, kore made atta koto ga nakute mo hoka no soshiki no menbā o ninshiki dekiru kotodesu. ( Namaku Aoko Sugimura. Aku murid tahun ketiga di jurusan sains. Dan ya aku adalah anggota organisasi, salah satu bakat yang kumiliki adalah memiliki kepekaan tinggi sehingga dapat mengenali anggota organisasi yang lain meskipun aku belum pernah bertemu dengan mereka sebelumnya.)", dengan nada bicara yang dingin, kukatakan,"Kono kaiwa wa kōtei de tsudzukerubekida to omoimasu. Sorenara Nihon janai ndakara eigo o tsukatta kata ga ī yo. ( Kurasa sebaiknya percakapan ini dilanjutkan di taman sekolah. Lalu kita tidak berada di Jepang, sebaiknya menggunakan bahasa Inggris.)", Aoko mengangguk kemudian dia berjalan ke taman sekolah.

Aoko duduk di bangku taman dan ku duduk di sebelahnya,"Tadi kamu mengatakan bahwa kamu bisa mengenali anggota organisasi yang lain. Lalu apa yang kamu rasakan saat melihatku sementara aku sendiri belum resmi bergabung dengan organisasi?" , ekspresi Aoko tampak waspada,"Saat pertama kali melihatmu beberapa hari yang lalu sewaktu hendak ke kelas, ku merasa kamu adalah orang yang berbahaya. Hampir sama berbahayanya dengan bosku." , "Siapa bosmu?", tanyaku. Aoko menggeleng," Itu tidak akan kuberitahu pada orang sepertimu yang masih dilatih untuk menjadi anggota organisasi." , kupikir aku akan bisa menggali informasi dari gadis ini namun nihil. Dengan sinis, ku bertanya,"Lalu apa kamu tahu siapa aku?" , Aoko tersenyum,"Tentu saja. Lagipula kamu cukup populer.", ku berdiri dari bangku,"Baguslah. Jadi aku tidak perlu memperkenalkan diriku." , setelah mengatakan itu, ku meninggalkan Aoko sendiri disana dan kembali ke kelas.

Selama di kelas, ku fokus selama pelajaran berlangsung bahkan bisa menjawab kuis dadakan dengan benar. Saat bel berdering yang merupakan pertanda kelas selesai, guru keluar dari kelas. Ryuzaki menghampiriku,"Sejam lagi waktunya kita latihan basket.", ku mengangguk lalu berjalan menuju laci untuk mengambil ransel. Kuambil ponselku dan rupanya ada pesan dari Elena yang menanyakan kapan ku pulang sekolah. Kuletakkan ponsel di saku celana lalu ku dan Ryuzaki berjalan keluar dari kelas lalu sewaktu meninggalkan gedung sains menuju gedung olahraga basket, kutatap Ryuzaki,"Aku mau menelepon kakakku dulu. Nanti aku akan menyusul ke gedung basket." , Ryuzaki mengangguk kemudian berjalan terlebih dahulu.

Ku menyadari ada seseorang yang memerhatikanku dan rupanya Aoko Sugimura sedang memandangku di samping gedung jurusan sains. Kuabaikan gadis itu dan memilih berjalan menuju taman sekolah untuk menghubungi Elena. Ku duduk di bangku sekolah kemudian mengambil ponselku dari saku celana. Kuhubungi kakakku dan dalam dering keempat, teleponku diangkat.
"Halo, Elena. Apa kamu di rumah sekarang?"
"Ya. Jam berapa kamu pulang, Barry?"
"Jam sekolah sudah selesai tapi hari ini aku ada latihan tim basket jadi jam 7 malam aku akan pulang."
"Baiklah kalau begitu jam 7 aku akan menjemputmu di sekolah bersama Henry."
"Henry yang merupakan supir pribadi?"
"Ya."
"Kalau begitu, sampai bertemu nanti malam, Elena."
"Ya, Barry."

Begitu telepon terputus, ku langsung berjalan menuju gedung basket. Ku sampai disana jam 15.35 dan langsung berganti baju. Sebelum latihan, sesi pemanasan terlebih dahulu kemudian berlatih basket selama 2 jam. Setelah latihan selesai, kulakukan sesi pendinginan selama 5 menit lalu bersama yang lain pergi mandi di tempat pemandian. Kumasukkan seragam olahraga dan seragam sekolah ke dalam tas olahraga putih yang diberikan pihak sekolah untuk anggota tim basket. Untungnya sudah kusiapkan baju ganti beberapa hari sebelumnya untuk berjaga-jaga apabila dihubungi mendadak seperti ini. Kukenakan kaos polos biru, celana denim biru, jaket putih dan topi putih. Ryuzaki menutup pintu lacinya lalu bertanya,"Kamu dijemput kakakmu?" ,"Ya.", kuambil ransel dan tas olahraga kemudian ku cek ponselku. 10 menit yang lalu Elena mengirimiku pesan kalau dia dan Henry sudah berangkat menuju sekolah.

Ku, Ryuzaki dan Nathaniel berjalan bersama keluar dari gedung olahraga basket sampai di luar pintu gerbang sekolah. Kulihat Elena sedang berdiri di depan mobil biru dan dia mengenakan kacamata hitam, blus biru muda lengan panjang kerah v dengan celana putih serta tas selempang hitam. Elena melambaikan tangannya padaku lalu ku berpamitan dengan Ryuzaki dan Nathaniel kemudian menghampiri Elena. "Apa kita langsung pulang ke rumah atau mau pergi ke suatu tempat?", Elena membukakan pintu penumpang," Kita akan pergi ke suatu tempat. Masuklah." , ku langsung masuk ke dalam lalu kulihat ada Henry di kursi supir. Pria itu mengenakan topi abu, kemeja hitam dan celana hitam. Setelah Elena masuk dan menutup pintu mobil, Henry langsung mengemudikan mobil. Kutatap Elena,"Kita akan pergi kemana?" , "Ada pertemuan di restoran The Irish Diner. Shyntia sudah menunggu disana. Lalu akan kukenalkan kamu dengan salah satu rekan kita yang merupakan berasal dari negara timur."

Ku teringat akan pertemuanku dengan Aoko Sugimura,"Tadi siang ku bertemu dengan salah satu siswi tahun ketiga bernama Aoko Sugimura. Gadis itu bilang dia anggota organisasi.", ekspresi Elena tampak sedikit terkejut,"Lalu apalagi yang dia katakan?" ,"Dia mengatakan bahwa saat melihatku, dia merasa aku hampir sama berbahaya dengan bosnya. Lalu siapa bos Sugimura?" , Elena menatapku dengan tatapan misterius,"Akan kuberitahu nanti saat kamu sudah bergabung dengan organisasi." , ku mengangguk,"Apa Sugimura tahu siapa aku?" , Elena menjawab,"Kurasa dia hanya mengetahui dirimu sebagai Barry Wilson." , pembicaraan ini pun tidak berlanjut sampai akhirnya sampai di depan restoran "The Irish Diner". Henry berkata,"Aku akan menyusul ke dalam setelah memarkirkan mobil.", Elena mengangguk lalu kami  berdua keluar dari mobil dan memasuki restoran.

The Secret Of Me & My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang