🔞 𝐏𝐄𝐑𝐈𝐍𝐆𝐀𝐓𝐀𝐍🔞
Bab ini berisi konten yang menyebabkan trauma seperti pemaksaan/pemerkosaan. Tidak di perkenankan untuk pembaca dibawah usia 18 tahun.###
Melihat Tizzana yang kesusahan untuk bernapas, Kail lalu menundukkan tubuhnya dan meletakkan bibirnya pada bibir Tizanna, Kail memasukkan lidahnya kedalam membelai lembut bibir Tizanna seolah memberikan gadis itu kenikmatan lebih lewat sebuah ciuman agar Tizanna mulai segera melupakan rasa sakitnya, karena itu pasti akan menyusahkan saat mereka lanjut ke ronde berikutnya.
"Tidak masalah, semuanya akan baik-baik saja, tidak apa-apa. Jangan khawatir, tahanlah sedikit, dan itu akan segera membaik. Tenanglah, jangan panik, ayo bernafas perlahan..." ucap Kolonel (K)ail, kali ini nada suaranya terdengar sedikit lebih lembut dari sebelumnya.
Tanpa sadar Tizanna mengikuti instruksi dari Kail yang menyuruhnya untuk tenang dan bernapas dengan pelan melalui hidung dan mulutnya secara bersamaan.
"Sekarang, coba hembuskan nafas lagi. Pelan-pelan, ikuti napas ku."
Tizanna kembali mengikuti instruksi yang Kail berikan, sungguh, suara Kail kali ini terdengar lebih lembut dari biasanya, bahkan sangat lembut, mungkin(?). Sampai-sampai Tizanna melupakan keberadaan orang lain di ruangan itu karena terlalu fokus pada suara lembut seorang pria yang baru pertama kali ia dengar.
Untuk sesaat suara itu benar-benar berbeda dari sebelumnya dan benda mengerikan yang saat ini setengah menancap di lubang kewanit*annya tidak lagi mencoba masuk lebih jauh dan merobek setiap serat yang ada, tetapi tiba-tiba semuanya berubah menjadi begitu lembut selembut suara lembut yang meresap ke udara, suara yang seakan dipenuhi cinta(?).
Suara itu jelas adalah suara milik Kail, si Kolonel gila yang telah memerk*sanya, namun suara itu sama sekali tidak seperti nada menggoda yang berasal dari pria seperti iblis yang menyamar sebagai manusia yang biasanya ia dengar.
Untuk sesaat Tizanna terpesona oleh suara halusinasi itu. Dia menjilat bibirnya dengan lembut dan melengkungkan lidahnya seolah mulai berkoordinasi dengan ritme pernapasan yang Kail berikan. Tizanna seakan menerima setiap napas yang masuk melalui mulut Kail, seolah-olah mereka saling memberi pernapasan buatan. Saat menghirup, saat menghembuskan napas, semua itu begitu berirama dan memiliki kenikmatan tersendiri, dan jelas itu semua tak pernah lepas dari perhatian Niki, pria itu dibuat ereksi oleh adegan yang terjadi secara langsung di hadapannya.
Tizanna akan mengisap lidah Kail saat dia menarik dan menghembuskan napas yang diberikan Kail. Berulang kali Tizanna melakukan hal itu dengan Kail yang memandu-nya, napas Tizanna berangsur-angsur menjadi sedikit lebih baik. Namun, gumpalan daging besar di bawahnya menolak untuk berdiam diri di tempat, benda itu masih berusaha menekan masuk seluruhnya kedalam dan langsung ke pangkal pahanya seperti sebelumnya, hal itu kembali memberinya gelombang perasaan yang sangat buruk sama seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOLONEL K || Dewasa
عاطفية⛔ 𝐏𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧, 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐫𝐤𝐨𝐬𝐚𝐚𝐧, & 𝐈𝐧𝐭𝐢𝐦𝐢𝐝𝐚𝐬𝐢 Kapten dari organisasi kriminal pembuatan dan penjualan narkoba secara illegal(BB) telah ditangkap. Meskipun telah melalui penyiksaan selama beberapa hari, dia...