bab 1🦋

38 9 0
                                    

di awal kisah saat waktu SMA"

(Diperpustakaan sekolah)

"Baca buku yang mana ya hari ini." seorang wanita SMA di dalam perpustakaan sembari mencari buku.

Ruangan perpustakaan itu lumayan luas hampir di isi oleh rak-rak, perpustakaan itu tertata dengan rapih sampai meja dan kursinya pun sangat bersih dan terdapat jendela di setiap meja bagian pojok.

Wanita itu pun mengambil buku yang telah ia dapatkan, saat hendak mengambil buku di rak tersebut, salah satu buku dari rak paling atas itu terjatuh.

Reflek melihat ke arah atas yang dimana buku itu terjatuh kepadanya, wanita itu pun dengan reflek memejamkan mata-nya, berfikir buku itu akan mengenai kepalanya tetapi siapa sangka ada yang menyanggah buku itu agar tidak terjatuh mengenai kepalanya.

"Kok, buku-nya gak jatuh ya? batin wanita itu dalam hatinya dengan mata yang masih terpejam.

Wanita itu pun mengintip membuka mata perlahan dan ia melirik seorang lelaki sebaya di depan-nya, yang telah menyanggah buku tersebut sembari menatapnya.

Kedua bola mata mereka menatap satu sama lain dengan bibir yang tidak berbicara wanita itu pun terpaku diam.

"Kamu gakpapa?" tanya lelaki itu dengan menatap-nya.

"I-iyah gakpapa, makasih," ujar wanita itu mata-nya menatap lelaki itu dengan gugup.

Lelaki itu sangat tinggi putih dan dia adalah anak kelas sebelah.

"Iya, lain kali hati hati aja, buku di rak atas emang suka jatuh," ucap lelaki yang di hadapannya

setelah berterimakasih wanita itu pun pergi ke kursi di dalam perpus untuk membaca buku tersebut, dan lelaki itu pun juga sama.

Terlihat dari jendela-jendela perpustakaan, banyak cewe yang suka mengintip lelaki itu yang sedang membaca. Bel sekolah pun berbunyi menandakan masuk-nya kelas.

"Eh, udah masuk ternyata."
wanita itu sembari beranjak dari kursi tempat ia duduk berjalan menaru buku yang ia baca di perpustakaan.

Dengan bersamaan wanita dan lelaki itu pun menaru buku di rak yang sama, di rak atas yang sedari tadi lelaki itu yang menyanggah buku jatuh ke kepala wanita itu. Mereka pun bertemu saat ingin menaru buku, lalu berjalan keluar bareng bersama.

Dengan suasana yang lumayan hening, di antara mereka berdua.
Lelaki itu pun menyelipkan perbincangan kecil sebelum mereka berdua memasuki kelas.

"Kamu anak murid nya bu Siska yang pandai bermain gitar, nama kamu Mara?" tanya lelaki itu dengan menatap wanita disebelahnya sembari berjalan.

sontak wanita itu pun reflek menengok ke arah sang lelaki yang sedang berjalan di sebelah nya

"I-iya, aku Mara," jawab Mara dengan gugup mengatakan-nya.

Lelaki itu hanya tersenyum mendengar ucapan wanita itu.

lelaki itu adalah AGAM SAMUDRA NARESH dan wanita itu adalah MARA SHENA ZOYA.

hari demi hari pun berlalu MARA melewati-nya. Hingga ada sebuah club musik atau pun eskul berupa seni musik, yang di adakan di sekolah SMA ARCANTRA 1 tersebut.

Setiap kelas diberi brosur kertas tentang club musik tersebut.
yang berminat musik pun mulai mendaftarkan diri dan mengikutinya termasuk Mara yang menyukai alat musik gitar alat musik di bagi menjadi tiga yaitu club musik gitar, piano dan juga drum serta bakat bakat terpendam mereka di keluarkan di club itu di dalam ruangan studio alat musik.

Di dalam studio itu tidak hanya gitar, piano dan juga drum tetapi berupa alat musik lain-nya ada, namun studio itu di pakai untuk satu-satu alat dalam melatih lagi musik yang akan di eskul kan-nya.

MARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang