Krow mengunci pintu kamar, ia membalik badan menatap jaki yang tengah duduk di ranjang.
Ia dengan perlahan duduk di sisi ranjang yang lain sambil melirik pria bersurai pink disampingnya yang terlihat gusar. Ia rebahkan tubuhnya, tak mau ambil pusing.
"Apa maksud perkataan riji tadi?" Krow mendongak menatap jaki yang tengah mengalihkan pandangannya.
Keduanya terdiam cukup lama, hingga jaki kembali buka suara. "Krow?" Tanyanya yang hanya dibalas deheman oleh krow.
"Gw nanya loh tadi"
Krow memejamkan matanya, "liat orangnya kalo emang mau ngobrol"
Jaki meneguk ludahnya kasar, ia dengan perlahan membalik badan menatap krow yang masih tetap memejamkan matanya.
"krow.." ia menusuk-nusuk pelan lengan krow dengan jari telunjuknya hingga pria itu membuka matanya dan balik menatapnya.
"Kenapa?" Tanyanya dengan nada lembut.
Jaki memainkan jari-jarinya gugup, kembali ia tundukkan wajahnya menatap seprai. Sedangkan krow menghela napasnya sambil bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap jaki.
Ia dongakkan wajah jaki, mengapit pipi lembut itu dengan jari-jarinya, "kenapa?"
"Itu yang tadi" jawab jaki dengan mata terpejam .
"Tadi mana, hm?"
"Krow!"
Krow terkekeh, "gw, echi, garin sama riji udah temenan dari kecil" ia meniup wajah jaki hingga buat sang empu buka matanya.
"Kalian sedekat itu ya"
"Siapa?"
"Lo sama echi lah!"
Krow berdehem dengan tangan yang masih tetap mencengkram dagu pria didepannya, "namanya juga sepupu"
Jaki melongo, "ha? Sepupu?"
"Iya" jaki mengerjapkan matanya.
"ih anying... berarti aku cemburu sama sepupunya..."
"Hey..." Jaki tersadar dari lamunannya, "ha? Kenapa?"
"Lo yang kenapaaa??" Ia mengeratkan cengkeramannya hingga bibir lucu itu mengerut lucu.
"Uhm! Lepwash!" Ia menepis tangan krow yang hanya tertawa kecil.
"Sakit tau!" Ia mengelus pipinya yang terasa sakit.
"Maaf" krow elus pipi jaki dengan tangannya guna gantikan tangan jaki.
Sedangkan yang diperlakukan seperti itu tampak terkejut dan menahan napasnya saat krow mendekatkan wajahnya.
"Maaf buat masalah kemarin...jangan diemin gw Jak.."
"Ya, salah gw juga karena terlalu kekanak-kanakan"
Krow menggeleng, "ga.. jangan peduliin omongan gw kemarin Jak"
"Bener kok, mungkin gw bisa lebih dewasa nantinya dan lebih jaga sikap atau kurangin buat nempel sama Lo"
"Jangan"
"Kenapa?" Jaki mengerutkan keningnya bingung.
"Gw lebih suka Lo yang nempel sama gw, dari pada jauhin atau diemin gw"
Jaki menatap krow sinis, "kemarin aja Lo bilang gitu, sekarang?"
Krow menatap memelas, "maaf..."
Jaki terkekeh geli "Iyaaa"
"Eh!"
"Kenapa?"
Jaki menaruh telunjuknya di dagu, "ada syaratnya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
mine
Teen Fiction"Gw tau siapa Lo sebenarnya" Tatapan tajam si surai merah berikan pada pria didepannya. Sedangkan yang ditatap terkekeh sambil mengangguk kecil. Kedok yang selama ini dia sembunyikan diketahui oleh si surai merah, susahnya untuk hanya sekedar menye...