𝗧𝗛𝗘 𝗚𝗥𝗢𝗨𝗡𝗗. 𝗸aijuno8

awal.

A lil bit of the future.
━━━━━━━━━━━━━━━━

Binar bak bintang di penjuru galaksi masih setia tampil di manik matanya. Surai seputih dan sebersih salju yang baru turun.

Ia menatap teduh kearah sekelompok orang dengan seragam tempur, mereka semua berisik dan heboh karena kedatangan sebuah raksasa yang tidak terluka oleh peluru-peluru mereka.

Gadis itu .. di pemilik iris galaksi, menorehkan senyum miring. Dengan sebuah tumpuan dirinya kembali berdiri.

Dari tubuhnya yang terus mengucurkan darah segar, namun perlahan-lahan .. kulit-kulit itu menyatu dan menutup luka tanpa berbekas sedikitpun.

Sebelum melangkah normal, ia tertatih karena luka di kaki. Ada seorang gadis muda bersurai kuning yang di kuncir dua menyadari kehadirannya.

“[Name]-senpai ..” Lontar gadis yang tidak percaya.

Senior yang dikiranya sudah tiada, kini berjalan melewatinya dengan tubuh tanpa sedikitpun goresan. Seakan-akan dia Dewi yang bisa menyembuhkan segala luka.

Tak hanya si gadis berambut kuning, ada bocah berjambul dan seorang pria muda berambut semu ungu yang memperhatikan langkah [Name] dengan mimik terkejutnya.

[Name]-- beralih pada seorang pria lain dengan tubuh tegap yang terduduk sekarang. Penampilannya begitu membingungkan, sebab memiliki badan kaiju tapi berkepala manusia.

Dia hanya menepuk pundak pria yang memuncak umur kepala tiga-- panggil saja Hibino Kafka-- yang kini memberikan mimik paling kagetnya berkat adanya sosok rekan yang dikiranya sudah gugur beberapa waktu lalu.

“[Name]-chan ..” Bibirnya berceletuk, seolah ingin memastikan diri bahwa wujud gadis dihadapannya nyata.

[Name] menorehkan senyuman, “Serahkan sisanya padaku.” Ungkapan itu membuat Kafka terheran.

‘Bagaiman--’ Pikirnya terputus begitu melihat visual [Name] yang melangkah berani menghadap kaiju yang menuju mereka.

Lewat tempatnya. Baik Kafka maupun para pasukan pertahanan, bisa melihat dengan jelas bahwa lengan kiri gadis itu memancarkan cahaya kebiruan sebelum ..

.. berubah bentuk, menjadi sesuatu. []