Dialog Si Bungsu

3 0 0
                                    

Hai, salam hangat dari aku si bungsu yang telah hadir,
Maaf jika aku menjadi perempuan ketika aku terlahir,
Maaf jika hadirku membuatmu banyak berpikir,
Kapan bebanmu harus berakhir?

Hai, aku si bungsu,
Tempat harapan yang kau selipkan di pundakku,
Maaf jika aku tidak seperti yang engkau mau,
Maaf jika kehadiranku mengganggu.

Hai, aku si bungsu,
Ber-dialog sendiri dengan tangisan di kala sepi,
Tertawa gila ketika banyak orang yang mengelilingi diri,
Maaf jika tawaku palsu dan membohongi diri.

Aku menari di antara bayang-bayang malam,
Menuntun diri dalam gelap, mencari arti dalam diam,
Mengumpulkan serpihan harapan yang hampir pudar,
Berserah pada nasib, berharap ada cahaya yang bersinar.

Di balik dinding kesedihan, aku berusaha kuat,
Menemukan kebahagiaan di tempat yang sempit dan gelap,
Walau setiap langkah terasa berat,
Aku terus melangkah, meski sering tersandung dan jatuh.

Semoga suatu hari nanti, semua ini akan berakhir,
Dan segala lara yang ada digantikan dengan cahaya,
Dengan keyakinan bahwa setiap luka dan rasa sakit ini,
Akan membawa kita menuju kebahagiaan abadi

Dua Sayap Kupu KupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang