"Halo Taehyun. Apa kamu merindukanku, sobat?"
"I must be dreaming." Taehyun menggumam kepada dirinya sendiri, tapi cukup jelas didengar oleh Kai.
Kai terkekeh "Tidak, sobat. Aku benar-benar ada di sini. Kamu tidak bermimpi."
"Kamu menjadi...ne..ne..." Saking terkejutnya, Taehyun sampai tidak bisa melanjutkan kalimatnya.
"Nephilim?" Kai menyelesaikan kalimat Taehyun dan dia mengangguk, senyumnya masih terlukis di wajahnya, "Ya, aku sekarang seorang nephilim."
"Tapi bagaimana bisa? Kenapa? Jadi kalau manusia mati, kita bisa menjadi nephilim?"
Senyum Kai memudar, dia tampak ragu sekarang, "Aku tidak yakin kamu mau mendengar apa yang terjadi denganku."
Kedua alis Taehyun bertaut, perasaanya mulai tidak enak dan entah kenapa dia akan merasakan bahwa dia akan kecewa.
"Yang terpenting adalah aku masih tetap bisa bersamamu sebagai penolongmu."
Taehyun menggeleng, "Beritahu aku."
"Taehyun ak—"
"Semuanya." Tekan Taehyun.
"Aku yang akan menjelaskan." Jungkook tiba-tiba sudah kembali memasuki ruang kerja Taehyun dan berdiri tidak jauh dari Kai, "Tapi sebelumnya, ketahuilah bahwa tidak ada yang memaksa atau dipaksa dalam hal ini."
Taehyun tidak menjawab dan hanya memandang Jungkook dengan tatapan tajamnya. Jungkook mengerti dan dia berdeham sebelum memulai cerita.
"Saat aku memulangkanmu saat itu, aku bermaksud untuk dengan segera membawa Kai ke rumah sakit dan aku melihat mata Kai terbuka sedikit. Aku bermaksud untuk memanggilmu kembali tapi Kai menahanku."
"Aku mendengar panggilanmu, Taehyun, tapi seseorang mendatangiku." Kai berhenti untuk melihat reaksi Taehyun, tapi sahabatnya itu tidak memberikan apapun, dia hanya diam mendengarkan, jadi Kai melanjutkan "Sosok itu mengatakan bahwa aku punya dua pilihan. Aku keluar dari situasi koma ini dan kembali hidup seperti biasa atau membantu seorang nephilim."
"Aku tidak mengerti. Bukanlah seharusnya nephilim yang membantu manusia? Bukan sebaliknya?" Taehyun tidak dapat menahan dirinya untuk tidak bertanya.
"Tentu saja bukan dengan kekuatan sendiri. Hanya Crown Nephilim yang bisa melakukan itu. Menjadi nephilim bukan pilihan, kami lahir dengan itu, tapi tidak selamanya menjadi nephilim itu menyenangkan. Hidup bertahun-tahun dan menolong manusia pada akhirnya menimbulkan kebosanan akan rutinitas. Tidak sedikit dari kami yang ingin menjadi manusia saja. Tapi dengan begitu, harus ada nephilim baru yang akan menggantikan tugas kami. Nephilim tidak bisa lahir begitu saja. Kami juga tidak ingin membiarkan manusia yang butuh pertolongan tidak mendapatkan apapun, karena itulah ada aturan tentang pertukaran jiwa. Dibanding mengambil nyawa manusia untuk memperkuat diri sendiri, lebih baik melakukan pertukaran." Jungkook segera menjelaskan.
"Pertukaran tersebut tidak bisa dilakukan jika salah satunya terpaksa atau hanya setengah hati." tambah Kai "Dan harus ada alasan yang bisa diterima untuk pertukaran tersebut. Karena menjadi nephilim tanggung jawabnya sangat besar dan menjadi manusia juga tidak semudah itu. Butuh komitmen dari kedua belah pihak dan tidak ada kata menyesal."
Taehyun sudah tahu arah pembicaraan ini. Kai dan Jungkook melakukan pertukaran. Jungkook jelas sudah terlalu hancur untuk terus membantu manusia. Dia sudah ditinggalkan ayahnya dan kakaknya juga sangat jahat yang pada akhirnya juga hancur. Walaupun dengan kekecewan dan kesedihan yang menyelimutinya saat ini, Taehyun masih cukup tenang untuk tetap berpikir tanpa dikendalikan emosi. Air mata mulai menitik kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE] [✔]
FanfictionSoobin tidak mengira akan melihat ibunya di depan pintu rumahnya saat dia berusia dua tahun Ibunya kembali dengan hamil besar dan ayahnya tentu saja menerima ibunya kembali. Soobin mengetahui tentang adiknya mempunyai ayah yang berbeda dengan Soobi...