...
"GOBLOK DI BELAKANG LU ANJING" - S
"WAH MAMAAAA TOLONG" - V
"JANGAN TERIAK!!" - I
...
"pernah ga si kalian mikir tiba tiba ada wabah zombie di dunia?" tanya seorang remaja perempuan yang sedang menonton series zombie. 1 teman nya memutar bola matanya malas karena harus selalu menjawab pertanyaan yang bahkan belum tentu terjadi.
sedangkan, teman nya yang sedang bermain game zombie menjawab pertanyaan nyeleneh tersebut.
"iya jir, kayak mungkin aja ga si terjadi? covid aja ada, yakali wabah zombie gaada" timpal seorang remaja laki laki yang sedang bermain game."stop ngomongin hal yang aneh pls, imajinasi kalian terlalu tinggi" balas seorang remaja perempuan yang menaruh kepalanya diatas meja kantin. ya, tiga orang tersebut adalah vivi, sasha dan izhaq.
"ah ga asik lu, ini itu sangat penting sha. bayangin kalo beneran, serem banget" ucap vivi sembari memperagakan gerakan zombie dan di angguki oleh izhaq. sasha hanya mengacungkan jari tengah.
...
sasha kembali ke kelas setelah istirahat dan makan bersama izhaq serta vivi. ia kembali melewati lorong lorong hingga tidak sengaja menabrak salah satu murid.
"buset.. maaf, maaf" ucap sasha dengan sedikit menunduk. murid yang di tabrak sasha pun mengangguk dan memaafkan sasha. anak tersebut pergi menuju ruang kepala sekolah.
"gua ga pernah ngelihat.. anak baru kali ya?" batin sasha sembari melihat anak tersebut dari atas kepala hingga ujung kaki. namun, sasha menyadari satu hal.
"itu nomer apaan di lehernya" sasha menyipitkan matanya berusaha melihat sebuah angka di leher anak tersebut. sasha tidak ingin memikirkan lebih dan memilih untuk pergi.
...
pelajaran hari ini sungguh membosankan. sasha pun memilih untuk tidur dan tidak memperhatikan guru nya menerangkan.
...
sasha terbangun melihat jam dinding yang ada di dinding kelasnya. ia mengucek matanya 'ah.. gua tidur 1 jam ternyata'.
sasha melihat sekitar kelasnya.. berantakan. kursi yang patah, papan tulis yang jatuh, buku buku yang robek serta meja meja yang sangat berantakan. ia bingung.. hingga terdengar notifikasi dari handphone sasha.sasha terbelalak kaget, tanpa pikir panjang sasha menuju pintu kelasnya yang sudah rusak dan berlari kencang menuju ke aula.
'aula utara, aula utara. bangsat kenapa disaat gini otak gua malah jadi goblok'. ia menengok kanan kiri mencari keberadaan vivi dan izhaq.namun nihil. sasha tidak menemukan vivi ataupun izhaq. ia kembali ke aula utama, berharap setidaknya bisa bertemu dengan seseorang. sasha kembali berlari untuk menuju ke aula utama.
sasha mendudukkan dirinya di pojok aula utama, ia lelah. bayangkan saja 30 menit berlari lari dari aula selatan, timur, barat, utara dan utama. saat sedang melamun tiba tiba ada yang mendatanginya.
"kak? butuh bantuan?" sasha mendongak menatap lawan bicaranya. menyipitkan matanya, tidak mengenali orang tersebut. namun, sasha ingat! ini anak yang dia tabrak tadi.
"kakak nyari kak vivi sama kak izhaq ya? aku tau mereka dimana!" ucap anak tersebut sembari tersenyum lebar. sasha berbinar bahagia saat mendengar ucapan anak tersebut.
"IYA! BOLEH BAWA AKU KE MEREKA?" teriak sasha bahagia sembari memegang bahu lawan bicaranya. lawan bicaranya mengangguk dan menarik sasha keluar dari sekolah.
...
mereka sampai diruangan seni, ruangan yang cukup lebar di sekolah mereka. terlihat banyak sekali murid murid yang tumbang. ada yang mendapatkan luka ringan, berat hingga robek. sasha bingung dengan apa yang terjadi. sehingga, netranya mendapat vivi san izhaq yang sedang mengobati seorang anak yang tidak sadarkan diri.
sasha berlari ke arah vivi dan izhaq. vivi yang awalnya sedang membalut luka murid lain pun kaget.
"WAHH ANJING APA ITU COK" ucap vivi sembari menutup matanya. sasha, izhaq dan lelaki yang membantu sasha pun tertawa terbahak bahak."ih sumpah anjing, bangsat lu sha" marah vivi mengacungkan jari tengah.
"HAHAHAHAH, maaf maaf. oh iya, ini ada apa?" tanya sasha dengan menunjuk anak anak yang terluka.vivi dan izhaq sempat bertukar pandang. 1 menit mereka bertukar pandang, hingga akhirnya izhaq menghela nafas.
"sha, percaya sama kita ya.. gw mohon, jangan nganggep sebagai candaan or something" ucap izhaq dengan raut wajah yang cukup serius. baru kali ini sasha melihat raut wajah serius izhaq. sasha mengangguk sebagai jawaban.
"ada orang yang nyerang kita.. tapi yang nyerang bukan orang biasa. yang nyerang kita, zombie." izhaq mengucapkan dengan serius dan diangguki oleh vivi. sasha melongo kaget.
"iya sha, ini bukan candaan. kita bener bener ngelihat pake mata kepala kita sendiri.. mereka makan temen kita. ga sedikit juga yang terluka" timpal vivi membuat sasha semakin kaget.
"wah anjir, bercanda ya lu bedua. halu kali.. masa kejadian beneran, apa hal yang kalian obrolin tadi waktu istirahat?" sasha sedikit tertawa menganggap semua ini hanyalah sebuah hal yang tidak nyata, imajinasi.
"mereka ga bercanda kak, sahabat aku juga dimakan habis sama mereka.." timpal lelaki yang membantu sasha tadi. sasha bingung dan kaget secara bersamaan. dia mengatur nafasnya, berusaha percaya dengan tiga orang di hadapannya sekarang.
"loh, lu megu ya?" tanya izhaq memegang bahu lelaki tersebut. yang di tanya pun mengangguk.
"iya kak, aku megu" jawab megu dengan tersenyum lebar. vivi sedang memenangkan sasha."gua udah nerima semua.. ada murid yang cukup parah?" tanya sasha yang membuat vivi sedikit menelan ludahnya kasar.