ini up ulang dari akun ku yg ke banned
kalau readers lama ku pasti tau
ini judul salah satu vote terbanyak kala itu :')---------
jangan lupa kasih vote ya cantik2 😚
_____________
Malam minggu, harusnya bian pergi bersenang senang dengan teman kuliahnya . Namun sekarang, hari yang harusnya jadi pelepas penat justru ia terjebak di sebuah pos satpam kecil yang terbengkalai. Dijalan yang cukup sepi juga . Dia tak melewati jalan utama. Dan dampak buruknya sekarang motor kebanggaan nya tengah mogok. Tak bisa nyala karna genangan air di pertigaan tadi. Hujan deras sejak siang sampai malam hari seperti ini tak kunjung reda.
Mau tak mau bian meneduh di sini. Jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Ia bingung tak ada orang lewat yang bersedia membantunya. Dan sialnya lagi ponsel miliknya pun mati.
Tak lama kemudian ada seorang gadis cantik. Memakai motor scoopyy pink dan helm cargloss. Tampak menawan walau pucat karna kedinginan. Rambut ikal nya yang terurai, justru terlihat manis padanya .
Bian masih memperhatikan, dari gadis itu menepi, membuka helm sampai mengeluarkan isi tas, entah apa yang perempuan itu cari.
"Aaarrrgghhh" tiba tiba saja gadis itu berteriak bersamaan dengan bunyi petir gang menggelegar.
Barulah gadis yang bernama lova itu notice keberadaan bian. Merasa canggung tak saling bicara. Dan tak menanyakan satu sama lain.
15 menit berlalu. Belum ada tanda tanda hujan akan reda. Bian melihat gadis disebelahnya tengah menggenggam erat tangan nya sendiri. Bibir yang sedikit bergetar. Gadis ini tengah kedinginan hebat.
"Permisi, gue ada jaket bisa lo pakai" suara bian memecah keheningan.
"Thank you, gue ambil ya. Gue beneran gak kuat dingin" lova menerima tawaran jaket milik lelaki di sebelahnya dengan senyum ramah.
"Pake aja, lo lebih butuh"
Suasana kembali hening
Bian sedang mencoba kembali mengotak atik mesin motor nya. Lova cuek akan hal itu. Dia sibuk menghangatkan badan nya yang sebentar lagi akan kehilangan kesadaran."To-toolonggh" rintih lova tak kuat. Badan nya bergetar hebat. Matanya yang sedikit lagi terpejam tiba tiba bian menahan nya. Memegang bahu nya untuk tetap duduk tegak.
"Lo punya mulut. Kenapa baru minta tolong sekarang? Nunggu sekarat dulu, iya ?
Bian tentu sebal dirinya tak habis pikir dengan cewek ini. Sudah tau butuh pertolongan sejak jaket tadi. Malah diam saja.
"Ppeluk, peluk gue pliss. D-dinginnn"
"Sorry, ijin peluk lo"
Kepala lova membenam pada dada bian. Laki laki itu berdiri dan dia duduk. Suasana kembali hening. Lova menangis dalam diam. Ia rindu pelukan ini.
"N-nama lo siapa ?" Tanya lova yang masih dipelukan bian.
"Bian pradipta" jawab nya singkat.
"Lo gak tanya nama gue ?"
Ck
Terdengar decakan kecil dari bibir bian. Sebenarnya bian malas berurusan dengan perempuan. Apalagi yang tak ia kenal.
"Lova, nama gue lova adira. Makasih udah baik sama gue" ucap lova kembali mengeratkan pelukannya .
"Gue boleh duduk? Jujur pegel kaki gue."
Lova terkekeh geli dengan kejujuran bian . Dia mempersilahkan bian duduk di sebelahnya. Mereka sudah tak berpelukan . Namun kepala lova menyender pada pundak bian dan tangan mereka saling genggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT (21+)
Любовные романыIsinya cuma cerita jorok 🔞🔞 minor DNI ⚠️⚠️⚠️ Disarankan baca part paling akhir terlebih dahulu