-------
Kamu begitu sempurna namun menyakitkan hati. Permainanmu sungguh lihai dan sayangnya itu sudah disadari oleh diriku.
Di suatu kota kecil, ada seseorang yang begitu sempurna namun menyakitkan hati. Namanya Naya. Kecantikannya seperti lukisan yang hidup, tetapi permainannya begitu lihai sehingga sulit untuk tidak terjebak.
Setiap senyumnya bagai rayuan yang tak terelakkan. Naya tahu bagaimana memutar kata-kata, membuat hati yang awalnya keras menjadi lunak. Namun, di balik pesonanya yang memikat, tersimpan kejelian yang membuatnya menyakitkan.
Sudah disadari oleh Sanara bahwa ini hanya permainan baginya. Tatapannya penuh tipu daya, dan kata-kata manisnya hanyalah senjata untuk menangkap hati yang mudah terpikat. Meski menyadari itu, aku terus terjebak dalam permainannya yang rumit.
Pada suatu malam, Naya mengundang Sanara ke tempat yang penuh misteri. Malam itu, cahaya bulan menyoroti wajahnya yang cantik namun menyimpan banyak rahasia. "Kamu begitu sempurna," ucapnya sambil tersenyum, namun tatapannya memberi kesan bahwa ada sesuatu yang disembunyikannya.
Perasaanku terombang-ambing antara pesona dan kehati-hatian. Aku tak tahu apakah ini hanya bagian dari permainannya atau ada kejujuran di balik senyumnya yang memikat. Namun, aku memutuskan untuk memasuki permainannya dengan hati yang lebih waspada.
Malam-malam berlalu, setiap kata yang diucapkannya dan setiap sentuhan yang dilakukannya terasa seperti kepangkuan misteri. Hingga suatu hari, ketika aku mulai merasa telah terlalu dalam, Naya menghilang tanpa jejak. Tak ada penjelasan, tak ada kata perpisahan.
Mungkin itu yang disebut dengan permainan cinta. Meski sempurna, ia meninggalkan luka yang sulit sembuh. Aku belajar bahwa terlalu fokus pada keindahan bisa membuat kita buta terhadap kebenaran yang tersembunyi di baliknya. Naya, begitu sempurna namun menyakitkan hati, meninggalkan jejak kenangan yang sulit untuk dilupakan.
-------
Main Cast
Sanara Liora
Naya Adeline
Ethan Alexander
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side Angel
FanfictionKamu begitu sempurna namun menyakitkan hati. Permainanmu sungguh lihai dan sayangnya itu sudah disadari oleh diriku. - Sanara.