❤️‍🩹 NAVERIA-1+ (Hari yang Kacau)

8 0 2
                                    

Hujan yang membasahi kota Jakarta tak membuat seorang gadis menyerah untuk terus berlari. Dialah Naveria,gadis cantik nan malang. Kehidupannya dulu yang bisa dikatakan sempurna,sirna karena takdirnya,kedua orang tuanya menjadi korban tabrak lari,sehingga kedua orang tuanya merenggut nyawa ditempat. Tak hanya sampai disitu nasib sialnya, kini ia diasuh oleh tantenya,'Sherina Alexandra'. Sherina tak memiliki anak, ia sempat akan mempunyai anak, namun nasib sial juga menimpanya, sehingga ia harus merelakan anak yang ia kandung.

•^•^•^•^•^•^•^
Tak tak tak tak

Naveria terus berlari tanpa menghiraukan hujan yang mengguyur tubuhnya. Ia harus sampai tepat waktu dirumahnya atau rumah tantenya. "Aku harus cepat sampai!!" gumamnya. Jam tangannya sudah menunjukkan pukul 18.00. Tadi ia berjanji pada tantenya akan pulang pada jam 17.00. 1 jam berlalu semenjak ia harus pulang kerumah. Jujur ia takut tantenya itu akan marah padanya. Sherina tak segan-segan untuk main kasar pada Naveria. Itu sebabnya Naveria selalu takut jika tak menepati janjinya pada Sherina.

20 menit kemudian...

"Aku...pulang!" kata Naveria saat ia sudah sampai didepan pintu rumahnya. "DARIMANA SAJA KAMU NAVERIA?!" teriak Sherina. "Tadi...aku menyelesaikan tugas kelompok akhir semester tan.." cicitnya. "TUGAS?!,ALASAN APALAGI YANG KAU BERIKAN KEPADAKU HAH?!" tanya kasar Sherina. "M-maksud tante?" tanyanya gemetaran karena kondisi tubuhnya yang basah kuyup,serta takut akan amukan dari tantenya. "Kau masih bertanya hah?!"

Plakk!

Tamparan keras mengenai pipi mulus Naveria. Bulir bulir bening dari matanya sudah jatuh membasahi pipinya yang terkena tamparan Sherina."Masihkah kau bertanya apa maksudku?!" tanya Sherina lagi dan lagi. Naveria hanya mampu mengangguk tanpa berani menatap Sherina. "Tadi aku mendapat laporan dari Samudra,bahwa kau bertemu dengan Angkasa!,benarkan?!" ungkap Sherina karna ia mendapat laporan dari Samudra. Samudra Mahessa atau yang lebih dikenal dengan nama Samudra. Ia merupakan pembully yang terkenal sesekolah. Dan salah satu target bullyan Samudra dan teman temannya yaitu Naveria. Tunggu!, tapi kenapa Samudra bisa menghubungi Sherina?, itu karena,ibu Samudra dan Sherina merupakan sahabat dekat, sehingga Sherina mempercayakan Samudra untuk memperhatikan tingkah laku Naveria saat berada jauh dari pengawasan Sherina. Sedangkan Angkasa Dirgantara atau Angkasa adalah orang yang selalu menjadi pelampiasan Naveria, ia tahu cerita tentang pahitnya kehidupan seorang Naveria. Disaat sedih maupun senang, Angkasa akan selalu hadir dihidup Naveria, ia juga selalu melindungi Naveria dari bullying yang dilakukan Samudra dan teman temannya. Tapi akal licik dari seorang Samudra Mahessa malah memfitnah Angkasa, dengan cara mengatakan kepada Sherina bahwa Angkasa selalu melampiaskan n4fsunya pada Naveria

----------------

Naveria melototkan matanya karena hal yang dikatakan tantenya itu tidaklah benar. "T-tidak tan...aku serius tidak bertemu dengan Angkasa..." ucap Naveria meyakinkan Sherina bahwa ia tak bertemu dengan Angkasa.

Plak!

"BERBOHONG LAGI KAMU NAVERIA?!" teriak emosi Sherina. Naveria hanya bisa menunduk dan menerima makian dari tantenya itu. "Sakarang, aku akan memberikan hukuman yang sepadan dengan tingkah lakumu yang mur4han ini!!". "T-tidak, jangan...kumohon" teriak lirih Naveria. "Hm?,Jangan?,apakah aku akan membiarkan tingkah lakumu yang seperti ini?" ujar Sherina. "AKU BERSUMPAH AKU TIDAK MENEMUI ANGK-ARRGHHH"
Belum sempat Naveria menyelesaikan kalimatnya, sebuah cambukan sudah mendarat dipahanya. "Bersumpah apa,hm?" ucap Sherina dengan pembawaan tenang namun mengejek.

Hiks...hiks...hiks...

Hanya suara tangisan yang didengar oleh telinga Sherina. "Ckckck....miris sekali hidupmu Naveria" ucap Sherina dengan drama mengiba pada Naveria. "Sepertinya kau perlu diberi sedikit pelajaran lagi ya!" lagi,Naveria hanya bisa gemetaran mendengar ucapan Sherina. Ia hanya bisa pasrah dengan keadaannya,tubuh yang basah kuyup, ditambah lagi dengan siksaan tantenya.

Ctak!
Plak!
Plak!
Ctak!
Ctak!
Hiks...hiks...hiks..

Suara yang sangat amat merdu di telinga Sherina. Ditambah lagi dengan suara tangisan Naveria. Sedangkan Naveria?, gadis malang itu harus menerimanya dengan lapang dada perbuatan yang dilakukan Sherina. Darah segar sudah mengalir dari bibir Naveria,jangan lupa lebamnya kulit Naveria akibat perbuatan Sherina beberapa hari yang lalu. Sakit ditambah sakit. Tubuhnya terasa remuk. Ia tak tahu harus berteriak meminta tolong pada siapa. Ia hanya mampu mengucapkan nama kedua orangtuanya di dalam hatinya. 'Mama...papa... tolongin Naveria..' lirihnya dalam hati. Ia juga membayangkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Miris...

Itulah kata yang menggambarkan kehidupan Naveria sekarang. Ia juga tak tahu apakah ia berumur panjang atau tidak. Ia rindu orang tuanya. Ia ingin sekali menyusul orang tuanya ke alam sana. Tapi...saat ia ingin melakukan hal gila tersebut, sang matahari alias Angkasa selalu hadir dan membangkitkan semangat hidup Naveria kembali. Jangan lupa, Naveria tak memiliki teman selain Angkasa, karena Naveria berurusan dengan Samudra and the gank, sehingga tak ada yang mau berteman dengan Naveria karena takut jadi korban bully selanjutnya.

-----------------------------

Malam panjang telah berlalu, kini cahaya sang surya menyinari kamar Naveria. Luka luka yang ia dapat dari Sherina kemarin sudah mengering walau tak mengering sempurna dan menghilangkan tak juga menghilangkan jejak.

Hoammm.....

Naveria terus merasakan nyeri di tubuh maupun di kepalanya. Tapi apalah daya, ia harus menjalani aktivitas sehari hari dengan semangat yang dibuat buat. Taukan,seberapa sakit jika menjadi Naveria?.

Oke,cukup,dan lupakan

Naveria dengan tatapan lesu dan langkah gontai bangkit dari kasur menuju kamar mandi.

brak..

Naveria menutup pelan pintu kamar mandi itu. Sebenarnya ia tak ingin mandi,tapi bau d4rah (d4rah luka) dari tubuhnya sudah tak tertahankan lagi. Pagi pagi ia harus menahan perih sekujur tubuhnya. Itu adalah hal biasa dari Naveria,walaupun tak terbiasa sekali.
"Sssshhhh..." rintih Naveria menahan perih yang luar biasa. Ia bukanlah gadis tangguh, ia akui dirinya itu lemah. Lemah karena tak terbiasa dengan kelakuan Sherina,padahal Sherina selalu menyiksa Naveria dari fisik hingga mental, sehingga seharusnya Naveria sudah terbiasa akan hal itu.

---------------------------

SMAN TUNAS BANGSA

Spanduk besar telah menandakan bahwa Naveria telah sampai di SMA tempat ia menuntut ilmu. Tapi, bukanlah tempat yang menyenangkan bagi Naveria, melainkan tempat yang membuatnya sengsara akibat ulah Samudra and the gank. 'Dirumah dan disekolah sama saja ya ternyata..' ucap Naveria dalam hati. Ia terus berjalan hingga ia sampai dikelas. Sebelum ia sampai disekolah tak lupa ia menggunakan masker untuk menutupi luka tamparan miliknya.

Byurrr!!!

Bersambung.......

Hello guys:),welcome to my absurd story.. hehe.. jujur aja ini pengalaman pertama aku buat novel ygy..so kalau ada pesan atau kritikan boleh komen yawsss..
ohya untuk visualnya mereka aku bakalan letak di ig aku ya..
ig:@azzja_stryy
cus dicek yaa↑↑

thanks and sorry...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAVERIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang