Para Pevensie Siblings memasuki bendungan milik pasangan berang-berang satu persatu. Mereka mengeluarkan ekspresi yang mereka sama persis seperti (M/N) saat pertama kali berkunjung.
Tentu saja, siapa yang tidak takjub ternyata bendungan yang terlihat abstrak dari luar memiliki tempat kecil tapi kehangatan dapat terlihat jelas di dalamnya. Sangat nyaman untuk di tinggali.
Beberapa macam furniture serta perabotan yang terpajang di sana. Pevensie Siblings di persilahkan duduk di meja dengan kursi kecil serta pendek untuk mereka duduki termasuk (M/N) kecuali Lucy yang terlihat nyaman di kursi kecil tersebut.
Tas ransel (M/N) yang sedari tadi dibawa-bawa, sengaja di letakkan sembarangan di sekitar pintu membuat Mrs. Berang-berang menegurnya dan menaruhnya di samping (M/N).
Lalu kembali lagi memasak untuk para tamu baru mereka setelah menyajikan mereka minuman hangat.
"Oh, aku lupa menanyakan namamu. I'm Peter Pevensie, how 'bout you?"
Iris blue ocean melirik ke Peter dari ujung mata dan terpejam, begitu (M/N) menegak habis susu hangat miliknya. "It's (M/N) Vorkan, My High King."
Mendengar julukan yang sangat berlebihan untuknya, Peter ingin menegur (M/N) tapi celetukan Lucy membuat ia menghentikan aksinya.
"Hi, (M/N)! I'm Lucy!!" celetuknya, "apa rambutmu dan telingamu itu asli?" Lucy melontarkan pertanyaan yang selalu hinggap di kepalanya saat pertama kali melihat (M/N).
Susan menyenggol pelan tubuh Lucy karena pertanyaannya yang sangat tidak sopan di ucapkan pada orang saat pertama kali berjumpa. Meskipun dia juga sedikit penasaran akan keaslian rambut (M/N).
Yang di tanya hanya memberikan senyum tipis berusaha bersikap se-sopan mungkin. (M/N) menarik telinga elf palsunya dan menaruh ke dalam tas.
"Mereka palsu, begitu juga rambutku. Aku sengaja mengubahnya, Queen Lucy," balas (M/N) singkat.
"Why? Bukankah itu melanggar peraturan sekolah?" sahut Susan mengernyitkan dahinya. Tapi tersadar akan perilaku tidak sopannya, dia pun memperkenalkan diri. "I'm Susan Pevensie."
"Asalkan tidak mengganggu nilai akademik, maka di perbolehkan saja, High Queen Susan."
Edmund mendengar itu mendecih pelan sambil menggerutu, "weirdo...."
Tetapi gerutunya masih dapat di dengar oleh mereka membuat Peter menendang tulang kaki Edmund sampai sang empu mengernyit kesakitan. Sedangkan (M/N), dia masih tersenyum tipis.
"Dia Edmund Pevensie. Maaf atas perkataan tidak sopannya," ucap Peter mewakili adik laki-laki dan di balas gelengan serta kekehan dari (M/N).
"Tidak apa-apa, aku tidak mempersalahkannya. Laki-laki awal pubertas selalu seperti itu," sahutnya terdengar seperti mengejek.
Brakk!
"I'm not—umphhh!!"
Sebelum Edmund berteriak kesal dan bergaduh sampai membuatnya malu, Peter sudah lebih dulu membekapnya sembari menahan tubuhnya yang justru Edmund terlihat tambah memberontak.
Lucy menertawakan kakak ketiganya juga pertamanya dan Susan yang menggelengkan kepalanya sembari menghela nafas berat.
Secuil pemandangan yang begitu hangat sangat terlihat diantara keempat Pevensie Siblings membuat orang-orang merasa iri melihatnya, begitu juga (M/N).
Dia tanpa sadar menatap terus ke arah Peter, laki-laki bersurai blonde brown dengan bibir semerah cherry juga iris blue sky yang terlihat cocok dengan surai rambutnya. Jangan lupa rahang tegas tapi masih terlihat cubby dan hidung sedikit mancung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TRIAL!] DISSEMBLE || MALE READER X PETER P.
De Todo「Dissemble - to hide one's true feelings.」 •"Aku bertarung bukan karena membenci apa yang di depanku, tetapi aku mencintai apa yang ada di belakangku."• Cerita ini dimana seorang remaja laki-laki dari abad ke-21 ini tiba-tiba berada di hutan yang te...