bayi yang baru dia gendong dan dia timang timang, tadi baru berusia beberapa hari sekarang bayi itu sudah tengkurep saja, bahkan dia sudah bisa menarik rambut al saat dia merasa gemas. dan lucunya lagi bayi gembul itu sangat suka makan. diumur yang ke 6 bulan bayi yang sudah bisa memakan bubur sebagai makanan tambahan dia tak suka asi lagi. lebih suka mengemut makanan bayi dan apapun yang ada dihadapannya. sungguh rumah itu seakan sangat ramai padahal hanya diisi oleh tiga orang karna arka yang membuat ulah. seperti pagi ini al tercakar diwajahnya akibat arka yang tak mau diam saat sedang dimandikan membuat goresan di pipi kiri al, sakit sedikit merah. al merasa ingin menelan bayi ini saja, kenapa saat sama al arka selalu ada tingkah sedangkan dengan shani dia diam saja. tapi al tak bisa marah lama lama karna arka yang menepuk pipi al dengan tangan mungilnya itu.
arka digendong menghadap depan oleh al setelah selesai mandi dan memakaikan baju pada bayi mungil itu. shani yang tengah membuat mpasi untuk arka itu menoleh saat arka tertawa karna ulah al yang membawanya berlari dirumah. dan sesekali mengangkatnya keatas, arka kegirangan.
dokter menyarankan shani untuk memberikan makanan pendamping mpasi untuk arka karna bayi mungil itu telah siap mendapatkan nutrisi selain dari asi dia membutuhkan zat besi. sistem percernaan sudah cukup kuat ketika diusia 6 bulan boleh sebenarnya di usia 5 bulan ada tapi dokter itu menyarakan arka diusia 6 bulan. karna arka sudah bisa menguyah, mengelola dan mencerna. al menaruh arka sugar babynya karna arka harus makan.
shani membawa mpasi bubur ayam dan wortel, arka yang sudah semingu mpasi itu sangat menyukai ayam apapun yang dimasak dengan ayam dia selalu lahap, namun shani sering mencampurkan dengan ikan dan daging serta buah buahan juga.
"dek, makan sama bibu ya. biar papi mandi." ajak shani berbicara pada anaknya itu yang enggan melepaskan baju al.
baru saat al ingin bangun arka sedikit mewek yang menandakan bayi itu tak ingin al pergi meninggalkannya. al menatapnya iseng "oh gamau papi pergi, yaudaa berarti boleh peluk bibu dong." al memeluk shani disampingnya membuat arka makin kencang, arka benar benar sensi sekali hari ini bahkan dia bisa menangis saat bibunya didekati papi.
"ih nangis gitu, anak cowo gabole ceng dek. nanti di makan cicak." al mengangkat anaknya itu duduk dipangkuannya dan shani menyuapi arka yang mulai anteng. arka terlihat menarik celemek dilehernya itu, yang menurut arka mungkin sedikit menganggu. al yang ngeh akan hal itu membantu melepaskan agar arka tak menariknya lagi.
"yeayy, habis pinter banget anak bibu. nanti siang makan lagi ya, dedek sama bibu ya biar papi mandi." shani mengambil arka dari gendongan al membuat al beranjak pergi ke kamar mandi, karna jam sudah menuju pukul 7 dia ada meeting di jam 9.
"adek, gabole cakar cakar papi kasian ya. muka papi luka karna adek cakar. kalo papi gabolehin pegang itu berarti bahaya ya." arka merespon dengan tangan yang diayunkan ke tempat sugar babynya itu.
shani meminta al membawakan mainan yang biasanya menjadi gigitan anaknya itu "yang bawain mainnya arka, kalo kebawah." ucap shani sedikit teriak pada al yang dibalas teriakan juga.
al telah siap dengan baju kantornya, dia menenteng tas kantornya dan membawa mainan yang shani minta. "dek jaga bibu ya, jangan nakal. papi kerja ya." ucap al pada putranya itu.
arka tak mengubris asik dengan mainan gigitannya itu, entah lah bayi itu suka gigit tangan orang yang tengah mengendong dirinya. walaupun tak ada gigit tetap terasa sakit.
"makan dulu sana, aku udah buat nasi goreng" suruh shani pada al.
"kamu duluan aja aku meeting entar jam 9, ini masi setengah 8. kamu kalo nanti nanti adanya ga makan" suruh al dia tau shani bahkan lupa jika tak disuruh sekarang, bahkan al sudah meminta shani memperkerjakan orang agar terbantu sedikit perkerjaan rumah namun shani tidak mau. karna dia merasa masi bisa mengerjakan sendiri.
al bermain sebentar sebelum mengambil lemon untuk dibuat jus, sambil mengendong arka al menuangkan perasan lemon untuk dia minum. namun arka yang notabene anak yang suka penasaran dengan rasa yang akan diminum papinya, jadi arka menarik tangan papinya.
"apa dek? mau ini?" tunjuk al pada arka.
"arghkkhhh.. pa-pa." ucap arka itu terdengar jelas menyebut papa.
"eh... kok" ucap al terkejut biasanya arka hanya bisa berbicara ibu.
"yang anak kamu bisa manggil aku papa" ucap al kegirangan.
shani tersenyum mendekat kearah keduanya itu "emang udah bisa kemarin waktu, dia lagi main sama omanya juga bilang papa. sengaja aku ga ngasi tau kamu biar tau sendiri." shani mengelus rambut anak itu.
arka meraih buat lemon ditangan al tanpa berfikir panjang anak itu menempelkan mulutnya ke lemon itu alhasil, dia memamerkan wajah masamnya dan bersin. hal itu mengundang tawa al dan shani.
"udah dek, kamu udah bersin masi penasaran sama rasanya gimana sih" shani mengambil lemon itu dan membuangnya, arka jika merasa tak cocok dengan makannya biasa bersin unik. tapi itu yang terjadi pada al kecil kata melody.
arka menangis saat dijauhkan dari lemon itu membuat shani mengambil mainan gigitan yang biasa berbentuk lemon yang membuat anak laki lakinya itu diam. dan sibuk dengan dunianya sendiri.
"nanti siang ke supermarket ya, makan pomina arka abis sekalian beli sabun mandi dia." ucap shani sambil membenarkan dasi suaminya itu.
"kamu sampek jam berapa emang, kalo ganggu jangan biar aku sama arka aja." ucapnya lagi.
"nanti siang aku udah pulang, mana ada ganggu. aku pergi dulu ya" pamit al sambil mencium pipi shani. tak lupa al juga berpamitan pada jagoannya itu.
"hei, bocil. papi berangkat ya, jaga bibu jangan nakal ya" pamit al sambil mencium pipi gembul arka.
"pa-pa" ucap arka saat berada digendongan shani.
"yah, papi pergi ya dek. papi kerja, cari uang buat beli mam adek. gabole nangis ya, nanti siang papi udah dirumah kok." seakan mengerti arka diam dan memeluk leher shani. walaupun arka dan al sering kali berkelahi namun keduanya itu sama sama saling sayang.
-
-
-
-siang itu cukup terik, namun keluarga kecil itu sudah berada supermarket untuk membeli beberapa hal yang dibutuhkan arka, seperti sampo, pampers, sabun dan pomina khusus cemilan bayi. arka tengah bersama al memilih beberapa cemilan untuk di rumahnya itu, arka yang di taruh di troli sibuk membuka makan ciki itu. hingga selesai dengan ritual mengambil beberapa barang yang diperlukan tiba mereka di kasir arka yang masi digendongan al itu melihat kearah mba mba kasir tanpa berkedip hal itu disadari oleh shani.
shani yang ngeh itu menyenggol lengan suaminya "anakmu liat, mba kasirnya ga kedip" arka benar benar duplikat al soal modus.
"eh dek, gaboleh ih. kok genit gitu, nanti ya ada waktunya" ucap al sambil mengusap wajah arka untuk melihat kedirinya namun arka malah tertawa melihat mba kasir yang tersenyum kearahnya.
"maaf ya mba, nurun dari papinya jadi gitu" ucapnya shani sekalian membayar belanjaanya itu. al hanya tertawa karna membenarkan ucapan shani, namun dia salah besar jika berfikir shani tak cemburu.
"bawa kemobil" shani nyelonong membawa arka dari gendongan al.
"nasib, yang ngegoda anak gue, yang kena imbas tetep aja gue." gerutu al pada shani.
"dasar macan." ucap al berbisik.
"apa?!" ucap shani sambil melongo di jendela mobil.
"engga panas ini" alibi al sambil menaruh belanjaanya itu di bagasi.
sorry ya, ketiduran. jadi gue update pagi. makasi onty uncle yang udah baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
shani itu cantik, tapi dia galak.
Teen Fictionshani itu cewe cantik yang tiba tiba muncul dikehidupan al, hingga membuat keduanya yang tadi tidak menerima perjodohan yang konyol, hingga ada banyak momen yang tak terduga membuat keduanya sering intens bertemu, dan ya baca aja......