~~~
"Assalamu'alaikum" salam seseorang yang baru saja masuk ke dalam rumah
"Waalaikum'salam" jawab mereka
"Kak..." panggilnya
"Kakak di dapur, Yah"
Seorang Pria paruh baya terlihat kelelahan setelah seharian bekerja. Ia berjalan melangkahkan kakinya menuju ke dapur, senyumnya terukir dan rasa lelahnya seketika menghilang.
"Ayah bawa makanan kesukaan Kakak" katanya, dengan riang sang Ayah mengangkat kantong plastik yang ada di lengannya
Khazna bersorak senang "Wahh, beneran nih Yah?" ia tak sabar untuk mencium punggung lengan Ayahnya, bergantian setelah sang Bunda
"Iya dong" katanya, sang Ayah mengalihkan pandangannya kesamping Khazna
Ia tersenyum "Eh ada Saddam juga ternyata" ucapnya, Saddam ikut mencium punggung lengan Pria paruh baya itu
"Iya Om" kekehnya
Sang Ayah mengeluarkan makanan yang ia bawa "Ayah beliin kebab kesukaan Kakak, nah ini satu lagi buat Saddam" ucapnya seraya duduk di samping sang istri
"Makasih Ayah"
"Makasih Om"
"Iya sama-sama" katanya seraya tersenyum lembut
"Buat Bunda mana?" tanya Bunda
Ia menoleh "Aduh, Ayah lupa Bunda" ucapnya sambil menepuk jidat
Sang Bunda menunjukkan raut wajah sedihnya seolah-olah ia kecewa.
"Tenang aja Bun. Ayah gak akan lupa" kata Khazna seraya memakan kebab miliknya
Sang Ayah mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong plastik yang satunya "Gak usah cemberut gitu dong Bun" ucapnya seraya tersenyum melihat raut wajah istrinya
"Nih martabak spesial, buat Bunda yang spesial di hati Ayah" ucap Pria paruh baya itu dengan senyum manisnya
Khazna dan Saddam saling menatap satu sama lain lalu tertawa.
Dengan antusias sang Bunda bertanya "Telornya 2, Yah?"
"Pastinya"
"Makasih Ayah" ucap sang Bunda seraya tersenyum
"Sama-sama Bunda"
"Eh, ini dari mana Kak?" tanya Ayah yang melihat ada beberapa cemilan di atas meja
"Tadi dikasih sama Kang Hadad, Yah" jawab Khazna yang masih tertawa
Ia mengangguk-anggukkan kepalanya "Eum gitu, ada keripik nangka kesukaan Kakak nggak?" tanya sang Ayah sambil celingukan
"Ada Yah, udah dibawa keatas" ucap Bunda
"Oh gitu, Kak?"
"Takut dihabisin sama Saddam, Om" ucap Saddam sambil menyikut lengan Khazna
Ia menoleh dengan tatapan sinisnya "Tadi.. emang kebawa aja ke atas" ketusnya, tawanya seketika hilang setelah mendengar ucapan Saddam
"Dari orang spesial masa dibagi-bagi Om" ucap Saddam yang disetujui oleh Ayahnya Khazna
"Ck.. apaan si, Ayahh liat nih Saddam" adunya
Sang Ayah beralih menatap Saddam tapi tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
Ia memanyunkan bibirnya "Iih, bukan gitu Ayah. Kakak ke atas dulu deh buat ambil keripiknya" ia beranjak dari tempat duduknya
Sang Ayah tertawa "Gak usah Kak. Kakak makan aja" ucapnya sambil memberi isyarat agar Khazna duduk kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakhtaru (memilih)
Teen FictionSeorang gadis yang mempunyai trauma ketika mencintai seorang laki-laki. Tiga tahun kemudian, rasa trauma itu perlahan memudar, ia mencoba membuka hatinya kepada seorang teman laki-laki yang menyukainya. Tapi rasa takut itu kembali ketika dia bertem...