Part 34 [Duka & Tuduhan]

3.2K 316 19
                                    

Happy Reading, sorry for typo.

Warning!
Part ini sedikit mature ya 🔞
Harap bijak dalam membaca.

Di hari libur, biasanya Sakha akan berada di rumah seharian untuk bersantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di hari libur, biasanya Sakha akan berada di rumah seharian untuk bersantai. Belakangan ini, Sakha jarang mengambil pekerjaan di hari liburnya, Sakha mulai membatasi pekerjaannya.

Aku hampir lupa dengan keberadaan penghuni baru rumah ini, anak kucing yang Sakha selamatkan waktu itu kini sudah resmi menjadi penghuni baru rumah ini.

Meski begitu, aku bukanlah cat lovers tapi tidak juga cat haters. Aku suka gemas melihat kucing yang lucu, tapi aku tidak pernah kepikiran untuk merawat kucing pelihara.

Aku tak pernah berpikir Sakha memiliki sisi penyayang kucing, aku kira dengan sifatnya yang kelewat lempeng, Sakha tidak suka berhadapan dengan hewan. Tak di sangka, di balik sifat Sakha tersimpan rasa penyayang untuk hewan. Buktinya, saat ini Sakha menjadi tuan yang baik untuk kucing peliharaannya.

Selama Sakha bekerja, biasanya Bi Tima dan Pak Sarto yang mengurus kucing karena aku tidak pandai mengurus hewan peliharaan. Paling mentok, aku hanya mengelus bulunya itupun saat kucingnya tidur.

"Nyaman banget dia di elusin gitu," ucapku menatap anak kucing itu yang tampak nyaman di pangkuan Sakha, ada rasa tak rela melihat Sakha mengelus kucing itu.

"Kenapa muka kamu gitu?" tanya Sakha.

"Gitu gimana?" aku balas menatap Sakha.

"Kayak bete gitu."

"Enggak tuh."

Aku langsung mengalihkan tatapanku kembali menatap televisi yang sedang menonton film netflix, mencoba tak menghiraukan Sakha yang ku rasakan masih sedang menatapku.

Awalnya aku mencoba untuk menahan raut wajahku dan menahan diri untuk tidak meliriknya, tapi aku menyerah, tatapan Sakha tak bisa aku diamkan.

"Kamu, gak ada niatan kasih kucingnya nama?" tanyaku mencari topik, lagipula sudah lama melihara kucing, Sakha belum memberi nama untuk kucing miliknya. Padahal kan harusnya, Sakha sudah memberikan nama setelah memakaikan kalung ke leher anak kucing itu.

"Kamu mau kasih nama?"

"Kok aku yang kasih nama, kan kamu pemiliknya."

"Kamu gak suka aku pelihara kucing?"

"Enggak juga."

"Kalau gak suka bilang aja, aku bisa minta Sakti buat pelihara kucing ini atau bawa ke shelter."

"Aku gak papa kok, kucingnya lucu. Cuma aku gak terlalu suka kalau harus urus langsung kucingnya, gak berani gendong juga karena takut di gigit. Lagian ada Bi Tima sama Pak Sarto yang bantu urus, kalau kamu gak ada."

"Intinya kamu takut, Gempita."

"Bukan takut, Sakha."

"Ya udah, coba gendong."

Flawless WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang