Restoran tempat Minjae bekerja sudah tutup setengah jam lalu, tapi dia dan Jungwoon masih bertahan di sana, menyikat dan mengepel lantai bagian dalam setelah menyemprot teras restoran menggunakan selang yang dialiri air sedingin es. Semua jari-jari Minjae memerah dan terasa perih. Dia mengamati kerutan di kulitnya sesekali sambil berdecih kesal.Di belakang Minjae, Jungwoon menaikkan beberapa kursi terakhir ke atas meja. Dengan gerakan mundur, Minjae membersihkan setiap kolong hingga tidak ada petak keramik yang terlewat sedikitpun dari sapuan lap pelnya.
"Lo masih ada kerjaan? " tanya Jungwoon.
Minjae mengangguk. Padahal jam di dinding sudah menunjukkan pukul sebelas. Jungwoon paham jadi ia tidak berusaha mencegah Minjae. Mereka sudah lama hidup bersama dan memiliki kesulitan yang ditopang bahu membahu. Jungwoon tahu persis kenapa Minjae masih mau mengambil pekerjaan sampingan lain padahal seharian mengurus resto saja rasanya sudah babak belur.
Mereka selesai lima belas menit kemudian. Jungwoon mengunci pintu depan lalu keduanya keluar lewat pintu belakang.
"Pak Park kapan dateng sih? " tanya Minjae yang tengah duduk di undakan tangga sambil merokok.
Jungwoon ikut duduk di sebelahnya. Dia menyodorkan sekaleng soda.
"Bentaran lagi. Dia kan kalau weekend gini jadi kurir anter jemput barang. "
"Oalah, nyambi juga, " Minjae manggut-manggut. "Tapi nggak usah kita tungguin, kan? "
"Kagak lah gila, udah biarin. Dia punya kunci cadangan kok. "
"Lagian bos ngapain dah bangun resto atas bukit gini, ya jelas rawan maling, gila, " keluh Minjae.
Jungwoon terkekeh. Dia merogoh saku jaket untuk mengeluarkan rokok dan juga pemantiknya.
"Lo kerja dimana lagi sih? "
Minjae menunjuk ke arah bawah bukit. Terlihat cahaya paling terang berasal dari sebuah hunian mewah. Cahaya itu adalah pantulan air di kolam renang dan lampu-lampu pesta yang semarak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLEMNRAIN 🔞 || KIM MINJAE
Hayran KurguUniverse Kim Minjae dan tiga galaksi yang mengelilinginya. Terdiri dari berbagai jenis cerita, one shoot atau long book ❤❤ cover by : hobiholygraph