18. Ternyata Dia

282 51 19
                                    

Angelo berhasil membuka topeng psikopat itu "Buk Ningsih!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angelo berhasil membuka topeng psikopat itu "Buk Ningsih!"

Buk Ningsih membuang Kampak nya lalu ia terduduk lemah sambil menangis "maafkan saya, saya terpaksa melakukan semua ini"

"Maksud ibu?" bingung Noel

"Pak Jordan, dia yang sudah memaksa saya untuk membunuh kalian semua"

"BOHONG! JANGAN PERCAYA AKH!" Teriak Davin dengan tubuh yang masih bergelantungan di atas pohon, Zayyan dengan cepat membantu Davin untuk turun.

"woi tolongin gue juga!" teriak Wain

Alex dengan tatapan dingin menghampiri Wain lalu melepaskan ikatan tali yang melilit tubuh Wain.

"Thanks" ucap Wain namun Alex tidak merespon.

"saya berkata jujur, mana mungkin saya sanggup melawan kalian semua. Saya cuma di paksa, jika tidak melakukan perintahnya maka saya akan di bunuh" jelas Buk Ningsih

Pak Jordan datang dengan wajah babak belur "itu semua tidak benar, saya tidak pernah memaksanya untuk membunuh siapapun. Ini jebakan" dengan langkah tertatih-tatih Pak Jordan menghampiri murid-muridnya.

"TOLONG!!" teriak Gibran dari dalam lubang

"Oh iya Gibran masih ada di dalam lubang itu!" tunjuk Angelo

Zayyan dan Angelo bergegas membantu Gibran keluar dari dalam lubang.

"Bapak jangan memfitnah saya, jelas-jelas bapak sendiri yang bilang jika mereka harus di bunuh! Saya sudah menolak tapi pak Jordan memaksa saya untuk melakukan semua ini"

"jaga ucapan kamu Ningsih! saya bersumpah saya tidak pernah memaksa dia ataupun mengancam dia" jelas Pak Jordan.

"Oh ya? lalu ini bekas apa?" Buk Ningsih memperlihatkan bekas goresan di lehernya.

"Leher saya terluka saat saya berusaha kabur dari Pak Jordan, dia benar-benar manusia licik dan kejam"

"Pak! saya tidak menyangka bapak setega ini pada kami dan buk Ningsih, sebenarnya apa tujuan bapak ingin membunuh kami semua" Alex menatap Pak Jordan sinis

"Pelaku sebenarnya adalah orang yang saat ini berpura-pura menjadi korban" jawab Pak Jordan

"kami lebih percaya perkataan buk Ningsih daripada perkataan bapak!" ucap Noel

"benar, Buk Ningsih itu seorang wanita lemah lembut dia gak mungkin tega membunuh orang lain kecuali paksaan dari bapak" ujar Bagas

"Ayo buk kita pergi dari sini" Noel dan Bagas membantu buk Ningsih untuk berdiri.

"Bodoh kalian semua! dia itu adalah wanita licik, setelah bertahun-tahun akhirnya saya mengetahui semua kebusukannya"

"alah pak gak usah fitnah deh, ayo buk" ajak Noel

Mereka semua pergi bersama buk Ningsih dan meninggalkan Pak Jordan seorang diri.

"saya harus menyelamatkan mereka" ucap Pak Jordan

Blood School [Zayyan xodiac]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang