Angelo berhasil membuka topeng psikopat itu "Buk Ningsih!"
Buk Ningsih membuang Kampak nya lalu ia terduduk lemah sambil menangis "maafkan saya, saya terpaksa melakukan semua ini"
"Maksud ibu?" bingung Noel
"Pak Jordan, dia yang sudah memaksa saya untuk membunuh kalian semua"
"BOHONG! JANGAN PERCAYA AKH!" Teriak Davin dengan tubuh yang masih bergelantungan di atas pohon, Zayyan dengan cepat membantu Davin untuk turun.
"woi tolongin gue juga!" teriak Wain
Alex dengan tatapan dingin menghampiri Wain lalu melepaskan ikatan tali yang melilit tubuh Wain.
"Thanks" ucap Wain namun Alex tidak merespon.
"saya berkata jujur, mana mungkin saya sanggup melawan kalian semua. Saya cuma di paksa, jika tidak melakukan perintahnya maka saya akan di bunuh" jelas Buk Ningsih
Pak Jordan datang dengan wajah babak belur "itu semua tidak benar, saya tidak pernah memaksanya untuk membunuh siapapun. Ini jebakan" dengan langkah tertatih-tatih Pak Jordan menghampiri murid-muridnya.
"TOLONG!!" teriak Gibran dari dalam lubang
"Oh iya Gibran masih ada di dalam lubang itu!" tunjuk Angelo
Zayyan dan Angelo bergegas membantu Gibran keluar dari dalam lubang.
"Bapak jangan memfitnah saya, jelas-jelas bapak sendiri yang bilang jika mereka harus di bunuh! Saya sudah menolak tapi pak Jordan memaksa saya untuk melakukan semua ini"
"jaga ucapan kamu Ningsih! saya bersumpah saya tidak pernah memaksa dia ataupun mengancam dia" jelas Pak Jordan.
"Oh ya? lalu ini bekas apa?" Buk Ningsih memperlihatkan bekas goresan di lehernya.
"Leher saya terluka saat saya berusaha kabur dari Pak Jordan, dia benar-benar manusia licik dan kejam"
"Pak! saya tidak menyangka bapak setega ini pada kami dan buk Ningsih, sebenarnya apa tujuan bapak ingin membunuh kami semua" Alex menatap Pak Jordan sinis
"Pelaku sebenarnya adalah orang yang saat ini berpura-pura menjadi korban" jawab Pak Jordan
"kami lebih percaya perkataan buk Ningsih daripada perkataan bapak!" ucap Noel
"benar, Buk Ningsih itu seorang wanita lemah lembut dia gak mungkin tega membunuh orang lain kecuali paksaan dari bapak" ujar Bagas
"Ayo buk kita pergi dari sini" Noel dan Bagas membantu buk Ningsih untuk berdiri.
"Bodoh kalian semua! dia itu adalah wanita licik, setelah bertahun-tahun akhirnya saya mengetahui semua kebusukannya"
"alah pak gak usah fitnah deh, ayo buk" ajak Noel
Mereka semua pergi bersama buk Ningsih dan meninggalkan Pak Jordan seorang diri.
"saya harus menyelamatkan mereka" ucap Pak Jordan
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood School [Zayyan xodiac]✓
Fiksi PenggemarBlood School memiliki kisah yang menyeramkan namun sekolah itu tetap di bangun bahkan masih banyak murid yang bersekolah disana. Apakah kisah yang pernah terjadi di tahun sebelumnya akan terulang kembali?... sebelum baca jangan lupa follow 😚 perin...