Jarrel memasuki rumah arcilla langsung berlari memeluknya dengan erat didepan pintu begitupun jarrel memeluk cilla dengan erat seketika rasa capek, kesal hilang seketika karna pelukan.
"I miss you." bisik cilla mencium cium leher jarrel.
"Miss you to, baby." balas jarrel mencium lama pipi cilla.
Arcilla melepaskan pelukannya lalu membuka jas jarrel dan membawa tas kerja nya "Kemana dasi nya?" tanya cilla menggiring jarrel ke meja makan.
Jarrel mencium punggung tangan cilla "itu ditas." tunjuk jarrel pada tas yang cilla jinjing.
"Kebiasaan dari sekolah sampe sekarang, tinggalin kebiasaan buruk nya el." ucap cilla duduk dikursi dan membawakan nasi kedalam piring jarrel.
"Gerah sayang."
"Gamau pake yang pedes." ucap jarrel ketika melihat cilla menyendokan makanannya yang terlihat pedas.
"Tetap aja nanti kalo kamu ketemu klien lain gimana? masa direktur utama pakaiannya amburadul." ucap cilla memberikan piring yang berisi nasi dan lauk pauk.
"Iya istri ku." ucap jarrel dengan nada yang menurut cilla lucu.
Cilla sedikit blushing mendengar ucapan jarrel baru kali ini ia dipanggil begitu "Tadi temen temen aku yang dulu, main kesini el." ucap cilla.
Arcilla mengambil nasi dan lauk pauk untuknya hanya sedikit, makan sembari bercerita bersama suami.
Kenapa gak langsung mandi? memang jarrel orang yang tak bisa menahan lapar, kalau lapar atau ngantuk ia pasti uring uringan.
"Siapa aja?" tanya jarrel menyantap makanannya sembari mendengar cerita arcilla.
"Laura, maura, arva, sama azov." ucap cilla dengan mulut penuh makanan.
"Laki laki?"
Arcilla mengangguk dan jarrel pun hanya biasa saja mendengarnya "Ternyata el, orang yang pernah ngata mgatain aku di sma dulu sekarang dia juga udah nikah, punya anak." ucap cilla excited bercerita.
"Kenapa dia ngata ngatain kamu?" tanya jarrel.
"Gamau ngasih tau, ini el, dia nikah itu hamil diluar nikah!" seru cilla.
Jarrel menahan tawa "Karma berarti, siapa juga dia berani berani nya ngata ngatain bos kecil." ujar jarrel.
"Kan el! Mampus aja tuh orang karma dari gue." seru cilla dengan muka yang masih terlihat dendamnya.
Jarrel tertawa kecil melihat ekspresi istrinya sangat lucu "Dendam banget sayang sama dia?" tanya jarrel.
"El bayangin kamu dikatain "bau banget jigong lu" didepan semua orang apa gak malu?" ucap cilla memajukan bibirnya sedikit.
Jarrel sontak tertawa lebih keras "Aku lagi labrak dia el, didepan muka dia terus dia bilang gitu sekalian aja aku tonjok tuh idung, sama di HAH in mukut aku ke dia." cerita cilla sembari tertawa mengingat dulu ia pernah begitu.
"Idung dia berdarah langsung ngadu, kata aku dalem hati, mampus tuh anjing idung jelek lo makin jelek." maki cilla menekan garpu nya pada piring.
"Kamu ke bk dong?" tanya jarrel dengan sisa tawanya dan wajah merah karna tertawa.
Arcilla mengangguk "bodo amat, benci gue sama dia." ujar cilla terkekeh kecil.
"Aku juga pertama liat kamu, benciiiii banget!" ucap cilla dengan mata sinisnya.
"dih kenapa?"
"Iya kamu dengan seenaknya nyerobot antrian kesel dong!" ucap cilla.
Jarrel tertawa mengingatnya ketika dikantin ia tiba tiba ditarik baju belakangnya dengan perempuan kecil dan pakaiannya yang ketat "Kamu beneran kayak anak sd waktu itu." ucap jarrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Teen Fiction"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...