Bab 29

1.2K 111 47
                                    

WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN
BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT

HAPPY READING
like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬
Sorry for typo
Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧

HAPPY READINGlike jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬Sorry for typoJangan jadi pembaca gelap terus 🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul setengah enam pagi Jevan sampai di apartementnya. Dia memasuki unit dengan tubuh yang Gisel berada dalam dekapannya, perempuan itu masih memejamkan mata tak terusik sedikit pun dengan pergerakan yang ia lakukan.

Jevan sendiri ragu mengatakan Gisel itu tertidur karena perempuan itu lebih seperti pingsan.

"Si anying, Lu abis ngapain" omel Haikal yang membukakan pintu dengan terpaksa.

Pria itu masih sedang bergelut dengan mimpinya jika saja telpon dari jevan tidak terus mengganggunya. Haikal mendapatkan kesempatan tidur sebentar karena Vano sering merengek tadi malam.

Melirik tampilan Jevan yang berantakan seperti kancing kemeja yang copot dengan bau tubuh yang menyengat membuat Haikal bisa menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang terjadi di antara sahabatnya itu dengan ibu dari Vano.

Oke untuk hal seperti ini kenapa otanya berkerja lebih cepat.

"Berisik lu, Minggir" Haikal mengeser posisinya mempersilahkan Jevan untuk masuk.

Jevan membawa tubuh Gisel ke kamar perempuan itu, meletakannya secara perlahan takut mengnggu tidurnya.

Jevan meringis sendiri melihat tampilan tubuh Gisel, dia lost control. Tidak ada pengaman dan menumpahkannya di dalam, dia juga meninggalkan banyak jejak kebiruan di tubuh Gisel.

Dia yakin minuman yang dia minum sebelum menemui Marka dan Gisel yang sedang berbicara tempo itu terdapat obat peransang. Dia masih waras untui tidak memperkosa Gisel apalagi di dalam mobil ya. Jika mau di sudah lakukan sejak lama di dalam kamar untuk apa repot-repot di mobil yang sempit.

'Sial, orang iseng mana yang ingin bermain-main dengannya'

Setelah memastikan Gisel tidur dengan nyaman Jevan bergegas masuk ke dalam kamarnya mengabaikan Haikal yang sudah memasang wajah penasaran.

"Lu gak perkosa dia kan?" Tanya haikal beranjak mengikuti Jevan.

"Bukan urusan lu" jika sudah berbicara seperti itu Haikal Tidak berani bertanya lagi dan memilih untuk kembai ke ruang tenang. Mungkin dia akan sarapan terlebih dahulu untuk sebelum kembali tidur serta melihat apa Vano yang sebelumnya tidur dengannya itu sudah bangun atau belum.

"Ceklek"

Kepala haikal menoleh saat mendengar suara decitan pintu jevan yang terbuka, menampilkan wujud sahabatnya yang sudah mandi dan berganti pakaian beda dengan dia yang masih cosplay jadi gembel jalanan.

Kolor dan kaos pun belum dia ganti sejak kemarin, sedikit jorok tapi Haikal terlalu malas untuk mandi. Tapi meski tampak buluk Haikal masih wangi kok tenang saja.

BABY FATHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang