Sunoo adalah mahkluk yg paling mempesona yg pernah mereka lihat. Selalu seperti itu sejak mereka menatap sunoo. Tapi sunoo dimana saja, tanpa busana, mengerang dan bergairah adalah yg paling indah dan yg paling seksi. Sunoo sekarang ada dimana mereka menginginkannya. Surai sunoo yg lembut jatuh di pelipisnya, kulit seputih saljunya itu yg selalu nampak menggoda. Kedua puting merah muda itu, basah di tengah tubuhnya, bagaimana sunoo menggeliat pelan, terengah, seolah memohon sentuhan dari mereka. Mereka merindukan sunoo, dan tidak ada hal lain yg bisa melepaskan semua dehaga rindu itu selain dari pada penyatuan tubuh mereka.
Sunoo mengambil nafas dalam, "Aku tidak mengerti, bukankah rencana awalnya aku hanya ingin memandikan kalian". Tangan sunoo bertumpu di wastafel, terengah. Tanpa berkacapun sunoo tahu dia telanjang dan sudah sangat kacau.
"Sudah berhari-hari kita tidak bertemu sayang, Baterai kami habis. Dan butuh di isi ulang", Mereka menyeringai melihat wajah cantik itu yg kini memerah sayu.
"Dasar mesum. Tidak bisakah kalian jadi pria normal, kalian itu kelebihan hormon", Sunoo berdecak ketika melihat mereka yg kini mulai melucuti baju mereka masing-masing.
"Sayang, nanti saja mendumelnya, sekarang kamu tinggal nikmati saja yaa", Niki menarik sunoo dan mengecup bibir bengkak itu
Sunoo ingin menjawab, tapi niki lebih dulu maraih pinggangnya dan mendekap erat. Niki menyatukan bibir mereka dan menelan semua ucapan yg ingin sunoo keluarkan dari bibir ranum itu. Kasiap kaget sunoo berubah menjadi erangan gairah ketika mulut dan lidah niki mendesaknya. Telapak hangat pria itu menempel di sisi wajah sunoo ketika niki mencoba memperdalam ciuman mereka. Sunoo hanya bisa menggigit bibirnya ketika mulut niki merendah berpindah ke sisi lehernya sementara tangan pria itu meraba semakin ke bawah. Niki memeluk sunoo erat, seolah ingin menyerap segalanya tentang sunoo. Niki sangat mencintai sunoo, seseorang yg kini sudah kembali dalam dekapannya. Niki selalu menyukai tubuh lembut sunoo pada tubuhnya, bagaimana dada sunoo yg lembut menekan dadanya. Lekuk tubuh sunoo pas dalam dekapan niki dan harum rambut sunoo memenuhinya. Kulit lembut sunoo selalu menggoda niki untuk menyentuhnya dan aroma sunoo membuatnya mabuk kepayang, niki memeluk sunoo kian erat dan menggosok tangannya naik turun sementara lidahnya bergerak menyapu rongga mulut sunoo. Manis, sunoo manis seperti stroberi dan niki tidak pernah puas mencecap inti sari sang siren.
Niki lalu mengangkat bibirnya sedikit dan berbisik, "I am sorry."
"Untuk?" Sunoo terdengar bingung.
"Everything." Niki kembali melekatkan bibir mereka dan mencium sunoo dengan segenap gairah yg dirasakannya untuk sang siren. Ciumannya dalam, penuh rasa lapar, seolah ia tak cukup mendapatkan sunoo. Sunoo memeluknya, mengeratkan pelukan pada tengkuk niki, menarik Niki merapat sementara dia mendesakkan dirinya. Lidah mereka terlilit, keduanya saling terbelit.
Sensasi mengaduk Niki, panas terasa membakarnya. Telapak tangan niki berkelana memijat dan meremas bokong sunoo. Menekan sunoo pada kekerasannya. Mulut niki menjauh kembali dan keduanya menarik rakus udara ke dalam paru-paru. Lalu mulut niki bergerak turun, menciumi kulit leher sunoo yg harum dan naik ke sisi telinganya. Suara erangan lembut sunoo hanya membuat niki semakin bergairah. Ketika bibirnya menggoda daun telinga sunoo dan lidahnya menjilati lubang mungil itu, sunoo tersentak geli dan menjerit kecil, seolah-olah mulut dan lidah niki tengah menyentrumnya.
"Sunoo", Erang niki sedikit parau. "I really want you. Aku benar-benar menginginkanmu sayang..."
"Yeah", Bisik sunoo mengirimkan sentakan gairah lainnya. "Ya niki... I want you too"
Sunoo membutuhkannya, niki hanya perlu mendengar hal itu. Niki mengangkat tubuh sunoo untuk naik ke wastafel. Tangan-tangannya lalu bebas menjelajah, mengusap dan meremas dada sunoo sambil menciumi tulang selangka sunoo. Kaki-kaki sunoo terkunci di sekeliling pinggangnya sementara jari-jarinya memainkan puting-puting sunoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'océan || Kim.Sunoo
FantasiLaut, ombak dan badai. Seluruh negeri di landa resah, setiap kapal yg berlayar melintasi laut itu tidak akan ada yg kembali. Badai menghancurkan segalanya. Seluruh kapal dan awak kapal tidak akan pernah kembali. Bahkan laut tidak mengembalikan puing...