ch 06 : suatu hal yang berubah

114 20 5
                                    

Tanggal 29 Januari. Hanya tersisa dua hari sebelum bulan Januari berakhir. Mereka sudah menyelesaikan shooting music video mereka dua hari yang lalu. Seperti kata manajernya, mereka akan menyempurnakan latihan mereka ke Amerika pada awal Februari. Tepatnya, pada tanggal 10 Februari setelah Beomgyu, Taehyun dan Hueningkai mengikuti acara kelulusan pada sekolah akhir mereka.

Setelah banyaknya kesibukan pada hari hari sebelumnya dan juga padatnya jadwal yang akan mereka hadapi kedepannya, perusahaan memberikan kesempatan bagi mereka untuk pulang ke kampung halaman mereka masing masing selama tiga hari.

"Dari mana bau busuk ini?" Hari hari Beomgyu selalu diisi oleh keluhan.

Belum ada yang bangun pagi itu. Bahkan Soobin yang selalu membangunkan mereka di pagi hari itu kini tenggelam dalam hangatnya selimut. Hanya Beomgyu yang kini terjaga.

Kakinya masih sedikit pedih akibat luka dari serpihan mangkuk kemarin. Mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, Hueningkai tak memberikan penjelasan apapun untuk mereka. Pemuda itu terlelap dalam tidurnya dan terbangun seolah tak terjadi apa apa.

Bukannya khawatir, tapi Beomgyu merasa ada sesuatu yang termuda itu sembunyikan. Entah apa yang terjadi pada pemuda itu selama dua tahun terakhir, karena Beomgyu ingat ia sempat meninggalkan perusahaan ketika ia gagal debut dua tahun yang lalu. Meski pada beberapa bulan berikutnya perusahaan kembali memanggilnya untuk melanjutkan masa trainee-nya, tapi ia yakin ada sesuatu yang ia lewatkan.

Selama itu juga, hanya Taehyun yang selalu berada di sisi Hueningkai. Layaknya anak kembar, mereka selalu bersama baik suka maupun duka. Mungkin Taehyun tau sesuatu? Atau mungkin tidak? Hueningkai terlalu sulit ditebak.

Perutnya yang kelaparan itu tak bisa ditahannya lagi. Begitu kulkas bersama itu dibuka, bau busuk yang tercium samar sebelumnya kini menerpa indera penciumannya tanpa aba aba. Sontak Beomgyu menutup kulkas dengan cepat sembari menetralkan penciumannya.

"Apa apaan itu? Siapa yang menyimpan makanan busuk?"

Beomgyu kembali ke kamarnya untuk mengambil masker dan menyemprotkan masker itu dengan sedikit minyak. Pemuda itu sangat benci dengan hal hal yang menjijikkan. Apalagi itu makanan busuk.

Kulkas kembali dibuka, matanya memindai isi kulkas dengan hati hati. Hingga matanya tertuju pada satu mangkuk yang tertutup. Baiklah, mungkin segala aroma busuk itu berasal dari sana.

Benar dugaannya, bahkan ketika ia telah memakai masker, semerbak bau busuk itu masih dapat ia rasakan. Apa itu? Ada jamur berwarna hijau di permukaannya. Beomgyu tak berani memegangnya ataupun memeriksanya lebih lanjut. Bulu kuduknya kini meremang.

"Sial, dari mana bau busuk ini?" Itu Yeonjun yang terbangun kemudian. Entah karena kamarnya yang kebetulan berada di dekat dapur hingga aroma tidak mengenakkan itu menganggu mimpi indahnya, atau mungkin karena pemuda itu terbangun secara acak?

Setidaknya Beomgyu dapat meminta pemuda itu untuk membersihkan makanan busuk yang tak diketahui jenis atau kepemilikannya.

"Seseorang menyimpan makanan busuk," Ucap Beomgyu singkat.

Beomgyu sengaja meninggalkan makanan itu di meja dengan harapan agar pemuda yang lebih tua itu mau membersihkannya dengan sukarela. Harga diri Beomgyu terlalu tinggi untuk meminta bantuan langsung pada Yeonjun. Apalagi mengingat hubungannya yang tidak baik.

"Yak! Bersihkan makanan busuk mu," Yeonjun berteriak dan menahan tangan Beomgyu yang ingin melarikan diri itu.

"Itu bukan makananku,"

"Tidak, kau yang menyimpannya. Itu alasannya kau yang mengeluarkannya kan? Kenapa kau menyimpan makanan busuk?"

"Kau tak mendengarku? Itu bukan makananku, aku benci makanan busuk, sialan,"

One DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang