Happy Reading
Vote and komen nya jangan lupa
Enjoy Reading guys!!***
Sehabis Habian dari kafe, Habian kembali ke rumah. Motor yang di kendarai Habian memasuki halaman rumahnya. Habian memarkirkan motornya lalu turun dari motor tak lupa melepas helm miliknya.
Habian berjalan memasuki rumah dengan raut wajah datar seperti biasa. Habian tersenyum manis kala melihat sang ibu sedang duduk di ruang tv.
"Ibu."
Selia menengok dan tersenyum saat mendapati Habian yang telah pulang. Habian menghampiri Selia untuk mencium punggung tangan sang ibu tak lupa mencium pipi Selia dengan penuh kasih sayang.
"Ganti baju terus makan," ucap Selia membuat Habian mengangguk lalu menaiki anak tangga untuk pergi ke kamarnya.
Beberapa menit kemudian, Habian menuruni anak tangga dengan kaos hitam dan celana jeans nya. Habian berjalan kearah dapur dan duduk di kursi meja makan.
"Kamu mau pergi lagi?" tanya Selia saat melihat Habian membawa jaket kulit bewarna hitamnya. Habian mengangguk lalu menyengir hingga membuat Selia menggelengkan kepala.
"Bian mau ke markas. Mau bahas tentang seseorang Bu," jawab Habian yang membuat Selia terdiam. Selia tahu siapa seseorang yang Habian maksud.
"Tidur di markas juga?" Habian menggeleng untuk jawaban dari pertanyaan selia. "Cuma bahas sebentar doang Bu, paling maghrib Bian udah pulang."
"Jangan pulang larut larut, nanti ayah pulang kamu dimarahin."
"Iya ibu ku sayang. Oh iya Melisa dimana?" tanya Habian sambil melihat-lihat tak mendapati batang hidung sang adik perempuan yang sangat menyebalkan bagi Habian itu.
"Melisa ke rumah Tante Liana."
"Tumben, kenapa sama Tante Liana?"
"Tante Liana sakit, Galang gak ada di rumah jadinya ibu nyuruh Melisa untuk nemenin Tante Liana. Ibu gak bisa nemenin Tante Liana karna nanti ibu mau ke kantor bantuin ayah," jelas Selia.
"Galang gak ada di rumah? Bukannya dia udah pulang dari Amerika?" Selia mengangguk untuk menanggapi pertanyaan beruntun dari Habian. "Iya Bian, Galang udah pulang. Tapi itu bocah suka banget keluar-keluar ampe lupa pulang."
"Yaudah nanti kalau misal Bian ketemu Galang, Bian seret Galang ke rumah biar ibu marahin Galang. Bian pamit pergi ke markas ya Bu," ucap Habian lalu berdiri dari duduknya dan mencium punggung tangan Selia lalu berjalan keluar.
"Iya nanti kalau ketemu Galang chat ibu ya!" teriak Selia dan di balas dengan anggukan kepala cepat Habian.
∆∆
KAMU SEDANG MEMBACA
Habian || On Going
Teen FictionKisah dari seorang pemuda yang mempunyai hidup dengan penuh cobaan di dalamnya. Tuhan mengirim cobaan yang bertubi-tubi padanya untuk menguji apakah ia mampu untuk bertahan. "Kalau Bian mati, Bian gak bisa bertemu bunda dan ayah. Setidaknya sebelum...