17

162 16 2
                                    

Saat pintu keluar semakin dekat, tiba tiba atap bagian atas mereka roboh, Untung saja Jimmy berhasil mengelak


"SEA"Teriak Mark kembali  dan melihat didepan matanya.... "AII JIMM" Ujar Mark lagi kembali sadar akan situasi.


Yah, dia sesaat melihat Jimmy yang mengendong adiknya, tapi akibat atap roboh membuat Jimmy secara reflek mendorong sea agar menjauh agar tidak terkena atap yang roboh ..


Yang berakibat sea lolos tapi tidak dengan jimmy yang terperangkap "jangan fikirkan aku cepat bawa sea"


"Kau gila! Kau mahu membuat nong ku membenciKu HAAA, tunggu disitu aku akan ---


"JANGAN BERLAMA LAMA MARK---- CEPAT KELUAR, SEA LEBIH PENTING SAAT INI"Marah Jimmy, oh ayolah saat ini situasi sedang tidak bisa diajak berkompromi, Jimmy juga tahu mahu ditolong juga Takan bisa, meski Jimmy berhasil lolos tapi tetap saja jalan keluarnya di tutupi oleh atap yang roboh tadi



"Sialll.... "Gumam Mark, jujur saja dia tak tahu apa yang harus dilakukannya,



"JANGAN DIAM SAJA MARK Uhukkk.... Eghhhh"rintih Jimmy, sejujurnya dia sudah mulai lemah, belum luka lukanya yang semakin terasa sakit. Ingat? Dia adalah pasien yang baru sadar dari kritisnya.


"SIALLL TETAP DISITU AKU AKAN MENCOBA MEMBUAT JALAN"ujar Mark mencoba. Bahkan meski reruntuhan itu sudah dilalap api, Mark mencoba untuk memegangnya . Panas? Tentu saja. Tapi Mark menahannya, bagaimana pun Jimmy adalah hidupnya sea, jadi apapun yang terjadi dia harus menyelamatkan Jimmy


"AKKKHHHHHH"Jerit Mark sakit tapi tetap mencoba membuat jalan untuk Jimmy,


"Eghh----ber-henti "ujar Jimmy mulai tertatih "markk- berhenti. . . Tak ada gunanya"lirih Jimmy terduduk dengan lemas



"BISA! PASTI BISA"


Krekk... Krekkk

Jimmy melihat kembali diatas, "tidak bisa, pergilah! Atap kalian akan roboh"


"Sedikit lagi"ujar Mark masih berusaha,



"PERGILAH MARK! JIKA BERLAMA LAMA ATAP NYA AKAN SEGERA JATUH... JANGAN BUAT PENGORBANANKU SIA SIA.. Kumohon"


Mark menatap mata Jimmy penuh akan keputusasaan. Sungguh, ini pilihan yang benar benar sulit. Jika dia pergi, bagaimana dengan Jimmy ? Kekasih adiknya sekaligus sahabatnya. Tapi kalau dia tak pergi, baik dirinya dan sea pun Takan selamat.


"Maafkan aku" ujar Mark putus asa


"Jangan meminta maaf, ini keputusanku, dan tolong katakan pada sea maaf membuatnya menunggu selama ini maaf membuatnya merasakan sakit, dan untuk kali ini jangan menungguku lagi dan katakan juga bahwa aku sangat mencintainya" Jimmy mengatakan dengan satu tarikan nafas,


Mark hanya bisa mengangguk mengiyakan, sungguh Mark sudah tak tahan, dia tahu apa yang akan terjadi akhirnya, tangisannya tak bisa termendung lagi .


Bahkan saat mengangkat sea yang masih tak sadarkan diri, Mark benar benar sudah siap dengan hasilnya, ya dia tahu mungkin saat nongnya sadar saat itu dia mungkin akan dibenci olehnya, dan juga Mark sudah siap diselimuti oleh rasa bersalah.


Mark akhirnya pergi tanpa menoleh kebelakang, dan saat baru beberapa langkah mereka keluar suara keras terdengar dari dalam, dan Mark bisa menebak apa yang terjadi,


"Ph-phi mark--- phi Jim di-dia......" ujar ohm mendekati Mark, dan sadar tak ada Jimmy disana



"Maafkan aku"ujar Mark lirih



Why MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang