Happy reading,yeorobun🤍🙏🏻
Semoga ceritaku menghiburr
Malam itu,hujan lebat turun membasahi kota seoul dengan hebatnya. Kilat,petir,bahkan gemuruh yang sepertinya memicu pertengkatan hebat diatas sana.
Seakan menandakan bencana yang begitu hebat akan menerpah..Sekitar pukul 23.15,pintu mansion besar itu terbuka lebar dengan suara yang nyaring,nyaris membangunkan gadis kecil yang tengah terlelap dalam mimpinya.
Jane,ia segera turun dari arah tangga lantai dua dan segera turun kebawah untuk melihat siapa dalang dibalik suara nyaring tadi. Itu tidak mungkin perampok kan?
Kini,mata Jane dibuat membelalak kala melihat seorang pria dengan jazz hitamnya yang terlihat berantakan ditambah kemeja putih yang terlihat juga memiliki banyak noda...lipstik?,begitu juga dengan rambut hitam legamnya yang sangat berantakan,dan tercium juga aroma alkohol yang menurutnya tidak sedap! Itu membuatnya mual.
Ah...dan lebih sialnya lagi. Ada seorang wanita berbusana seksi dengan tubuh rampingnya terlihat sedang memapah pria itu menuju keruangan tengah yang begitu besar.
Jane segera bergegas menuju kearah dua sejoli itu,dengan segera Jane membantu wanita itu untuk membopong pria itu menuju kesofa,nasib tubuhnya tidak basar karena terkena air hujan yang dingin.
Jane,ia terus menatap pria yang sedang terlelap ini dengan seksama,hingga dirinya tak menyadari presensi wanita asing disebelahnya ini.
"Ouh...hay,Sooya?"ucap wanita itu,sontak Jane berbalik dan melihat wanita itu. Ia mencoba mengingat-ingat kembali wajah wanita cantik itu.
Ah! Dia ingat sekarang,bukankah itu...Dasha Lharettha?"A-ahm y-ya...apa yang terjadi?"
Ucap Jane berusaha mengontrol dirinya sendiri. Karena jujur saja,dirinya merasa sedikit tidak suka dan bingung melihat wanita itu bisa bersama dengan suamiya saat sang suami dalam keadaan mabuk."Ah...Rahendra mabuk,jadi aku membawanya kesini. Apa tidak boleh?" Ucap Dasha sambil menaikan satu alisnya sontak Jane langsung gelagapan untuk menajawab wanita itu.
"A-am..bu-bukan begitu maksudku..a-aku han-"
"Ah sudahlah,aku akan pulang dulu,nee? Sampai jumpa lagi, dan jangan lupa memberi Rahendra obat penenang...ia sedikit sensitif tadi hhmm."
Ucap Dasha lalu dengan segera ia
pergi dari hadapan Jane yang masih diam mematung mencerna segala isi pikirannya sekarang.
Apa maksud dari wanita itu? Sensitif? Maksudnya?***
Jane dengan segala pemikirannya tentang ucapan wanita itutidak sadar,jika sekarang pria itu,Rahendra tengah bangun dari tidurnya disofa dengan sempoyongan menuju tangga lantai dua. Jane hendak menoleh. Ia mendapati Rahendra yang jampir saja jatuh dari anak tangga.
Denga segera,Jane berlari dan langsung membopong tubuh besar itu untuk ia angkat. Berat,Jane kesusahan menopang tubuh kekar itu,ditambah lagi Rahendra terlihat agak...seksi? Ya,kemeja putih yang ia kenakan kini terasa lembab karena keringat dan rambut yang acak-acakan menambah ketampanannya.
Namun,Jane tidak ingin jika terlalu lama memandang wajah indah itu,jantung Jane kini berdegup begitu kencang. Rasanya mau keluar saja saat itu juga.
Sesegera mungkin,tubuh mungil Jane memapah Rahendra menaiki tangga lantai dua agar segera sampai dikamarnya dan Rahendra yang berada dilantai dua mansion itu.
***
Sesampainya didalam kamar yang bernuansa hitam-abu,Jane segera membaringkan tubuh Rahendra keatas kasur king size itu kemudian berniat untuk melepas alas kaki Rahendra. Setelah selesai,Jane akhirnya memutuskan untuk segera berbaring,namun belum sempat dirinya membaringkan tubuhnya,tangannya lebih dulu dicekal oleh pria itu.
"Siapa yang menyuruhmu mmelakukkan inii?" Rancaunya dengan wajah memerah efek mabuk. Ia mencekal lengan Jane cukup kuat sehingga mungkin saja akan meninggalkan bekas disana.
"A-aku ttidak b-bermaksud sepert- aakh!!" Dengan tiba-tiba,tangan besar itu berpindah dan menjambak dengan kuat rambut Jane hingga ia mendongkak menatap mata elang itu.
"DIAM SIALAN!"Bentak Rahendra dengan tatapan tajamnya. Jane,wanita malang itu hanya bisa menahan tangisnya.
Ia tak ingin menangis maupun terisak sekarang,ia hanya tidak ingin jika anaknya akan mendengar isak tangis dari dirinya."Dengarkan aku baik-baik sialan! Aku menikahimu supaya agar kau dapat membalas semua dosa mu itu! Tapi bukan berarti kau bebas melakukan apa saja!! Camkan itu baik-baik!" Tekan Rahendra penuh dengan amarah.
Dia yang tersulut emosi,ditambah lagi dengan pengaruh alkohol membuat dirinya tak bisa mengontrol dengan baik emosinya sendiri.
Setelah mengatakan itu,Rahendra menghempaskan tubuh Jane dan berjalan dengan sempoyongan menuju kekamar mandi hendak membersihkan dirinya.
Ia melampiaskan segala amarah dan kekesalannya pada wanita malang yang berstatus sebagai istrinya itu.
Tapi,memang itu kan tujuan awalnya menikahi wanita itu? Apa ia salah?ia hanya ingin membalaskan dendamnya.Jane hanya diam,namun air mata yang lolos itu berhasil membanjiri wajah cantiknya. Ia menutup matanya erat-erat dan menggigit bibir bawahnya agar ia tidak menangis. Ia menahan semua nya.
Setelah kepergian Rahendra kekamar mandi,Jane memutuskan untuk merapikan kembali alas kaki dan sepatu,juga jazz yang dipakai oleh pria itu tadi.
Jane menghela nafas kasar,ia sedikit termenung kala ia diharuskan menjalankan pernikahan yang amat menyakitkan dan melelahkan ini,sendirian.
Beberapa saat kemudian,pintu kamar mandi itu terlihat terbuka,menampilkan Rahendra dengan tampilan baju kaos putih polos dan celana boxer miliknya. Ia berjalan mendekat kearah kasur,dan mendapati istrinya itu sudah terlelap menjelajahi alam mimpi.
"Hahh! Sial. Mengapa aku selalu merasa berat saat harus bersikap kasar pada mu? Rasanya berat dengan hanya melepas mu sialan! Umpat pria itu kemudian ia menatap Jane beberapa saat lalu memutuskan membaringkan tubuhnya karena merasa lelap...
Jangan lupa vommentnya yaa? Ini karya pertama ku jadi bantu dengan vote and komen aja aku udah senenggg bangett...makasii🤍✨️and maafkan klo typoo
-TBC-
●Dhasa Lharettha
KAMU SEDANG MEMBACA
Useless Regret[REVISI]
Romance"Apa aku bisa bertahan? ini sungguh menyakitkan dan membuat ku muak,kim..."-Jane Galesca Kim. "Haruskah aku juga ikut berusaha? rasanya sedikit aneh membiarkanmu pergi begitu saja,kau tahu?ini belum berkhir...sial!"-Rahendra Taehyung Kim. Kehidupan...