puppy 10

892 108 6
                                    

The secret of puppy s2

Lagi lagi dan lagi Delynn menemukan boneka beruang dihadapannya, Sudah hampir ke 20 kalinya hal ini terjadi. Untuk kali ini Delynn membawa masuk semua boneka itu lalu ia tumpuk di halaman belakang rumahnya.

"DELYNN!! " Seru seseorang dari depan rumahnya.

Delynn yang hendak menyalakan korek api langsung menoleh lalu segera berjalan menghampiri pintu dan meninggalkan tumpukan boneka itu.

Delynn membuka pintu rumahnya lalu menatap temannya sekaligus tetangganya yang hendak menginap dan yah sekaligus membantunya untuk mengerjakan tugas kuliahnya.

Lana masuk kedalam rumah Delynn dengan senang lalu ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah. Lana begitu menyukai rumah Delynn karena selalu sejuk dan dingin, Rumah Delynn memiliki beberapa AC dan membuat rumahnya cukup sejuk dan dingin.

"Lo mau kemana Del? " Tanya Lana dengan menatap Delynn yang telah selesai mengunci pintu dan berjalan dengan tangannya yang masih membawa korek api.

"Mau ikut? Gue mau bakar boneka" Jawab Delynn dengan terus berjalan menuju teras belakang rumahnya.

"HAH? " Lana terkejut dan langsung berjalan menghampiri Delynn yang sudah menyalakan api.

Lana sedikit terkejut melihat banyaknya tumpukan boneka yang cukup cantik dan mahal. Ia awalnya bingung kenapa Delynn hendak membakar semua tumpukan boneka yang terlihat sangat cantik dan baru.

"Tunggu Del, Kenapa dibakar? Eman eman loh.." Sela Lana dengan menahan tangan Delynn yang hendak membakar boneka itu.

"Habisnya gue ga tau ini dari siapa, Siapa tau kan ada hal hal yang gue ga tau dari dalem boneka ini" Ujar Delynn dengan mematikan korek apinya.

"Lah? Jangan negatif thingking gitu Del. Siapa tau yang ngasih kan orang yang diam diam suka sama lo terus dia bingung cara ngungkapinnya gimana? Kalau dia beli boneka ini dengan effortnya tapi ternyata tau kalau kamu bakar gitu aja gimana? " Tanya Lana dan membuat Delynn terdiam.

"Ya siapa suruh sih naruhnya diem diem, Tiap hari juga. Lo kalau di gituin juga bakalan risih sama takut kan? " Tanya balik Delynn dengan menatap tajam Lana.

"Hehehe.. Iya sihh" Jawab Lana dengan mengaruk kepalanya yang tak gatal.

"Yeuu, Aneh dah. Terus mau digimanain? Bakar aja atau ngga usah? " Tanya Delynn dengan menatap tumpukan boneka itu.

Lana terdiam lalu berfikir dengan keras bagaimana cara agar boneka ini bisa berguna tanpa dibakar. Sampai akhirnya Lana teringat dan mulai menatap Delynn kembali.

"Coba biarin aja dah, Kalau besok ada boneka lagi baru lo bakar semuanya gimana? " Tanya Lana dan membuat Delynn terdiam.

"Bener juga, Yaudah deh. Awas aja kalau besok ada boneka lagi, Gue bakar semuanya tanpa tersisa" Jawab Delynn dengan menatap tajam tumpukan boneka itu.

"Oke sip, Ayo masuk terus kita makan malem gimana? " Tawar Lana dan Delynn langsung menatap jam tangannya yang menujukan pukul 9 malam.

"Lah iya, Kita tadi sibuk banget ya. Yaudah deh ayo gue masakin makanan enak buat lo" Ajak Delynn dengan masuk kedalam rumahnya kembali meninggalkan Lana yang masih terdiam disana.

Lana melirik pada tumpukan boneka itu dan mengambil beberapa bonekanya kedalam rumah. Lana melirik pada Delynn yang masih sibuk memilih bahan makanan di kulkasnya. Lana pun berjalan ke beberapa sudut rumah dan meletakkan beberapa boneka itu di beberapa sudut rumah Delynn.

"LANNN, SINI BANTUIN GUE MASAKK" Ajak Delynn dan membuat Lana sedikit terkejut.

"Ah iyaaaa" Seru Lana dengan tersenyum tipis lalu berjalan menuju dapur setelah meletakkan boneka terakhir di ruang tengah.

→ → ↑ ← ←


Delynn mengacak-acak rambutnya kesal, Ia begitu bingung dan lelah karena tugasnya ini sangat membuatnya bingung. Lana menggelengkan kepalanya melihat Delynn yang sangat stress.

"Belum paham juga lo? " Tanya Lana dengan memasukkan buah jeruk kedalam mulutnya.

"Belum Lanaa, Sumpah susah banget ini. Untung lo tau cara ini, Kalau engga bisa mati gue" Jawab Delynn dengan kembali menatap laptopnya.

"Sini sini gue jelasin lagi dah" Lana mulai mendekati Delynn dan mulai menjelaskan bagaimana cara mengerjakan hal yang membuat Delynn stress.

Sampai 10 menit akhirnya Delynn kembali fokus mengerjakannya dengan tenang dan serius. Lana diam diam tersenyum menatap layar laptop namun aslinya ia melirik wajah Delynn yang begitu cantik.

Lana menggelengkan kepalanya lalu menatap ke arah seisi kamar Delynn yang begitu luas dan full berwarna cream dan hitam. Sampai akhirnya ia salpok pada satu boneka yang terletak dirak buku Delynn, Itu sangat mirip seperti yang hendak dibakar Delynn tadi.

"Eh Del" Panggil Lana dan Delynn hanya berdehem dengan masih fokus menatap layar laptopnya.

"Itu boneka yang sama kek yang mau lo bakar atau bukan? " Tanya Lana dengan menatap boneka itu.

Delynn mulai menoleh dan menatap apa yang Lana tunjuk, Delynn terdiam dan langsung memikirkan sejak kapan ia meletakkan boneka disana.

"Hah? Siapa yang naruh boneka disini? Gue ga pernah ya masukin boneka ke kamar selain boneka boneka gue yang dari orang yang gue kenal" Ujar Delynn dengan berdiri dan berjalan menghampiri rak bukunya.

Delynn mengambil boneka itu dan menatap boneka itu dengan serius, Itu adalah boneka beruang berwarna putih bersih. Ia berpikir dan berusaha mengingat darimana boneka ini berasal dan bagaimana boneka ini bisa masuk.

Sampai akhirnya ia teringat dimana Nala melempar boneka ini padanya dan Nala meletakkannya kembali di rak buku ini. Delynn segera membuangnya ke dalam tong sampah dan ia pun kembali berjalan menghampiri Lana.

"Kok dibuang? Cantik loh bonekanya warna putih bersih gitu " Tanya Lana dengan kebingungan.

"Gapapa, Nala yang naruh dirak buku sana. Gue buang aja dah" Jawab Delynn dengan kembali menghadap laptopnya.

"Oww.. " Lana menganggukkan kepalanya lalu menatap boneka yang tadi Delynn buang di tong sampah itu.

"Eh btw ini bener gak? " Tanya Delynn dan membuat Lana kembali menatap layar laptop Delynn.

→ → ↑ ← ←

Jam menunjukkan pukul 00:56, Delynn dan Lana sudah tertidur dengan nyenyak. Seseorang menatap Delynn dengan tersenyum,  Ia hendak menyentuh Delynn namun ia teringat bagaimana ketika ia hendak menyentuh Delynn.

Akhirnya orang itu mengurungkan niatnya untuk menyentuh Delynn dan memilih untuk menatap Delynn saja yang sedang tertidur. Ia sangat bahagia menatap Delynn dengan jarak yang sangat dekat.

Aku merindukanmu sayang... Batin-






T. B. C.

Ini hanyalah sebuah karangan/fiksi, Jangan kaitkan tokoh cerita ini ke dalam kehidupan asli.
Jika ada salah dalam pengetikan, pengejaan atau tanda baca mohon maaf dan bisa beri saran dan kritik yang positif.
Maafkan saya jika terdapat beberapa alur yang sulit dimengerti, Karena otak saya sedikit gancet

the secret of puppy S2 [lilynn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang