[ KAVIN 37. ❥ HARI YANG BERBEDA ]

428 31 12
                                    

HAI SEMUA AKU KEMBALI LEBIH AWAL, MAAF MINGGU KEMARIN AKU NGK UP 🥹

YANG MAU TAU INFO UP CERITA KAVIN KALIAN BISA GABUNG FI GROUP IG YA LINKNYA ADA DI BIO AKU @tinar.wulan 🫶🏻

SEPERTI BIASA JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN LEWAT VOTE DAN KOMEN 😇

✨ SELAMAT MEMBACA ✨

37. HARI YANG BERBEDA

Pagi ini seorang gadis berhijab sedang menumpu dagunya di atas meja, tangannya bermain dengan bolpoin yang ia coret-coret diatas buku tulisnya, hari ini adalah hari pertama kalinya Tasya sekolah tanpa pangeran yang selalu membuatnya semangat dan bahagia tentunya, karena lelaki bermata elang itu masih belum diperbolehkan untuk kembali ke sekolah maupun beraktivitas seperti biasanya, ia juga di antar Faisal ke sekolah pagi ini, karena permintaan dari Kavin.

Tasya menoleh Putri yang sedang membaca buku novel dan melirik teman-temannya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing karena hari ini free class sampai jam istirahat pertama, ia menghela nafasnya panjang. "Kak Kavin, Asya bosen tau," gumamnya.

"Halo Bu Ketua," panggil Krisna yang baru saja datang bersama Adit.

Hari ini memang Kavin menyuruh semua anggota DRAGGOS untuk masuk sekolah seperti biasa meskipun tanpanya karena di tugas untuk menjaga perempuan kesayangannya, lelaki bermata elang itu juga meminta agar penjagaan Tasya di perketat selama ia masih belum bisa ke sekolah, sejujurnya Kavin sempat memberontak dan ingin tetap bersekolah namun karena hujaman kejam dari Faisal dan Galen jadi mau tidak mau Kavin menurut saja untuk tidak sekolah lebih dulu dan akan kembali bersekolah besok.

Tasya mendongak malas dengan dagu yg masih menempel pada tumpukan tangan "kenapa Kak Nana?" tanyanya.

"Jangan bosen terus dong Cil, lecek tuh muka jadinya, mending kita ke taman sekolah ada yang lain juga udah pada nunggu," ajak Krisna berdiri disamping Tasya.

"Bener mumpung jam free juga Sya yuk," sahut Adit ikut menyetujui.

"Mau kemana nih gak ajak-ajak jahat banget sih Kak!" serobot Jia yang baru saja keluar dari kumpulan ghibah nya.

"Ikut aja lo," Krisna melirik Jia sekilas sambil memutar bola matanya malas.

Jia hanya meresponnya dengan memukul keras punggung Krisna sampai suara meringis keluar dari mulut sasaran.

"Tapi ... Asya males Kak Nana, gak bisa gerak, cuman bisa diem kaya patung," Tasya memanyunkan bibirnya tangannya kembali memainkan bolpoin.

"Kok gitu sih? semangat dong Sya, kalau Kak Kavin tau lo gini dia pasti ngambek," sela Putri sebelum suara Krisna yang menanggapi.

Tasya hanya melihat Putri yang berjalan mendekat ke arah bangkunya enggan untuk mengeluarkan suara karena rasa bosan dan malas yang lebih mendominasi dirinya saat ini, pagi tadi saja ia memakan sarapannya dengan sangat lesu sampai membuat Fatimah dan Angga khawatir, sama seperti Kavin yang di hujam oleh Faisal dan Galen, Tasya juga dihujam oleh Kavin sendiri agar perempuan itu tetap pergi ke sekolah dan kembali ke rumah sakit saat pulang sekolah tiba, padahal Tasya sudah merengek secara bruntal di depan Kavin agar ia tidak ke sekolah dan terus menemani lelaki itu saat akan pulang di jemput oleh Angga.

"Ayo Sya gue juga bosen nih ghibah orang mulu," bujuk Elise yang menggoyang-goyangkan tubuh Tasya.

"Ihh Elise pusing tau kepala Asya di goyang-goyangin gitu," sungut Tasya menyingkirkan tangan Elise dengan menggerakkan punggungnya.

"Maap Sya, habis lo diajak healing gak mau," balas Elise.

Putri memegang tangan Tasya, "Yuk," ajaknya.

KAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang