Mereka berkumpul di ruangan seperti biasa. Hayden yang membuka pembahasan dilanjut dengan Calvin yang memimpin. "Gue pimpin dengan pembahasan Rama ya" "Seperti biasa gue bakal bikin beberapa poin penting, pertama meninggalnya Rama diduga bunuh diri karena disaat kejadian tidak ditemukan orang yang pergi ke rooftop selain Rama, kedua berdasarkan surat yang ditinggalkan Rama untuk Hayden dan Lily seharusnya ada enam foto tapi yang didapat cuma tiga artinya ada yang ngambil duluan sebelum Hayden dan Lily, ketiga fakta tentang Rama adalah saksi satu satunya kejadian tahun lalu dan selama ini dia mendapatkan terror" Calvin berhenti sejenak. "Ada tambahan atau pertanyaan?" Tanyanya ke yang lain.
"Apa buktinya tidak ada yang ke rooftop?" Tanya Jevan.
"Info dari hasil meeting pihak sekolah dengan ketua kelas cctv area menuju rooftop tidak menandakan adanya orang lain yang pergi sebelum atau setelah Rama" jawab Kataryn
"Mereka menampilkan rekamannya?" Tanya Jeremy "Iya, dua cctv, rekaman menangkap Rama yang pergi ke rooftop sendirian dan rekaman sebelum Rama ke rooftop sampai kejadian berlangsung"
"Tapi dilorong itu ada tiga cctv, kenapa cuma dua rekaman" kata Jeremy
"Rusak, salah satu ketua kelas menanyakan itu dan jawaban pihak sekolah adalah satu cctv waktu itu sedang diperbaiki" jawab Kataryn lagi
"Aneh" kata Jeremy. Yang lain mengerutkan keningnya "kenapa?" Tanya Lily
"Bokap gue bilang tiga tiganya ada rekamannya" jawab Jeremy "setelah kejadian itu para donatur dikumpulkan dan diberikan arahan kejadian, dimeeting itu juga menampilkan beberapa bukti kalau itu bunuh diri salah satunya rekaman cctv saat Rama ke rooftop dan setelahnya, bokap juga bilang kalau ada tiga cctv dan tiga rekaman" tambahnya
"Gimana dengan rekaman sebelum Rama naik?" Tanya Hayden
"Gak ada, gue udah liat videonya dari hp bokap, cuma saat Rama naik dan setelahnya" jawab Jeremy yakin
"Oke, Vin tugas lo dapatin rekaman cctv itu ketiga tiganya, satu hari sebelum kejadian dan satu hari setelah kejadian" kata Hayden
"Di meeting sekolah mereka nampilin dua cctv kejadian sebelum dan sesudah Rama naik ke rooftop dan di meeting dengan donatur tiga cctv kejadian saat dan setelah Rama naik, ada yang ditutupi dari rekamannya" tambah Hayden dan mendapat anggukan paham dari yang lain.
"Ren, besok bantu gue buat dapatin cctvnya, Nay gue perlu alat tambahan buat ngambil data tersembunyinya" kata Calvin ke Reno dan Nayla, yang kemudian mendapat anggukan persetujuan dari keduanya.
"Urusan cctv sekolah kita tunggu kabar dari Calvin, gue dan Lily kemaren udah dapat rekaman cctv area rumah Rama" kata Hayden sambil membuka laptopnya dan menunjukkan rekaman seorang perempuan menggunakan jaket dan topi yang berjalan menuju rumah Rama setelah acara duka di sana.
"Dari semuanya satu orang ini yang mencurigakan" tambah Hayden
"Dia masuk tanpa membawa apa apa tapi dia keluar dengan amplop ditangannya" kata Lily
Yang lain memperhatikan seksama. Ada yang janggal dalam hati Jevan, seakan dia mengenali sosok itu.
"Postur tubuhnya sama seperti salah satu cewek di foto yang dikasih Rama bukan?"Kataryn dengan ingatan yang tajam menelisik
Nayla yang mendengarnyapun mengambil alih laptop ditangan Hayden, mencoba menganalisisnya. Dan benar 99% terdapat kesamaan dari postur dan bentuk tubuhnya dengan salah satu foto cewek yang diduga pelaku kejadian satu tahun lalu.
"Sama" kata Nayla sambil menunjukkan ke arah yang lain.
"Gimana caranya kita nyari tiga orang itu?" Tanya Kataryn terdengar sedikit frustasi.
"Kenapa? Kenapa dia ngambil tiga foto saja kenapa gak semuanya" tanya Lily sambil mengetukkan bolpoinnya ke meja, memikirkan segala kemungkinan.
"Terlalu samar sebenernya, dari surat Rama seharusnya foto foto itu adalah bukti kejadian satu tahun lalu dan foto pelaku, tapi kalau foto itu yang diambil cuma tiga, apa tiga yang lain itu jebakan? dia sengaja ninggalin? Atau ah terlalu banyak asumsi yang gue pikirin" tambah Lily frustasi
"Mungkin karena dia gak tau bakal ada barang lain yang ditinggal seperti surat itu, jadi pelaku sengaja ninggalin bukti dengan tiga foto yang tidak menampilkan wajah mereka agar kalian tidak curiga" asumsi Jevan
"Gue sama Lily bakal mastiin lagi ke ibunyg Rama tentang siapa dia dan apa yang dia lakukan, serta bagaimana bisa dia masuk ke kamar Rama" jawab Hayden
"Nay, gue minta tolong cek cctv kelas satu hari sebelum kejadian, dari pagi" tambahnya
"Okey" jawab Nayla semangat
"Terus siapa yang neror Rama?" Tanya Kataryn
Sambil menggeleng Hayden menjawab "Gue gak nemu clue apapun, karena bukti terornya ada di hp yang dimaksud dalam surat Rama sedangkan Hp itu juga ikut hilang"
Yang lain mendengarnya sambil menghela nafas kasar. "Ren, Rama gak pernah kasih tau lo terkait teror itu?" Tanya Lily ke Reno
"Dia cuma ngasih gue beberapa nomer dan minta gue buat ngelacak, tapi nihil karena itu cuma nomor kosong yang sekali pakai dan hilang" jawabnya
"Berapa nomer?" Tanya Hayden " lima" jawabnya
"Sejak gue dikasih kelima nomer itu hampir tiap hari gue pantau, tapi gak ada tanda salah satu dari kelimanya itu aktif" tambah Reno
"Oke, gue rasa cukup dulu kali ini" ditutup dengan Hayden dan helaan nafas dari yang lainnya. Terlalu banyak teka teki batin mereka. Cukup lama mereka membahas ini.
"Arinnnnnn, ayuk makan indomieeee" teriak Lily ditujukan pada Kataryn
Sedangkan Hayden yang disebelahnya menyahut "gak ada indomie untuk kedua kalinya hari ini ya Ily"
"Ishhh Adennnn, mau indomieeee" jawab Lily dengan manja
"Gak" tolaknya, sedangkan Kataryn dan Calvin tertawa mendengarnya
"Kamu udah makan indomie ya tadi Ilyyyy jangan pura pura lupa" tambah Hayden
Cih Lily yang dilarang mencebikkan bibirnya ke arah berlawanan dari Hayden berada, tiba tiba dia terdiam memikirkan sesuatu. Sedangkan Hayden yang menangkap keanehan itupun bertanya "kenapa Ily?"
Lily yang ditanya menatap Hayden diam. Dia menggelengkan kepalanya. Kemudian menuju meja Nayla membisikkan sesuatu dan mendapat respon anggukan darinya.
Hayden melihatnya, menatap penuh tanya. Sedangkan Lily yang ditatap cuma memberikan senyuman dan berkata "Nanti aku kasih tau"
Sedangkan disisi lain "Jer" panggil Jevan. "Gue tau apa yang lo pikir Jev" jawab Jeremy "Kita pastikan dulu baru nanti kita bahas sama yang lain" tambahnya. Jevan yang mendapat jawaban menganggukkan kepala. Kemudian mereka kembali kerumah masing masing.
Setelahnya Hayden dan Lily menyempatkan untuk berjalan sejenak ke taman. Dan duduk disalah satu bangku disana.
"Adenn" kata Lily, Hayden yang dipanggilpun menoleh melihat Lily disebelahnya, cantik batinnya.
"Ini pertama kalinya aku ngerasa clues banget buat mecahin suatu masalah" kata Lily
Sedangkan Hayden tersenyum mendengarnya, Lily memang tidak terbiasa dengan situasi yang penuh teka teki, selama ini jika ada masalah cukup dengan bantuan asisten orang tua mereka maka masalah akan selesai, tapi sekarang lain lagi, mereka sendiri yang harus mencari siapa dan alasan apa yang terjadi.
"Pelan pelan Ily, gak ada bangkai yang bisa ditutup rapat kan, aku yakin kita bisa cari siapa pelakunya, lagi pula kita udah punya team yang hebat" jawab Hayden
Lily yang mendapat jawaban menenangkan menganggukkan kepalanya tanda setuju kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu Hayden. Haydenpun membalas dengan mengenggam tangan Lily. Tapi dari kejauhan ada seseorang dalam mobilnya yang memantau kegiatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH
ФанфикBangkai tetaplah bangkai, mau ditutupi seperti apapun akan tercium juga. Disinilah Wilona dan Haikal berada, dua penerima beasiswa tahun kedua yang baru. Bisakah mereka mengungkapkan kebenaran kejadian satu tahun lalu? Apakah mereka yang berujung di...