9 || Mengunjungi makam papa

47 2 5
                                    

HAPPY READING

****

Sore ini setelah pulang sekolah tadi, laskar pergi ke makam papahnya sesuai yang ia katakan pada bundanya kemarin jika dirinya akan mengunjungi rumah kedua sang papah. Sudah hampir 2 tahun laskar ditinggal oleh sosok yang selalu menjadi contoh bagi dirinya, seorang pria yang bertanggung jawab serta kuat, tidak bisa dipungkiri betapa sakitnya kehilangan orang yang disayang.

Saat sudah sampai di makam ia segera menghampirinya, di batu nisan itu bertuliskan nama Hendri Putra Adijaya, mendiang sang papah. Tujuan ia kesini hanya untuk bercerita padanya karena sudah lama ia tidak mengunjunginya, biasanya kalau sedang ada masalah yang mungkin ia sudah tak tau harus bagaimana, ia akan mengunjungi makam papahnya, bukannya ia tidak pernah cerita pada sang bunda tapi ia tidak ingin membuat beban bundanya semakin bertambah. Ia tahu pasti bundanya sudah sangat lelah menghadapi sikapnya yang seperti ini.

"Assalamualaikum pa, hari ini laskar dateng lagi buat temuin papah". Ia mulai duduk disamping makam papahnya.

"Maafin laskar ya baru Dateng sekarang".

"Laskar cuma mau cerita sama papa, laskar capek pa, boleh gak laskar ikut papa aja, tapi kalo laskar ikut papa bunda sama kak Senna siapa yang jagain, soalnya papa pernah bilang ke laskar kalo papa udah gak ada, laskar yang harus jagain mereka, makanya papa selalu bersikap keras sama laskar supaya laskar jadi laki-laki yang kuat kan pa? Supaya laskar bisa tanggung jawab sama kehidupan laskar".

"Pa, kenapa ya masalah laskar dulu belum selesai sampe sekarang, dia masih nganggep laskar pembunuh, padahal kan itu bukan salah laskar pa itu murni kecelakaan, bunda tau pa tentang masalah ini dulu bunda khawatir banget sama laskar karena takut laskar dilapor polisi, tapi untungnya ada bukti kalo laskar gak bersalah".

"Tapi kenapa pa, dia masih bilang kalo laskar yang ngebunuh padahal udah jelas bukan, sampe' dia bilang kalo dia bakal bales dendam ke laskar katanya dia bakal hancurin hidup laskar, laskar takut pa kalo bunda sama ka Senna yang bakal ikut terlibat dalam masalah ini, laskar gak mau mereka kenapa-napa". Laskar masih menahan kesedihannya, ia rindu sekali dengan sosok pria yang selalu menjadi pelindungnya.

"papa doain laskar di sana ya supaya laskar bisa jagain mereka berdua buat papa, laskar bakal tepatin janji papa buat bahagiain mereka, coba aja papa masih ada pasti laskar seneng banget, laskar gak bakal sia-siain waktu sama papa, tapi tuhan lebih sayang papah, maaf juga ya pa laskar belom bisa jadi anak baik yang papa mau tapi laskar bakal usaha buat berubah jadi lebih baik, makasih ya pa udah dengerin cerita laskar, semoga papa Dateng ke mimpi laskar".

"Janji ya pa, kita bakal ketemu lagi, nanti kita kumpul lagi bareng-bareng sama bunda dan kak senna, kalo gitu laskar pamit pulang ya, assalamualaikum pa". Laskar pun beranjak dari makam tersebut.

Tidak ada seorang pun yang tidak merindukan orang yang paling dia sayang apalagi jika sudah pergi jauh dari kehidupannya.

Cukup lama ia bercerita dengan sang papah walaupun papahnya tidak ada tapi ia yakin papahnya itu mendengar semua ceritanya, tujuannya kesini hanya ingin melepaskan beban masalahnya, biasanya setelah ia bercerita di makam sang papah membuatnya sedikit lebih lega karena sudah mengeluarkan semua keluh kesahnya.

🐳🐳🐳

Di dalam apartement, seorang gadis tengah bersantai diruang tamu dengan seorang bayi mungil sambil menonton film dan menikmati teh hangat yang dibuatnya. Sehabis pulang sekolah tadi Agatha langsung membersihkan dirinya kemudian lanjut mengurus El karena jika sore bi Eni akan segera pulang.

The Miracle Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang