Bab 22

100 7 2
                                        

Jangan lupa comen and vote sebelum baca, makasih yah 😊😉

Kalian kangen gue ngak, bilang kangen dong hahahaah 😂🤣

🕊

Happy reading📌

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🕊


"Lepasin gue!" Ucap Ema

"Gavin?" Ucap Ema ketika melihat orang yang menarik tangan nya

"Hai, Ema. Lama gak ketemu yah?"

"Iih kamu, bikin kaget aja sih loh vin" ucap Ema

"Heheh, maaf yah Ema. Eh btw, Besok loh ada acara ngak?" Tanya Gavin

"Gak ada kok, emang kenapa?"

"Gimana kalau besok kita ke kafe mama aku?"

"Hmm boleh lah, yaudah besok lo jemput gue. Lo masih ingat kan ruma gue"

"Yah masih lah, gue bahkan ingat apa yang kamu suka"

Mereka berdua pun mengobrol barengan, tak terasa kini jam menunjukan pukul 17:20

"Oh iya, gue hampir lupa gue mau ke ruma teman aku"

"Yaudah, mau aku antar?" Tawar Gavin

"Yaudah deh, ayo vin"

Gavin pun pergi mengantar Ema ke rumah Bella. Saat Ema sampai di depan rumah Bella seseorang melihat interaksi antara Ema dan Gavin

"Kamu mau mampir dulu?"

"Ngak usah, aku pamit dulu yah. Nanti di cariin sama mama"

"Yaudah dada Vin, salam buat Tante yah!" Teriak Ema ketika Gavin sekarang sudah ada di dalam mobil

"Ekhemm"

"ASTAGA, KAGET ANJING!" Teriak Ema yang kaget

Mendengar teriakan dari Ema, orang itu pun tertawa terbahak bahak mendengarnya

"Iiss Mara mah, kaget tau" aduh Ema

"Hehehe. Maaf maaf, siapa tuh?" Tanya Mara

"Oww itu, teman doang" jawab Ema

"Teman apa bukan?" Ucap seseorang yang baru saja tiba

"Astaga, Naura. Kalian itu yah bikin kaget tau" ucap Ema yang mengusap dadanya

"Maaf kan saya tuan" ucapnya dramatis

"Ayo dong di jawab" tanya Mara

"Iss kalian kepo amat sih, ayo kita masuk pasti udah di tungguin tuh sama mereka" ucap Ema lalu pergi meninggalkan mereka yang masi saja tertawa

Saat Ema masuk ke rumah Bella, ia melihat Leon dan seorang gadis yang pernah ia lihat di taman. Melihat Leon yang begitu perhatian kepada gadis itu membuat perasaan Ema sedikit sakit hati

"EMAA, KESINI" Teriak Bella memanggil Ema untuk datang ke sampingnya

Ema pun pergi ke samping Bella yang kini tengah Memanggang jagung bersama katarina. Acara perayaan kelulusan Edward pun berjalan dengan sangat baik dan kini mereka semua pun memutuskan untuk pulang ke ruma masing masing

"Kami pulang dulu" ucap mereka semua kecuali Bella, Eja, dan Edward yang memang karna itu ruma mereka

******

Siang hari, terlihat seorang gadis tengah menunggu seseorang

"Aiss lama sekali" ucap gadis itu yang mulai kesal

Tiba tiba suara motor berhenti di depan gadis itu yang masih mara

Tin

Tin

"Heheh. Maaf yah, Ema tadi aku ketiduran" ucap Pria itu dengan sedikit cengiran

"Yaudah deh gue maafin, tapi gue masih kesel sama lo"

"Sekali lagi maaf yah, Ema. Gimana nanti gue beliin lo es krim deh" ucapnya yang membuat Ema tersenyum puas

"Ok, lo udah janji yah. Yaudah ayo, nanti ditunguin sama mama kamu" Ajak Ema

Mereka pun pergi ke kafe tempat ibu Gavin berada. Kemudia Gavin dan Ema sampai ke Kafe Flora

"Hai tante" ucap Ema lalu memeluk nya

"Aduh lama ngak ketemu yah, si kosta mana sayang?" Tanyanya

"Ow Kostanya lagi sama pacarnya tan" jawab Ema

"Ow, Kosta udah punya pacar yah?"

"Udah tan, pacarnya temen aku juga" jawab

"Waah ngak nyangka si Kosta sekarang punya pacar, gue aja masih jomblo loh" ungkap Gavin

"Makanya cari pacar, jangan asik game mulu" ucap Ibu Gavin

"Aduh ma. Lagian kan Gavinya juga masih mudah loh, trus Ema juga masi jomblo kok" ucap Gavin dengan nada malas

"Enak aja lo bilang gue masih jomblo"

"Yaah emang bener kan, siapa juga yang suka sama orang tomboy kek lo" ucap Gavin lalu mendapatkan jitakan kuat dari sang ibu

"AKHHSS, sakit loh ma" ucap Gavin yang kesakitan sambil memegang kepalanya yang jadi sasaran sang ibu

"Makanya jadi cowok itu jangan terlalu lemes kali" ucap Ibu Gavin

"Syukurin deh loh. Hahahah" ledek Ema

"Iih gak asik ah. Padahal yang Gavin bilang itu kenyataan loh"

"Gini gini gue banyak yang suka loh"

"Yaah sayang sekali, Ema nya sudah punya pacar. Padahal tante mau jodohin sama kakak Gavin loh"

"Kenapa gak Gavin aja ma. Kenapa Harus si Arga sih"

"Yah si Arga mah orangnya baik, pintar gak bodoh kayak kamu" ucapnya yang membuat Gavin memasang senyum palsu

Melihat raut wajah Gavin jadi sedih membuat Ema khawatir

"Oh iya tan, kalau gitu kami pergi ke taman dulu yah tan" ucap Ema yang mendapatkan persetujuan

Gavin pun membawa Ema ke taman kota itu, berkeliling lalu berhenti di salah satu restoran yang cukup terkenal. Mereka berdua pun memesan makanan karena di rasa cacing yang ada di dalam perut mereka sudah konser

"Ema. Gue ke toilet dulu yah, kebelet soalnya" ucap Gavin lalu segera ke toilet

Saat Ema sedang menunggu pesanan datang, mata Ema melihat seseorang yang terlihat sangat familiar baginya. Saat hendak memfokuskan terlihat Leon tengah berdua dengan seorang gadis di samping nya

"WOOI"teriak seseorang yang membuat lamunan Ema berhenti

"GAVIIIIN"teriak Ema yang kesal dengan yang dilakukan Gavin

"Akhhs, sudah Ema. Sakit loh" ucapnya

"Makanya, jangan kagetin ah entar jantungan kek mana"

"Udah dong Ema, malu loh kita di liatin tuh" ucap Gavin menyadarkan Ema, ia pun melihat dan benar saja mereka jadi pusat perhatian semua tamu yang ada di situ termasuk Leom dan gadis di sampingnya

Malu? Tentu saja Ema sangat malu apa lagi semua para pelanggan melihatnya. Ema mengutuk Gavin di dalam hatinya sungguh ia sangat sangat malu sekarang



Gimana guys, mau lanjut ngak? Jawab dong

Maaf yah kalau ceritanya mulai gak masuk akal banget, soalnya gue juga sempet bingung mau lanjut kek gimana ceritanya

Pokonya jangan lupa pantau terus cerita aku yah

Kosta Kecmanovic (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang