"Yuk cabut," kata Zee membereskan barang-barangnya.
"Hah kemana?" Tanya Fre bingung.
"Ikut aja," kata Olla menarik Fre mengikuti mereka.
Mereka menuju suatu gedung pertemuan yang sepertinya sedang ramai. Sepertinya sedang ada acara pertemuan.
"Ngapain kesini?" Tanya Fre.
"Ayo, lu, gue, ma Olla kesini, tar anak-anak ngurus sisanya," kata Zee turun dari mobil. Olla mendorong Fre turun dari mobil.
Mereka jalan menuju pintu samping gedung. Fre kaget melihat seorang pria dengan stelan jas rapi berdiri disana menunggu mereka.
"Bang," tanya Zee fist bump dengan pria itu dan masuk.
"Bang Gits," kata Fre.
"Ayo, gue gak suka temen gue dikerjain," kata Gito merangkul Fre masuk kedalam.
Acara itu adalah acara beberapa pejabat dan pengusaha top negara mereka. Disana terlihat Tian dan orang tuanya, orang tua Marsha, bahkan ada orang tua Zee dan beberapa rekan lainnya.
"Gue balik ya, dari sini lu bisa akses kan Zee? Ini kunci ke balkon atas," kata Gito ngasih akses card dan dirinya kembali ke bangkunya.
Mereka segera meluncur ke balkon atas. Zee langsung asik sendiri dengan laptopnya. Olla tiba-tiba pergi dari situ. Tersisa Fre yang bengong.
"Lu mau ngapain? Gue mau disuruh apa?" Kata Fre.
"Lu diem aja, lu perlu disini buat mantau aja," kata Zee senyum smirk.
Gak lama Olla balik dan mengatakan pada Zee semua dah siap. Zee ternyata sedang nge hack komputer monitor layar yang digunakan.
"Show time baby!" Zee langsung senyum dan layar berubah menjadi hitam.
Semua terkejut. Panitia lebih lagi. Mereka sedang berusaha memperbaiki. Saat tiba-tiba dilayar muncul potongan obrolan Tian yang sedang menyuap polisi terhadap kasus narkoba yang melilitnya, dilanjutkan bukti kasus korupsi bapaknya.
Semua mulai panik, keluarga Tian dan anak buahnya mulai rusuh dibawah. Panitia habis di caci maki, kondisi makin tidak terkendali.
Tiba-tiba segerombolan polis datang disana. Layar masih melanjutkan bioskop kejahatan Tian dan keluarganya. Polisi mulai menangkap mereka.
Sampai di detik layar menunjukan percakapan Tian dan Muthe yang menjelaskan rencananya terhadap Marsha dan keluarganya.
Polisi bahkan menemukan bukti-bukti di mobil milik Tian. Olla hanya nyengir, siapa lagi yang paham ngedodol mobil kalo bukan yg biasa ngurusin.
Ke kisruhan itu bahkan langsung diliput media yang entah info dari mana sudah berada disana.
Disaat kisruh itu sedang dipuncaknya, termasuk mamanya Marsha yang ngamuk-ngamuk memaki keluarga Tian dan Tian. Fre dan yang lain diloloskan bang Gits dari pintu belakang.
"5 menit, gue ke mobil," kata bang Gits kembali ke dalam.
"Ini semua kalian yang bikin?" Tanya Fre. Zee dan Olla hanya nyengir, maenan gini mah cuman kayak waktu kita bongkar skandal korupsi si kepsek Fre," jelas Zee tertawa.
Tidak lama setelah polisi membawa semua orang-orang disana Gito muncul dan segera membawa mereka pergi dari sana dengan mobilnya.
"Ini jadi skandal terbesar taun ini sih pasti," kata Gito sambil tertawa.
"Bang, makasih banyak ya," kata Fre.
"Santai Fre, lu sahabat gue juga, gue gak bakal biarin orang kayak keluarga mereka ngerusak lu," kata Gito.
Mereka menuju rumah milik Gito. Ya rumah itu mereka jadikan meeting poin. Sesampai disana didalam rumah sudah ada Indah, Jessi, Marsha dan Fio, beserta the crew yang lain.
"Gue ke kantor polisi dulu ya, tar gue info in, santai aja, gue tinggal sendiri kok," kata Gito pergi lagi setelah mereka turun.
Orang pertama yang Fre peluk tentu saja Fio. Dia meminta maaf atas semua yang terjadi dan kekhawatirannya.
"Zee, aku...," Marsha gak bisa berkata-kata hanya air mata yang keluar. Namun Zee langsung memeluknya.
"Maafin aku Sha," kata Zee memeluknya.
"Sekarang gimana Zee?" Tanya Oniel.
"Gue pengen tau pergerakan mamanya Marsha dulu," kata Zee.
"Oke, keep in touch ya, gue harus balik Bandung dulu, Ashel pasti khawatir," kata Adel pamitan. Fre memeluk Adel dan mengucapkan terima kasih nya.
"Mama papa pergi, tapi mama udah kabarin aku, mereka gak balik US, mereka di Singapur," kata Fio.
"Iya Jabieb dah bilang ma aku," kata Fre.
"Mereka percaya kok sama kamu, mereka sayang sama kamu, papa ngotot gak mau ninggalin kamu, mama yang ngerayu, biar mereka gak kebawa imbasnya dulu, Jabieb minta gitu," kata Fio menjelaskan. Fre hanya mengangguk.
"Guys, dari sini gue minta kalian kembali dulu, gak usah anggep kejadian ini ada, gue ma Marsha mau kerumah Marsha," kata Zee.
"Lu yakin Zee?" Tanya Fre.
"Yakin, biar kali ini gue yang maju," kata Zee. Marsha dari tadi hanya berdiri bergelayut disebelah Zee.
Saat mereka hendak pergi tiba-tiba Marsha pingsan dan perdarahan. Mereka mengurungkan niatnya untuk bubar dan mengantar Marsha ke RS.
**************************************
Its not over yet guys,
Tian dan the crew sama2 belom puas
Next akan ada adegan part yang lebih seru
Happy reading