19. Gagal Terus!

271 55 15
                                    

Zayyan berpikir keras, dia harus mencari cara untuk membebaskan teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zayyan berpikir keras, dia harus mencari cara untuk membebaskan teman-temannya.

"Akh!" kaki kanan Alex dan Bagas dipukul menggunakan palu sampai patah.

"gue gak bisa liat temen-temen gue tersiksa" Zayyan menatap sendu ke arah mereka.

"ZAYYAN TOLONG ARGHH!" teriak Wain saat lengannya dipatahkan, suara retakan tulang pada lengan Wain terdengar begitu jelas.

"gue harus apa" Zayyan mengacak rambutnya frustasi.

Leher Davin akan dipenggal oleh anak buahnya Ningsih.

"sebentar lagi dia akan mati"

"Hahaha"

"GAK!" Davin memalingkan kepalanya kanan dan kiri, ia terus memberontak.

"DIAM!"

"TAU BERISIK AMAT, NIKMATI SAJA KEMATIAN ANDA BOCAH!"

"setelah bebas dari sini gue pastiin lo berdua yang bakal mati!" ancam Davin

"HUU~ TAKUT"

"BOCAH INGUSAN SEPERTI ANDA INGIN MENGANCAM KAMI? HAHAHA"

"LEPAS!" bentak Davin

Anak buah Ningsih tidak menggubrisnya, mereka langsung saja mendekatkan alat pemotong kayu pada leher Davin.

Semakin dekat..

"GAK! LEPAS!" Davin menahan nafasnya saat alat pemotong kayu itu sedikit lagi akan mengenai lehernya.

"BERHENTI!" cegah Zayyan

sontak ke-dua anak buah Ningsih menghentikan aksinya, mereka menatap Zayyan keheranan.

Davin bernafas lega, untunglah Zayyan mencegah mereka jika tidak mungkin leher Davin sudah putus.

"Zayyan apa yang kamu lakukan?!" tanya buk Ningsih dengan tatapan menyelidik.

"s-saya.. saya hanya ingin menyampaikan pendapat saya" gugup Zayyan

"Pendapat apa?"

"Menurut saya lebih baik membunuh mereka semua pada malam hari agar lebih seru, saya lebih suka mendengar jeritan mereka pada malam hari" Zayyan mulai berkeringat dingin.

"ya pendapat kamu boleh juga, suasana malam hari jauh lebih menyenangkan" Buk Ningsih menyungging senyum.

Zayyan menghembus nafas lega "untung dia setuju" batin Zayyan

"Bos tapi saya baru saja mengubur salah satu teman mereka"

"BODOH! CEPAT KELUARKAN DIA!"

"b-baik bos"

"siapa yang mereka kubur?" panik Zayyan

Anak buah Ningsih beramai-ramai membongkar galiannya kembali untuk mengeluarkan Gibran dari dalam lubang.

Blood School [Zayyan xodiac]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang