Fio hanya bisa menanti Fre sadar dari kondisinya. Dirinya bahkan enggan untuk pulang. Marsha dan mamanya Fio senantiasa menemaninya.
Marsha merasa bersalah pada Fre yang terseret masalahnya. Dirinya juga meminta maaf pada Fio yang akhirnya menunda semua acaranya karena kondisi.
Kejadian pada the pit tidak hanya mengganggu the crew tapi semua yang pernah bernaung di bawahnya. Geng motor legend, club motor, anak-anak penghobi motor semua bergantian menjenguk Babe yang kondisinya semakin turun.
"Fio, gimana Fre?" Tanya Zee yang baru saja datang membawakan mereka makan.
"Belum ada perubahan Zee, dokter selama ini bilang dia baik tapi belum sadar juga sampai sekarang," kata Fio lemas.
"Tante atau Fio kalau mau balik dulu gak papa, saya disini kok," kata Zee. Akhirnya mamanya Fio pamit pergi meninggalkan mereka.
"Sha, kamu gak mau pulang aja?" Tanya Fio pada Marsha yang juga nampak lelah.
"Gak papa Fio," kata Marsha. Zee menarik Marsha mendekat padanya dan menyuapi Marsha.
"Udah ketemu Zee orangnya?" Tanya Fio ada rasa kebencian di dalam suaranya.
"Lagi di urus sama anak-anak," kata Zee menenangkan Fio.
"Maaf ya Fio, ini semua karena aku," kata Marsha kembali mengutuki dirinya.
"Sha! Udah deh! Kamu pikir dengan kamu begitu Fre bakal bangun?! Gak! Kamu tu harusnya sadar! Kalo aja dari dulu kamu gak ngebantah dia, semua gak akan jadi begini," kata Fio kembali menangis, dirinya membenamkan wajahnya dalam dada Fre.
"Sha, kita pulang aja ya, biar semua bisa istirahat," kata Zee. Akhirnya Marsha menurut pada Zee.
"Fio, doa ya, kita juga selalu bantu berdoa, serahin semuanya sama kita ya," kata Zee mengusap rambut Fio dan Fre bergantian, kemudian dirinya membawa Marsha pulang.
Malam itu semua info telah terkumpul, baik pengeroyok Fre maupun pengerusakan terhadap the pit dan penganiayaan babe. Semua merujuk pada satu nama, TIAN. Kasus ini sudah Zee berikan pada polisi namun sepertinya mereka enggan bergerak.
The crew, the parasite, young boys, dan Galaxy, empat nama besar yang tumbuh dan berkembang di the pit memutuskan untuk berkumpul dan membereskan sendiri urusan ini.
"Malam ini kita disini untuk menyelesaikan urusan yang tidak bisa dibereskan pihak berwajib, kita balaskan dendam the pit, Fre dan Babe," kata Adel panglima tempur the crew.
"Mohon doa buat babe, barusan gue dikabarin kondisinya turun lagi," kata Levi ketua Galaxy.
Semua bersorak dan bersiap bergerak menuju markas musuh mereka. The crew dengan anggota paling sedikit siap memimpin pasukan. The crew adalah legend yang paling di hormati disana.
Walau mereka hanya 30 orang mereka siap menyerbu. Berjalan beriringan bak konvoi mereka menuju tempat Skull, geng yang menghancurkan babe dan pit.
Ternyata info mereka bocor dan Skull udah siap menyambut mereka. Kalah jumlah itu jelas. Skull salah satu geng motor dan preman terbesar di kota ini. Ketuanya Jambul, adalah orang suruhan Tian.
"30 lawan banyak nih," kata Adel tersenyum menyiapkan diri.
"Takut lu?" Tanya Rasya ketua geng Young boys.
"Gue? Takut? Lo lupa siapa gue?" Tanya Adel. Rasya hanya tertawa.
Saat akan bertarung terdengar deru mesin motor menuju kesana. Semua mata menuju kearah datangnya segerombolan orang. Disana ada para club penghobi motor dan geng lainnya yang datang untuk membalaskan dendam babe. Dan yang berjalan paling depan adalah Gito yang membonceng Gabriel.
"Bang!" Sapa Zee.
"Ready?" Tanya Adel. Semua orang berteriak semangat.
"SIKAAT!" Adel Rasya dan Levi berlari memimpin pasukan mereka.
Perkelahian dan kerusuhan terjadi disana. Saling pukul saling hantam. Kekuatan yang cukup sebanding saat ini. Tapi perlahan namun pasti mereka berhasil memukul mundur Skull.
Adel dan Rasya berhasil menjatuhkan 4 panglima tempur Skull sendirian. Mereka adalah 2 orang terkuat di the pit. Zee dan yang lain terus maju mencari si biang masalah.
"Zee!" Kata Gito menunjuk Tian dan jambul yang sedang kabur menjauh dari mereka.
Zee segera mengejar mereka namun keburu jauh. Zee juga ditahan oleh Teddy, panglima perang terkuat Skull. Zee harus berhadapan dengan Teddy.
Saat Zee mulai kewalahan Gabriel dan Gito datang. Mereka mengambil alih pertarungan dan meminta Zee mengejar Jambul dan Tian.
Zee menyusuri jalan mencari jejak kedua orang itu. Akhirnya dirinya menemukannya dan kejar-kejaran pun terjadi. Dijalan dengan lalu lintas ramai ini sangat berbahaya untuk kejar kejaran, Zee memaksa kedua orang itu untuk masuk ke jalan sepi namun sulit.
Tiba-tiba disebelahnya muncul motor lain yang memberinya kode untuk medorong paksa keduanya masuk jalan sepi dan buntu. Zee mengikuti arahannya dan berhasil.
Akhirnya jambul dan Tian terpojok. Zee dan yang membantunya mengambil ancang-ancang. Perkelahian terjadi. 2 lawan 2, saling pukul dan tendang. Pertarungan yang sengit.
Namun akhirnya jambul dan Tian berhasil di ringkus. Zee dan sang penolong berhasil mengamankan keduanya hingga polisi datang.
"Thank you bro, siapa namanya kalo boleh tau," kata Zee menjulurkan tangannya pada orang yang bahkan sejak tadi masih memakai helmnya.
Orang itu hanya memberikan hormat dan pergi begitu saja meninggalkan Zee yang bingung.
**************************************
Siapa orang yang membantu Zee?
Siapapun itu mari kita berterima kasih atas bantuannyaBagaimana kelanjutan kondisi Fre?
Happy reading