Eun-bi tiba di apartment yang dibelikan kakaknya, Eunyeop. Eunbi, yang berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar 3 tahun lalu, kembali ke Korea tanpa menyelesaikannya. Dia lulus seleksi untuk menjadi siswa transfer ke Universitas K dan bisa menginjakkan kaki di tanah Korea lagi. Menganggapi keinginan adik perempuannya untuk hidup mandiri, kakak laki-lakinya rela memberi sebuah apartment. Namun, dia tidak mengabulkan keinginan adiknya. Eunbi ingin apartment yang dekat dengan universitas, tapi apartment yang Eunyeop dapatkan tidak terlalu dekat dengan universitasnya. Meski begitu, Eunbi merasa puas karena kondisi apartmentnya sangat bagus. Setelah mengatur barang bawaannya, dia dapat melihat semua barang yang dibutuhkan. Eunbi keluar rumah untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Eunbi yang menuruni tangga dan sampai di tempat parkir bawah tanah menyaksikan kejadian tak terduga. ARGH! ARGH! seorang pria tertabrak dan terjatuh oleh mobil yang sepertinya melaju tiba-tiba. Eunbi kaget dan berhenti berjalan. Itu terjadi begitu cepat sehingga dia bahkan dia sempat berterika. Eunbi bersembunyi di balik dinding tangga darurat, menutup mulutnya dan menahan napas. Seorang pria bertopi hitam keluar dari kursi pengemudi. Pria topi hitam yang berdiri di depan pria yang terjatuh itu menggumamkan sesuatu."............. Pernakah kamu mendengarnya?"
Suara si topi hitam sulit didengar. Rasanya seperti dia menanyakan sesuatu, tapi tidak mungkin orang yang terjatuh itu bisa menjawab. Setelah mengajukan pertanyaan singkat, si topi hitam kembali masuk ke dalam mobil, dan kemudian dia segera pergi meninggalkan pria itu. Setelah mobilnya menghilang, Eunbi terlambat menarik napas dalam-dalam. Aku menjulurkan kepalaku dan melihat ke tempat parkir. Darah terlihat mengalir di bawah pria yang terjatuh itu. Aku harus melaporkannya! Eunbi mengeluarkan ponselnya. Namun tangan yang memegang ponsel bergetar. Pikiranku menjadi gelap dan aku menjadi semakin takut. Aku harus bolak-balik ke kantor polisi. Bagaimana jika aku terjebak dan membahayakan diri sendiri? Kakakku, yang menjadi pengacara tahun ini, mengatakan kepadaku untuk tidak ikut camput di tempat-tempat yang aneh, apa pun masalahnya.
'Jika dia sudah mati, tidak ada gunanya terlibat. Meski bukan aku, seseorang akan melaporkannya.'
Aku tidak melihat apa pun. Eunbi buru-buru menaiki tangga lagi dan kembali ke rumah. Untungnya, beberapa menit kemudian, terdengar suara ambulans. Eunbi mengawasi melalui jendela dari dalam rumah saat ambulans dan mobil polisi berhenti dan meninggalkan kantor satu demi satu. Apakah pria itu sudah mati? Entahlah hidup atau mati, aku berharap tidak ada masalah yang terjadi padaku. Sekitar malam hari, aku menerima telepon dari kakakku, Eun-yeop. Eunbi segera menjawab teleponnya.
"Halo."
[Sudahkah kamu melihat sekeliling rumah?]
"Ngh, rumahnya bagus, tapi terlalu jauh dari sekolah. Mengapa kamu mendapatkan officetel ini?"
[Jeong Ji-Heon tinggal disana.]
Mendengar jawaban yang diberikan kakakku, ekspresi tegas di wajahku menjadi rileks. Jeong Ji-Heon! Jantungku berdebar-debar, bersemangat seperti gadis remaja, alasan Eunbi dipindahkan ke Universitas K adalah karena itu ada universitas yang dimasuki Ji-Heon. Meski mendengar Ji-Heon akan lulus, Eun-bi tetap ingin berhubungan dengan Ji-Heon. 3 tahun lalu, di persimpangan jalan saat belajar di luar negeri Amerika, hal yang membuatnya ragu hingga akhir adalah Ji-Heon. Ji-Heon, teman kakaknya adalah cinta pertama Eunbi dan cinta tak berbalas itu belum berakhir. Meski aku punya beberapa hubungan di Amerika, aku tetap tidak bisa melepaskan perasaanku pada Ji-Heon. Jadi aku kembali, Eunbi menelan ludahnya dan bertanya lagi untuk memastikan kebenarannya.
"Ji-Heon Oppa tinggal disini? Tahukah kamu apa kabarnya?"
[Tapi bukan itu masalahnya, ada kecelakaan hari ini.]
Suara Eunyeop tiba-tiba menjadi gelap. Eunbi memiringkan kepalanya.
"Apa?"
[Hah. Saya tidak yakin karena saya belum ke rumah sakit.]
KAMU SEDANG MEMBACA
A Child Who Looks Like Me / Anak yang Mirip DenganKu
RomanceSeorang Pria bernama Jeong Ji-Heon yang kehilangan ingatannya sebelum melamar pasangannya. Wanita yang percaya bahwa hatinya telah disakiti oleh pasangannya, Lee Jeong-Oh. Keduanya bertemu kembali setelah 7 tahun. Ji-Heon tidak mengingat Jeong-Oh, t...