02

35 4 0
                                    

"Jenifer"

Langkahnya berhenti. Tubuhnya berbalik ketika suara seseorang memanggil namanya. Oh ini adalah laki-laki yang jenifer lihat di aplikasi chat dengan nama Xander

"Hm?"

Terlihat bingung. Ah Jenifer suka ekspresi itu Jenifer mendekat hingga jarak 5 meter ia berhenti

"Kenapa kamu bersikap dingin begini?"

Xander elbarior

Sosok laki-laki tampan yang lumayan tinggi. baru kali ini jenifer iri dengan tinggi badan sebenarnya tubuh jenifer yang dulu memiliki tinggi lebih dari laki-laki ini tapi sekarang?

"Salah?"

Raut pria itu semakin kebingungan membuat Jenifer tersenyum remeh. Ia maju menepuk pundak Xander dan berjinjit

"Aku tidak menyukai laki-laki sepertimu. Ingat hanya sekedar rasa tertarik bukan suka."

Jenifer menjauh menatap mata Xander yang terdiam seribu kata dengan kalimat yang di bisikan Jenifer

"Jangan terlalu berharap."

Jenifer berbalik kembali melanjutkan aktivitasnya berjalan-jalan di pagi hari menikmati suasana yang sempat tertunda

Sedangkan Xander laki-laki itu hanya diam menatap punggung sempit Jenifer yang mulai menjauh dari hadapannya. Kata-kata Jenifer terngiang-ngiang dalam otaknya

"Jenifer..."

Kakinya melangkah mengikuti Jenifer dari belakang. Ia merasa tertarik dengan manik yang di lihatnya tadi xander merasa jika mata itu menyimpan banyak rahasia

.......

Jenifer menghela nafas lelah. Hari sudah mulai panas jadi jenifer memilih pulang sebelum itu pergi ke supermarket untuk membeli sebotol minuman. Cola minuman yang menarik perhatian Jenifer sejak awal

Membuka tutup kaleng dari cola hendak menegaknya tapi sebuah tangan menahannya hingga Jenifer menurunkan kembali tangannya

"Kau...kenapa mengikuti ku?!"

Xander mengikuti Jenifer hingga sampai di supermarket. Melihat laki-laki manis ini akan meminum minuman keras membuat Xander langsung menghentikannya

"Ini keras. Tidak sehat."

Jenifer mendengus. Lantas menepis tangan Xander yang menggenggam pergelangan tangannya dan melangkah pergi tanpa memperdulikan xander sendiri

"Sebaiknya kamu jangan mengurusi hidup orang lain"

Setelah melontarkan katanya Jenifer benar-benar pergi dari hadapan Xander meninggalkan xander yang mematung mendengar kata dari Jenifer

"Ada apa denganku?"

Sedangkan di sisi Jenifer laki-laki kecil itu tertawa puas melihat ekspresi Xander yang terlihat tak bisa berkata-kata dengan kalimat yang Jenifer lontarkan

Kakinya memasuki halaman masion oldravian si sambut satpam dan beberapa bodyguard yang berjaga. Jenifer membuka pintu melihat suasana mungkin orang-orang pada di kamar

Jennifer menaiki sofa dan berbaring di sana rasa kantuk menyerangnya. Mengerjapkan matanya hingga tertutup sempurna

......

Maniknya terbuka melihat langit-langit kamar miliknya jenifer terduduk hingga rasa pusing memengaruhinya. Meringis sebelum menetralkan pandangan yang suram

Oh. Mata bulatnya menatap sekeliling seingatnya Jenifer tidur di sofa ruang keluarga bukan kamar. Lalu siapa yang membawa Jenifer ke kamar?

"Apa mungkin"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

transmigration of a prisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang