Happy Reading 🐈
•
•
•8 Bulan kemudian 🍃
Kandungan tari kini sudah menginjak usia 9 bulan dan tari hanya menunggu waktu kelahiran anaknya saja, Damian pun sudah mengambil cuti dan menyerahkan semua pekerjaannya kepada orang kepercayaannya.
"Ma, minta duit" ucap Fabian saat dirinya akan pergi mengaji
Tari dan Damian saat ini tengah duduk di gazebo halaman belakang sembari menikmati angin sore yang menerpa wajah mereka.
"Untuk apa? Orang di perumahan kita gak ada warung" balas tari
"Untuk infak mamaku yang cantik tiada duanya, ini kan hari Jumat" ujar Fabian dengan gemas
"Iya - iya, mama lupa. Gitu aja ngegas sama mama" balas tari lagi
Damian yang sedari tadi hanya diam pun langsung menolehkan kepalanya ke arah Fabian yang tidak terdengar mengegas sama sekali, mungkin hanya perasaan istrinya saja dan Fabian pun kini tengah memandang ke arahnya.
"Apa? Orang adek gak ngegas" ucap Fabian saat sang ayah memandang wajahnya
"Udah udah, ambil uang nya di kamar mama sana. Di atas meja rias" ucap tari pula
"Infak nya kan suka rela. Adek ambil 100 ribu buat infak dan 50 ribu buat adek jajan habis pulang ngaji nanti ya, ma. Adek mau jajan sama Febby di tempat bang darma"
"Iya, sayang. Jangan lupa mbak nya di ajak, nanti ngambek lagi kalau kamu pergi nya cuma sama Febby aja" balas tari
Fabian menganggukkan kepalanya kemudian mencium punggung tangan kedua orang tua nya sebelum dirinya benar benar pergi dari sana, sedangkan areum sudah pergi terlebih dahulu karna dirinya ada hafalan surat surat pendek hari ini.
"Ma, pa, adek pergi dulu. Assalamualaikum" ucap Fabian
"Waalaikumsalam" balas Damian dan tari
Setelah anak laki laki nya pergi mengaji, tari kembali menyandarkan tubuhnya di pembatas gazebo sembari mengelus perut nya yang sebentar lagi akan mengempes.
"Cepet keluar ya, sayang. Mama gak sabar mau ketemu dedek" ucap tari
"Sebelum dedek keluar, ada baiknya kita main sekali, ma. Supaya persalinan mama nanti lancar" timpal damian
"Main muluk deh pikiran, papa. Papa gak kasihan apa sama mama? Seminggu 4 kali loh papa masukin. Itu juga papa gak puas puas, heran banget" omel tari
Damian terkekeh dan langsung berbaring dengan paha tari yang menjadi bantalan kepalanya. Setelah itu, Damian mengelus perut buncit tari sembari menciumnya.
"Mama ngomel ngomel terus, dek. Padahal kan papa cuma ma_____.
"Aawhh!" Teriak tari
Damian langsung duduk dari berbaring nya saat mendengar tari berteriak.
"Kenapa, sayang?" Tanya Damian
"Aduh! Sakit, pa! Perut mama sakit banget" ucap tari sembari memegang perutnya
Tanpa berkata apa apa lagi, Damian langsung menggendong tubuh tari kemudian berjalan menuju mobil yang berada di halaman depan rumah mereka.
"Sakit, pa" ucap tari lagi
"Iya, sayang. Sabar, ya"
Tari menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang teramat di perutnya, ia juga menarik rambut Damian dan memaki Damian dengan kata kata kasarnya. Damian pun ikut menahan rasa sakit di kepalanya karna tari menarik rambutnya dengan kuat dan dirinya hanya bisa pasrah saja saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIERCE HUSBAND [END✓]
ChickLitMenceritakan tentang seorang guru yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan muridnya, walaupun bayi yang di dalam kandungan sang murid bukan lah darah dagingnya.